Panasonic Lumix DMC-GH3 - Kamera dengan Kualitas Melebihi DSLR Entry Level

13 Nov 2013 17:00 2860 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Kali ini Paseban tidak akan membicarakan Nikon, Canon ataupun Sony meskipun ketiganya memiliki banyak produk DSLR mumpuni. Namun Panasonic tidak mau kalah dengan ketiganya, karena produsen ini ini memiliki sebuah kamera jenis prosumer dengan segudang fitur canggih dan modern melebihi kamera DSLR umumnya yaitu Panasonic Lumix DMC-GH3.

Kali ini Paseban tidak akan membicarakan Nikon, Canon ataupun Sony meskipun ketiganya memiliki banyak produk DSLR mumpuni. Namun Panasonic tidak mau kalah, karena produsen ini ini memiliki sebuah kamera jenis prosumer dengan segudang fitur canggih dan modern melebihi kamera DSLR umumnya yaitu Panasonic Lumix DMC-GH3.

Panasonic Lumix DMC-GH3 merupakan kamera prosumer kelas semi pro dengan ukuran sensor sebesar 16.05 Mega piksel. Kamera ini pertama kali dihadirkan pada tahun 2009 lalu yang didesain untuk pemotretan serta perekaman video lebih baik. Kamera ini lebih sering dipasangkan dengan lensa kit ukuran 14-35mm.  Ingat, ini bukanlah DSLR kamera tidak memiliki cermin (Mirror) dan hanya menggunakan sistem kerja kamera compact dengan meletakkan sensor tepat di belakang lensa.

  • Dimensi

Panasonic LumiX DMC-GH3 dirancang menggunakan bahan magnesium alloy sehingga terlihat lebih kokoh, kuat dan terkesan bukan kamera murahan. Bandingkan dengan kebanyakan produk Canon yang kebanyakan dibuat dari bahan plastik. Dimensi keseluruhannya adalah 132,9 x 93,4 x 82 mm dan berat totalnya hanya  470 gram. Bagian grip dibuat lebih besar dan lengkungan yang pas dengan tangan. Cukup ideal bagi Anda yang terbiasa menggunakan DSLR.

 

 

  • Fitur Tombol

Sekilas melihat body Panasonic Lumix DMC-GH3, mungkin Anda akan mengira bahwa itu adalah sebuah kamera DSLR. Sayangnya kamera ini tidak termasuk dalam kategori kamera DSLR karena perbedaan sistem di dalamnya. Meski demikian banyak pula orang yang mengkategorikan DMC-GH3 sebagai kamera DSLR karena persamaan dari bentuk, desain, lensa, dan kemampuannya. Untuk yang pertama, kita akan lihat pada bagian belakang body lensa dengan segala fitur pengoperasiannya.

Bagi Anda yang terbiasa menggunakan DSLR Nikon dan Canon, mungkin akan sedikit kesulitan memahami tombol-tombol pada Lumix DMC-GH3 yang banyak ditulis dengan huruf Fn dan angka. Hampir sebagian besar tombol dikonsentrasikan dibagian kanan, mulai dari tombol Display, Menu set dan navigator, Delete, Quick Menu, AF/AE Lock, video mode, tuas Fokus, serta dial serba guna untuk mengatur Shutter Speed dan fitur lain. Jadi praktis disebelah kiri hanya menyisakan dua tombol, yakni Live view serta Play.

Beralih ke bagian atas body kamera, Anda akan menemukan dua bulatan yakni untuk fitur Shutter mode dan shooting mode. Shutter mode terletak dibagian kiri dan Anda punya pilihan menggunakan Shutter biasa, Continous brust, Timer dan remote. Sedangkan shooting mode tentunya ada Manual, Shutter Priority, Aperture Priority, Program, Scene, Video dan lain-lain. Tombol-tombol lainnya ada White Balance, ISO, Wi-Fi, Shutter, tuas diafragma dan tentunya tuas On-Off. Sangat terlihat seperti layaknya kamera DSLR kelas semi pro.

Layar LCD dan Viewfinder

Layar LCD sentuh Panasonic Lumix DMC-GH3 dibuat seperti Nikon D5100 yang dapat diputar secara fleksibel OLED berukuran 3 inchi serta beresolusi 614 dot yang peka sentuhan. Sangat berguna saat Anda sedang memotret dengan objek pada posisi sulit. Selain itu untuk viewfinder menggunakan teknologi digital, bukan lagi optik karena ini bukanlah DSLR. Electronic viewfinder (EVF) adalah nama dari viewfinder Panasonic tersebut. Ini adalah sebuah viewfinder tipe baru dengan 1,7 juta dot pada panel OLED dengan rasio mencapai 16 : 9, 873 x 500 piksel.

Pastinya mampu memberikan pembesaran hingga 1,34x yang artinya hampir setara dengan 0,67x pada kamera SLR jenis Full Frame. Meskipun menggunakan electronic viewfinder, namun kemampuannya hampir setara dengan viewfinder optik karena kecepatan transmisi data yang dibuat meningkat 8x lipat jika dibandingkan dengan seri GH2. Panasonic mengklaim bahwa gambar yang tampil pada layar viewfinder tersebut menjadi lebih natural.

  • Performa

Panasonic Lumix DMC-GH3 memiliki mesin prosesor terbaru, yakni Venus Engine Image Proccesor dengan 4 CPU. Inilah yang membuat Anda dapat memotret hingga 6 gambar per detik menggunakan fitur Continous Brust. Angka Shutter Speed minimal adalah 60 detik dan maksimal 1/400 detik. Selayaknya DSLR kelas semi pro, kamera ini menyediakan angka ISO yang variatif mulai dari 200 hingga 12800 ditambah dengan ISO extended range 125 dan 25600.

Sensor kamera mampu memberikan gambar dengan kontras serta detail lebih bagus, bahkan noise belum terasa mengganggu ketika Anda menggunakan ISO 800 sampai 1600. Pada ISO maksimal noise baru terasa dan gambar terlihar berbintik-bintik dengan warna yang cenderung berubah serta kurang natural. Meski demikian, performa gambar yang dihasilkan Panasonic Lumix DMC-GH3 masih sedikit belum lebih baik dibandingkan DSLR sekelas Nikon D3100 maupun Canon 450D.

  • Video

Panasonic menawarkan perekaman video dengan resolusi besar (HD) mencapai 1080p berkecepatan 60 FPS pada bit range 50 Mbps. Format yang dihasilkan adalah MOV dan MP4. Kemampuan ini cukup mumpuni untuk sebuah kamera kelas Mirrorless.

  • Lensa

Paseban merasa tidak ada yang istimewa dengan komponen lensa karena rentan fokal yang pendek 14-35mm meskipun memiliki kemampuan diafragma mencapai f/2.8. Stabilizer tersedia dengan tuas On-Off untuk pengaturannya. Tidak lebih baik dibandingkan lensa kit DSLR manapun.

  • Wi-Fi

Tidak mau ketinggalan dalam hal konektivitas, Panasonic memberikan fitur Wi-Fi untuk koneksi ke perangkat smartphone Android dan iOS. Aplikasi Lumix tersedia secara gratis oleh Panasonic. Sangat berguna untuk transfer foto maupun kontrol nirkabel.

  • Harga dan Kesimpulan

Panasonic Lumix DMC-GH3 saat ini dibanderol dengan harga yang cukup mahal, mencapai 16 jutaan untuk pasaran Indonesia. Sayangnya, nama Canon dan Nikon masih mendominasi untuk kamera mahal diatas 10 juta. Kamera Panasonic ini terbilang cukup mumpuni di kelasnya, Jika Anda tertarik Anda tinggal menunggu kamera ini beredar di Indonesia. [ALX]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel