Fakta Tentang Kesenian Marawis

30 Nov 2022 12:26 851 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Fakta Tentang Kesenian Marawis

Marawis adalah salah satu jenis musik perkusi yang dimainkan dengan cara ditepuk-tepuk. Marawis mempunyai unsur keagamaan di dalamnya yang sangat kental tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan merupakan simbol berupa pujian dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.

Catatan Sejarah Kesenian Marawis

Kesenian marawis berasal dari Kuwait dimana awalnya kesenian ini hanyalah berhubungan dengan alat yang terdiri dari 2 jenis alat permainan yaitu hajir dan marawis yang mempunyai ukuran berbeda-beda seperti sebuah rebana berukuran besar yang kedua sisinya dilapisi oleh kulit binatang. Suku kata marawis diambil dari nama salah satu alat musik yang memang disediakan untuk digunakan dalam kesenian ini.

Pada kenyataannya kesenian ini kurang begitu populer di Kuwait sehingga hanya sedikit orang yang bisa memahami bahwa kesenian ini berasal dari Kuwait. Selanjutnya kesenian ini dikenalkan ke Yaman yang mulai mengalami modifikasi agar menjadi lebih menarik sehingga kesenian ini semakin populer di Yaman dibandingkan di Kuwait.

Di daerah Yaman sendiri kesenian ini umumnya dimainkan pada saat ada perayaan tertentu seperti perayaan perkawinan, khitanan dan mauled Nabi Muhammad SAW. Kesenian ini menjadi populer karena pernah dimainkan untuk fungsi menyambut tamu asing sebagai kesenian penghormatan.

Beberapa tahun silan, kesenian marawis belumlah sepopuler seperti saat ini yang sudah dikenal di mancanegara yaitu salah satunya di Jakarta (Betawi) seni marawis pada awalnya hanyalah dimainkan oleh orang-orang keturunan Arab saja untuk acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan arak-arakan pengantin.

Alat Musik Kesenian Marawis

Alat-alat musik kesenian marawis terdiri dari : marawis, suku kata marawis berasal dari kata marwas yang artinya adalah sejenis gendang kecil yang dipukul agar menghasilkan bunyi yang biasanya terbuat dari kayu. Memiliki ukuran enam sampai tujuh inci, kedua sisinya ditutup dengan kulit kambing atau kulit sapi.Dumbuk, Dumbuk adalah salah satu jenis gendang yang berbentuk seperti dandang yaitu mempunyai diameter yang berbeda-beda pada bagian kedua sisinya serta dua potong kayu berbentuk bulat berdiameter 10 cm. Hajir, adalah sebuah gendang berukuran besar berdiameter 45 cm dengan tinggi mencapai angka 60 sampai dengan 70 cm. Simbal dan tamborin,  ini adalah salah satu jenis drum band (modern) yang mempunyai bentuk cantik / menarik mengeluarkan suara kencang dalam dua jenis yang dimainkan dengan cara dipukul dan diguncang.Darbuka, adalah sebuah gendang yang berbentuk vertikal, unik dan mengandung unsur seni dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan.

Jenis Pukulan Dalam Kesenian Marawis

Lagu-lagu yang dimainkan rata-rata berirama gambus atau padang pasir yang dinyanyikan sambil diiringi oleh jenis pukulan tertentu. Terdapat 3 jenis pukulan atau nada yaitu :

1/ Zapin

Pukulan zapin adalah dilakukan untuk mengiringi lagu bersifat gembira ketika sedang pentas di panggung seperti lagu balasan pantun. Nada zapin adalah nada yang paling sering digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian kepada Nabi Muhammad SAW (Sholawat). Temponya dibawakan lebih lambat dan tidak terlalu menghentak sehingga banyak dipakai untuk mengiringi lagu-lagu Melayu.

2/ Sarah

Pukulan sarah digunakan untuk mengarak pengantin. Nada yang dipilih cenderung digunakan untuk irama yang menghentak-hentak yang bisa membangkitkan semangat. Dalam marawis, sarah artinya berbalasan memukul dan mengangkat.

3/ Zahefah

Pukulan zahefah berfungsi untuk mengiringi shalawat di majelis. Sama dengan pukulan yang menghasilkan nada dalam sarah cenderung banyak menggunakan irama yang menghentak-hentak guna membangkitkan semangat.

Jumlah Pemain Kesenian Marawis

Musik ini pada umumnya dimainkan oleh minimal Sembilan hingga sepuluh orang. Masing-masing orang akan memainkan satu buah alat sambil bernyanyi. Kadang-kadang beberapa orang dari kelompok pemain akan melakukan gerakan bebas sesuai dengan irama lagu untuk membangkitkan semangat. Semua pemainnya adalah pria dengan mengenakan busana gamis, celana panjang serta berpeci. Ada juga diselingi oleh pemain wanita tetapi tidak begitu ditonjolkan. Pemain marawis bersifat turun-temurun dimana sebagian besar masih dalam hubungan darah.

Semoga bermanfaat.

 

Tags News

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel