"Jomblo" Nge-date

28 Feb 2016 18:57 2491 Hits 2 Comments
Malam minggu, bagi saya untuk NGE-Date alias Nge-dateline tugas kalau jawa-nya ngedet

Pernak-pernik jajanan terhampar di tempat bersejarah macam Sam Pho Kong.  Puluhan penjajak makanan berebut simpati kepada pembeli yang sudah berpakaian necis dari rumah untuk berbelanja di pasar malam minggu.  Trotoar yang semestinya digunakan untuk para pejalan kaki, untuk sementara harus mengalah kepada para “pengais rejeki” demi mendapatkan rupiah.

Malam itu, puluhan pasangan bergandengan tangan kesana kemari. Layaknya film-film FTV, adegan di malam minggu selalu membuat hati saya dag dig dug der.  Alih-alih kabur dalam lautan asmara, saya harus mengantarkan teman ke tempat tersebut untuk sekedar melihat perilaku orang-oran pacaran di pasar yang ada di pinggir jalan.  Aneh betul, memang teman satu ini. Sesampai disana, akupun pulang kembali untuk Nge-date

Malam minggu, bagi saya untuk NGE-Date alias Nge-dateline tugas kalau jawa-nya ngedet.  Seabreg bahan skripsi atau sebut saja skripsweet sudah tertumpuk sejak bulan 11 tahun lalu.  Tidak ada yang berani ngotak-ngatik karena satu kamar hanya saya seorang. Kalau ada yang berani ngotak-ngatik itu hanya saya. Karena saya satu kamar sendiri. Lah, kok muter-muter begitu. Jadi pusing pala barby.

Derita lama yang belum juga kelar, bernama jomblo. Menjadi problem utama untuk menghadapi maha karya sebangsa skripsweet.  Membayangkan ketika masih unyu-unyu  nonton kakak tingkat yang dibantai pertanyaan yang komperhensif, mendalam serta membutuhkan waktu yang singkat.  Membuat saya mak jleb kalau mengingat itu semua. Tuna asmara yang tak ada ujungnya membuat skripsweet tak kelar-kelar dan melahirkan tulisan-tulisan yang masuk ke plimbi.com.

Dari situlah, kini saya mulai menerapkan Ngedet. Walaupun tuna asmara masih menghantui diri sampai ke kuping kanan dan kiri.  Tak perduli adalah kata yang paling tidak menyakiti. Nge-dateline tugas bukanlah mengerjakan tugas yang biasa-biasa saja. Melainkan mengoreksi kembali kebiasaan molor dari dateline yang tak bagus untuk kesehatan.  “Walau badai menghadang // Aku kan selalu setia bersamamu // Berdua kita walau tak tersentuh // hati” kata Ada Band.  Lagu ini bagiku bukan hanya menafsirkan percintaan yang begitu pelik melainkan untuk menyemangati diri menghadapi tugas maha karya tanpa bertele-tele dengan soal tahta, harta, wanita, dan tuna asmara.

Terkadang kalau sedang Ngedet selalu teringat pesan ibu ketika berangkat mencari ilmu di kota pahlawan

“Emut ngger, kowe iki wong ndeso. Ojo ke akehen gaya neng kota. Ojo sok nyalah-nyalahi wong. Neng kota iki kudu dadi wong “ora duwe rai”. Akeh wong bener tur akeh wong ora bener. Intine ngemut, kowe olehe golet ngelmu ojo go nyalah-nyalahno wong liyo. Nangin kanggo ngademke wong liyo”

Nggelebag. Kos tetangga geger karena tersandung kasus ngedet berdua di kamar tanpa ijin RT/W setempat.  Walau tertangkap sedang mengenakan pakaian lengkap tapi sudah tergantung di atas hanger. Lantas ngedet macam apakah ini ?

Kalau pikir yang “tidak-tidak” ? berarti saya miki yang “iya-iya” saja.  

 

sumber gambar : jomblogger.net

Tags Ulasan

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel