1

Warga Semanding temukan batu diduga bagian dari candi

27 Mar 2018 18:24 2390 Hits 0 Comments
KEDIRI

Kediri, Bebatuan jenis andesit bercorak relief kuno dengan berukuran panjang 80 cm dan lebar 42 cm serta tebal 21 meter yang ditemukan warga Desa Semanding, diduga merupakan bagian dari struktur bangunan candi, disamping itu, warga juga menemukan bebatuan yang menurut informasi berkembang, merupakan bata yang biasa digunakan dimasa lalu. Lokasi penemuan bebatuan tersebut berada di Dusun Wonorejo Desa Semanding Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, selasa (27/03/2018)

 

Selain penemuan batu bercorak relief, juga ditemukan 2 batu yang diduga benda purbakala, saat aktifitas sehari-hari warga melakukan pengerukan tanah seluas sekitar 1 hektar milik Zainudin (54 tahun) warga Desa Semanding. Benda tersebut diidentifikasi berbentuk octagon (segi delapan) dengan lobang ditengahnya, sedangkan menurut informasi sementara, batu tersebut berjenis andesit dengan ukuran yang berbeda-beda.

 

“Dari pengamatan sepintas, ada luka atau cela dibeberapa bagian dari batu temuan warga ini, entah itu luka atau cela akibat alat pengeruk atau memang sudah dari dulunya seperti itu, nantinya dari pihak berkompeten dalam bidang ini yang bisa menjawab secara benar dan pasti, kita hanya berdasarkan pengamatan dari kacamata awam,” ungkap Danramil Pagu Kapten Inf Tafsir.

 

Dari keterangan  sementara dari Eko Priatna selaku Kepala Museum dan Purbakala Kediri, belum ada kejelasan apakah penemuan tersebut terkait dengan sejarah yang ada di Kediri atau bukan. Demikian juga fungsi bebatuan tersebut di masa itu, masih belum dapat dipastikan. Sementara itu berdasarkan informasi, pihak Museum dan Purbakala Kediri juga sudah melakukan pendekatan kepada pemilik lahan untuk penghentian sementara waktu pengerukan hingga dilakukan penelitian.

 

“Nantinya dari pihak berkompeten (kemungkinan Balai Pelestarian Cagar Budaya atau BPCB Mojokerto) yang bisa memastikan ini benda purbakala atau bukan, kita cuma menduga dan dugaan saja, itupun berdasarkan si A ,si B dan si C yang sama-sama selevel pengamatannya, karena keterbatasan pengetahuan dibidang itu. Kita disini cuma turut menjaga, jangan sampai ada tangan jahil di lokasi penemuan tersebut,” pungkas Kapten Inf Tafsir.

Tags

About The Author

Dodik suwarno 55
Expert
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel