Reuni Yang Tidak Beruntung Dari Frank Lampard

1 Nov 2018 10:00 1650 Hits 0 Comments
Tadi malam, Carabao Cup atau yang biasa kita kenal sebagai ajang Piala Liga Inggris mempertemukan Chelsea dengan Derby County. Bila disimak, pertandingan ini memang tidak terlalu menarik karena kedua tim berasal dari kasta yang berbeda, Chelsea berada di Premier League, sementara Derby County berada di Championship atau kasta kedua dibawah Premier League.

Tadi malam, Carabao Cup atau yang biasa kita kenal sebagai ajang Piala Liga Inggris mempertemukan Chelsea dengan Derby County. Bila disimak, pertandingan ini memang tidak terlalu menarik karena kedua tim berasal dari kasta yang berbeda, Chelsea berada di Premier League, sementara Derby County berada di Championship atau kasta kedua dibawah Premier League.

Namun yang membuat menarik pertandingan ini adalah kembalinya legenda Chelsea, Frank Lampard ke Stamford Bridge, tempat dimana dirinya menghabiskan karirnya sebagai pesepakbola hebat. Terbukti dirinya merupakan pemain yang punya produktivitas yang tidak biasa sebagai pemain tengah pada masanya. Hanya saja kedatangan dirinya kali ini yaitu sebagai pelatih dari Derby County.

Pertandingan ini menjadi ajang pembuktian sudah sehebat apa Frank Lampard dalam menangani tim sepakbola pertamanya setelah pensiun sebagai pesepakbola. Pertandingan ini juga berlangsung sangat terbuka. Biarpun Chelsea berada satu tingkat diatas Derby County, namun Lampard membuat strategi yang sangat cerdas. Sayangnya dirinya harus takluk dari sang mantan klub dengan skor 3-2 di pertandingan ini.

Bisa mencetak 2 gol kegawang Chelsea merupakan pencapaian luar biasa. Karena saat ini Chelsea sedang dalam trek menanjak di seluruh kompetisi yang mereka ikuti. Lalu, apa yang menjadi kunci kekuatan Lampard dalam mendorong anak asuhnya untuk menciptakan 2 gol ke gawang The Blues?

Seperti yang kita tahu, Chelsea dibawah asuhan Maurizio Sarri menerapkan strategi umpan cepat dari kaki ke kaki dan membuat beberapa triangle untuk membuat strategi vertical tiki-taka. Mendorong bek sayap bermain menyerang, lalu menggeser winger mereka untuk menusuk kedalam pertahanan menjadi kekuatan utama dari Chelsea yang sangat produktif di Liga Inggris.

Namun seperti antara mendapatkan keberuntungan saja, 2 dari 3 gol yang dilesakkan Chelsea di pertandingan ini tercipta akibat gol bunuh diri dari bek Derby County. Itu artinya, usaha Chelsea dalam menerapkan strategi mereka kurang efektif di pertandingan ini.

Lampard memainkan strategi 4-3-3 dengan 3 gelandang Derby County bermain rapat untuk menghadang arah bola di lini tengah. Ini yang membuat Chelsea kesulitan sepanjang pertandingan. Meski kalah, namun strategi Lampard ini membuat Chelsea ketar-ketir dalam membuat peluang. Sebagai perbandingan, Chelsea bisa membuat 14 tendangan kearah gawang, namun tendangan mereka hanya 5 kali mengarah kepada Carson yang bermain dibawah mistar Derby County.

Reuni Yang Tidak Beruntung Dari Frank Lampard

Bahkan beberapa kali terlihat pemain Derby County bermain lebih rapat dengan menarik 2 winger mereka untuk membuat formasi berubah menjadi 4-5-1. Ini yang membuat Kovacic gagal memberikan kreasi yang biasa dirinya mainkan sebagai pemain tengah.

Lalu, bagaimana Lampard membuat Derby County mampu menciptakan 2 gol ke gawang Caballero?Nah, ketika Chelsea bermain menekan Derby, Chelsea meninggalkan banyak celah di sisi fullback, khususnya posisi dari Zappacosta yang seringkali kecolongan. Seperti yang kita cermati, sumber kekuatan Chelsea memang tidak hanya dari lini tengah, namun berasal dari kreasi 2 fullback mereka. Hal inilah yang menjadi bahan pengamatan Lampard untuk membuat Chelsea kerepotan, walau dikandang mereka sendiri.

Ketika Chelsea menghadapi Manchester United, mereka kebobolan 2 gol. Dimana sumber kebobolan tersebut berasal dari sisi sayap mereka yang terlambat turun kebelakang. 2 gol Derby County tercipta dengan memanfaatkan struggle-nya kondisi dari Gary Cahill yang seringkali mati langkah menghadapi tekanan lawan. Belum lagi, faktor usia dari Gary Cahill yang saat ini berusia 31 tahun menjadi masalah karena dirinya kesulitan menghadapi pemain yang punya speed.

Reuni Yang Tidak Beruntung Dari Frank Lampard

Gol pertama berasal dari celah yang tercipta antara Zappacosta yang terlambat turun ke pertahanan dan Cahill yang menghadapi 2 pemain di depannya. Sehingga Cahill kebingungan untuk melakukan tekanan. Setelah itu, gol kedua Derby County datang dari posisi yang serupa. Lagi-lagi posisi Zappacosta dan Cahill terlalu renggang sehingga Marriott yang menciptakan gol pertama Derby mampu memberikan assist untuk gol kedua timnya kepada Waghorn yang juga datang dari posisi fullback kiri yang ditempati Emerson.

Namun sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada Lampard kali ini. Derby County harus tersingkir dari Carabao Cup. Secara permainan, Derby County mampu menunjukkan hal yang luar biasa dibawah asuhan Lampard. Saat ini Derby County berada di posisi 6 Championship dengan 25 poin, terpaut 4 poin dari pemuncak klasmen Shieffield United. Sebuah pencapaian dari Lampard yang baru pertama kali menjadi seorang pelatih. Mampukah dirinya membuat catatan bersejarah dalam karir kepelatihannya?
Tags

About The Author

Aldi Saepurahman-4 39
Ordinary

Aldi Saepurahman-4

My Coding My Adventure
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel