Suku kata etnosentrisme berasal dari Bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata yang masing-masing mengandung makna bangsa dan pusat. Istilah ini populer terdenra dalam lingkungan sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etnosentrisme merupakan sebuah pandangan dan sikap yang menyertai dimiliki dalam suatu masyarakat yang berhubungan dengan sikap-sikap meremehkan kemudayaan lain. Dalam arti yang lebih spesifik, etnosentrisme merupakan sebuah pandangan atau persepsi yang dimiliki oleh seorang individu atau sekelompok masyarakat tentang penilaian mereka terhadap kebudayaan lain.
Faktor yang menjadi penyebab yang mempengaruhi munculnya etnosentrisme dalam lingkungan sosial atau pada masayarakat tertentu di suatu tempat adalah sebagai berikut :
1/ Sejarah dan latar belakang anggota kelompok
Etnosentrisme muncul karena adanya hubungan yang erat dengan sejarah suatu kelompok dalam masayarakat pada masa lalu mengenai sebuah peristiwa yang kemudian berkembang membentuk identitas tersendiri. Sejarah ini menghasilkan sebuah identitas baru seperti dalam hal penggunaan bahasa, kebiasaan, adat istiadat, tingkah laku hingga sikap tentang peristiwa di masa lalunya. Inilah yang menyebabkan seorang individu atau kelompok merasa mempunyai kebudayaan dan identitasnya sehingga menganggap kebudayaannya sendiri paling bagus.
2/ Stereotipe yang terlanjur diyakini masyarakat tertentu
Stereotip adalah sebuah keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap orang lain yang menganggap budayanya lebih tinggi dibandingkan lainnya. Juga adanya pengetahuan dan pengalaman pribadi dapat memberikan pengaruh kuat terhadap sifat-sifat yang stereotip. Hal ini tentu sangat mempengaruhi pandangan seseorang terhadap perbedaan dalam suatu kelompok. Keyakinan yang muncul selanjutnya akan menyebabkan seseorang untuk bersikap selalu memperkirakan dan mencari-cari perbedaan antar kelompok dalam suatu masyarakat yang menjadi ciri khas sehingga cenderung mencari mana yang lebih unggul dan paling bagus.
3/ Prasangka sosial negatif yang ditimbulkan
Prasangka-prasangka soial yang muncul bisa mengarah ke hal-hal yang sifatnya negatif maupun positif. Prasangka soial terhadap hal-hal yang sifatnya negatif bisa saja lebih berpeluang terjadi pada saat seorang individu atau kelompok membandingkan sesuatu yang dimiliki dengan milik orang lain. Prasangka sosial tentu bukanlah sebuah tindakan yang tepat dilakukan ketika harus menghadapi perbedaan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Karena perbedaan yang muncul bukanlah sebagai penghambat efektivitas komunika kelompok yang memiliki perbedaan etnis.
4/ Budaya politik sosial masyarakat
Budaya politik merupakan salah satu faktor yang menjadi penyebab terjadinya etnosentrisme karena ini akan membuat sebuah pemikiran yang sifatnya subjektif dan dipenuhi oleh ikatan emosional dalam diri mereka. Jalan politik kerap menjadi sebagai sebuah wadah yang dianggap sebagai media tepat untuk melancarkan berbagai kepentingan dan kebutuhan pribadi dan kelompoknya masing-masing. Juga budaya politik akan membawa sebuah pandangan dan paham tentang kemudahan yang diharapkan bisa diperoleh untuk mencapai kekuasaan jika sudah tergabung dalam wadah politik. Akan muncul suatu perasaan fanatisme berlebihan terhadap identitas yang melekat kuat dalam dirinya. Masayarakat yang terlibat dalam sebuah politik akan cenderung lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri.
Semoga bermanfaat.
Â
