Rasa Kopi Tergantung Pada Ketinggian Menanam Pohonnya

27 Nov 2023 19:20 391 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Rasa Kopi Tergantung Pada Ketinggian Menanam Pohonnya

Kopi adalah salah satu jenis minuman yang dikenal sebagai salah satu minuman yang memiliki karakter unik. Pada umumnya masyarakat mengenal kopi dengan cita rasa yang pahit sehingga dengan mudah bisa dipadukan dengan bahan lainnya seperti gula dan susu. Bagi mereka yang mengenal kopi lebih dekat maka akan mengerti banyaknya jenis dan cita rasa kopi yang berbeda-beda. Cita rasa kopi yang dihasilkan dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kondisi tanah, ketinggian atau altitude, tekanan udara, dan proses pasca panen. Tak jarang muncl pertanyaan beberapa hal yang dapat mempengaruhi rasa kopi salah satunya tentang ketinggian tanaman kopi. Ketinggian tanaman biji kopi hingga saat ini memiliki ketertarikan bagi penikmat kopi. Hal tersebutlah menjadi salah satu penyebab seseorang memilih kualitas biji kopi sehingga tak mengherankan jika pada setiap kemasan biji kopi yang dijual selalu dicantumkan ketinggian tanaman dan catatan rasa kopi tersebut.

Apakah anda mengetahui bahwa ketinggian tanaman kopi dapat menentukan bentuk biji kopi yang dihasilkan ? Kopi yang ditanam pada ketinggian lebih dari 1300 mdpl secara fisik memiliki bentuk yang lebih padat dan garis tengah yang lebih merapat dan berbentuk zig-zag. Hal tersebut terjadi karena tingkat kelembaban dan kondisi udara yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan kopi yang cenderung lambat. Kopi yang dikembangkan pada ketinggian tersebut adalah biji kopi arabika sehingga tak mengherankan jika kopi arabika mempunyai waktu produksi yang lebih lama. Beda halnya dengan biji kopi robusta yang ditanam pada ketinggian sekitar 800 mdpl, tanaman kopi tersebut bisa dibilang memiliki ketahanan yang lebih kuat dari biji kopi arabika dimana kopi robusta masih bisa tumbuh di level ketinggian bera pun. Bahkan biji-biji kopi robusta bisa saja dikembangkan di halaman rumah anda dan tentu saja ini berbeda dengan biji kopi arabika yang memiliki ketahanan lebih rentan terkena penyakit pada tanaman kopi bersangkutan. Melihat hal tersebut, anda dapat melihat bahwa ketinggian tanaman kopi memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kopi dan bentuk biji kopi.

Seperti dilansir dari buku berjudul The Little Coffee Know It All yang ditulis oleh Shawn Steiman menjelaskan bahwa pada sebuah penelitian terhadap tanaman sayur seperti selada dan lobak yang ditanam pada tekanan udara yang rendah peneliti merasakan adanya perbedaan terhadap daun selada yang tumbuh di tekanan udara yang berbeda. Begitu juga dengan tanaman lobak yang tidak bereaksi kecuali pada tekanan udara yang lebih rendah. Uniknya rasa dan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman sayur tersebut tidak berubah. Lantas bagaimana dengan tanaman kopi ? Di buku tersebut ia memaparkan bahwa adanya perubahan yang sama pada tanaman selada dengan tanaman kopi karena keduanya merupakan benih. Seperti terhadap tekanan udara yang tidak dapat mempengaruhi rasa kopi. Ketinggian dan letak garis lintang memang penting, tetapi yang perlu anda perhatikan justru pengaruh keduanya terhadap suhu wilayah tanam, yang mempengaruhi karakter rasa minuman favorit anda ini.

Apabila berbicara tentang ketinggian tanaman khususnya pada tanaman kopi, menurut Steiman Sejauh ini tekanan udara menjadi salah satu faktor yang menjadi perbedaan pada ketinggian tanaman yang dikembangkan. Semakin tinggi maka akan semakin rendah suhunya. Dari berbagai penelusurannya ternayata suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan berbagai tanaman.

Dalam salah satu jurnal menyatakan bahwa pertumbuhan, produktivitas, mutu serta cita rasa kopi juga ditentkan oleh beberapa faktor seperti sifat kimia tanah. Ketinggian lahan tanaman kopi berpengaruh terhadap curah hujan dan suhu udara. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa semakin tinggi tanaman kopi, maka suhu udara akan semakin rendah dan curah hujan semakin tinggi. Dalam jurnal tersebut menerangkan bahwa keadaan iklim seperti itu membuat tanahnya semakin subur.

Mengingat faktor iklim tersebut, rupanya dapat memberi pengaruh terhadap proses penguraian bahan organik dan komposisi kimia pada tanah serta proses kematangan buah kopi. Ketika mengetahui komposisi kimia tanah maka hal ini akan menentukan dalam memilih lokasi penanaman buah kopi selanjutnya serta dosis pupuk yang sesuai dengan kriteria dan kebutuhan tanaman.

Semoga bermanfaat.

Tags Keluarga

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel