Duhai Skripsi

5 Mar 2016 23:07 1890 Hits 0 Comments
Skripsweet berdamailah

Perang bintang antara Liverpool dengan Manchester City membuat rasa kantuk seolah hilang.  Tak perduli kemenangan Manchester United lawan “Meriam London” melalui dua gol Marcus Rasford, tiba-tiba menjadi pujaan mancunian se jagat raya.  Awas lho, kalau nda bikin gol lagi,  ngalamat  kursi warisan Alex Ferguson dan David Moyes bakal  diganti dengan  The Special One,  kata beberapa media mainstream. Kalau tidak percaya silahkan searching bubuhkan kalimat “Isu LVG diganti Mourinho”. Seperti burung kuntul yang baris ber-baris, deretan beripa media massa tidak berbeda jauh. Kecuali website dan humas MU sendiri.

Kemenangan tim sekota memberi sesajen untuk The Citizens yang harus berhadapan tim kuda liar, racikan Jurgen Klop. Deretan pemain muda Coutinho, Lalana, serta Simon Mignolet.  Wuah, The Reds menjadi tolak ukur klub-klub sepuh dengan segudang piala. “Itu dulu” kini para penggedenya sedang konsolidasi demi Liverpool yang setegar Final Champion di Turki tahun 2004.  Jurgen Klop, sedang menebar benih-benih mental juara di Wembley.  

Pertandingan final piala Capital One menjadi bukti ikhtiar Liverpool hingga 2 X 45 menit plus 2 X 15 menit. Skor yang dihasilkan selama 120 menit 1-1, sehingga untuk menentukan pemenang. Harus melalui adu tendangan pinalti. Pikirku, cerita Liverpool melawan AC Milan, 8 tahun silam bakal terulang.  Dimana selama 87 menit pertandigan Liverpool tertinggal 0-1 melalui gol Fernandinho, kemudian di balas lewat gol Philepe Coutinho memanfaatkan bubrah-nya pertahanan The Citizens. Simon Mignolet, melakukan belasan kali penyelamatan penting saat permainan, begitu pun Cabalero yang tampil “kurang meyakinkan” setelah pekan sebelumnya dibobol 5 kali dibobol oleh punggawa The Blues.

Aku kembali menyeduh kopi untuk mantengin geliat kedua kipper tersebut. Liverpool tampak beruntung ketika tendangan Fernandinho membentur tiang gawang, sedangkan Emre Can berhasil menceploskan bola dengan tendangan panenka membuat Cabalero salah antisipasi. Keberhasilan Emre Can, bukan saja membuat cerita indah tendangan selanjutnya.  Lucas Leiva, Coutinho, serta Adam Lalana pesakitan karena tendanganya berhasil dimentahkan oleh Cabalero, sementara Simon Mignolet gagal mengantisipasi tendangan Jesus Navas, Sergio Aguero, serta Yaya Toure. Wuhuy, skor 3-1 jadi penghias papan skor.

Kisah kesuksesan Cabalero menjadi bahan perbincangan. Dunia Maya yang baru saja diramaikan oleh kisah nyelong Mas Saipul Jamil yang dilaporkan oleh beberapa korban ke kepolisian terdekat, Rio Haryanto yang sedang “mengibarkan” merah putih di ajang jet darat, hingga Cabalero pesakitan di Anfield Stadium.

Bangsa Nusantara ibaratkan  rumput kering yang di-uncali korek langsung ke-slomod kabeh, jarene WS.Rendra.  Mengaggumi Cabalero yang luar biasa melebihi kipper timnas dari era ke era. Sehingga pujian dari fans The Citizens dari kutub utara hingga kutub selatan tak ubahnya di hipnotis ketika blio harus memungut bola tiga kali berturut-turut di anfield stadium.  

Duhai, si cantik skripsweet  jangan pernah meninggalkanku sejak detik ini hingga toga itu mampir ke kepala selama lima menit.  Berdoalah untuk menjadi wisudawan yang terbaik hingga perjalanan selama empat belas semester tidak di ulang oleh adik-adik gemes dan para mantan dalam bayangan.

sumber gambar : brilio.net

Tags Ulasan

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel