Selamat Pagi Jomblo !

20 Feb 2016 06:11 3462 Hits 4 Comments
Jomblo memang nasib, tapi pilihan yang kurang ajib

Sesaat kita diriuhkan oleh isu-isu berbau ranjang yang tiada tara menggugah para komentator kelas kakap. Gerakan tarian bernama silat lidah saling adu kepanjangan otak hingga pengharum ruangan rumah. Tak jelas juntrungnya apa, karena tujuannya  di hiasi kerlipan kamera digitas serta balutan baju emas belaka. Jatuh bangun karir di tata, pelupuk mata menyaksikan sejawat kerja dicokok. Kehilangan kata untuk menyanjung hingga berubah menjadi cela.

Sinar kuning itu perlahan muncul dari ujung timur.  Entah apa maunya, jelas-jelas hari masih nyaman untuk berkencan dengan mesin ketik modern dengan fasilitas layar 14 in ditambah ribuan fitur yang mengantri untuk digunakan.  Apalah guna, sosok dari ujung timur itu pernah di katakan Tuhan oleh Bapak Ibrahim. Walaupun hanya sejenak.

Kencan, mungkin tabu bagi mahasiswa tingkat akhir yang selalu berkeluh kesah mengenai skripsweet yang tak pernah rampung.  Perjalanan menuju coming soon wisuda tiba-tiba hanya menjadi asa  keluar dari mulut berbusa. Halangan berupa cerobohnya mahasiswa tuna asmara ketika meng-akses KRS yang “amat canggih”. Hingga memilih mata kuliah yang sudah di pesan awal bulan lalu, disulap menjadi tulisan tertempel di mading semata.  Alamak, gulung tikar .

Ufuk timur yang sedang memerah tiba-tiba telepon genggam berbunyi nada dering pertanda pesan masuk. Si Adoel yang tak pernah mengirim pesan pendek di pagi hari entah kesambet penjaga jalan mana memberikan ucapan selamat pagi.  Muka bingung serta cuaca cerah bukan faktor yang membuat bocah usil semacam Adoel memperjelas status “single” saya.  Kalimat yang terkirim pun, membuat hati saya berkecamuk dicampur dengan satu sendok amoxilin agar meredakan panas di hati saya.

“Selamat Pagi. Hitung-hitung saya ngucapin selamat pagi daripada tidak pernah ada. Kalau adapun itupun pagi-pagi harus ke Indomaret, Alfamart, atau sejenisnya. Jomblo memang nasib, tapi pilihan yang kurang ajib”

Mak jleb, sekitar pukul 5.30 segelas kopi menjadi saksi bisu betap mengkerutnya dahi serta meninggi alis rasanya ingin melempar ribuan buku ke muka Adoel. Bocah satu yang telah mewarisi sifat bapaknya yang tukang meledek.  Terkenal batang hidung yang tidak mancung, sampai-sampai pinokio takut untuk menjadi pencuri.

Nasib memang tak pernah di untung. Pacaran dengan mba skripsweet hanyalah status buta semata.  Iri dengan teman satu kos yang sudah melepas dahaga setelah merampungkan strata satu berlanjut ke lamaran. Lha, saya masih sibuk dengan wisuda hisapan jempol dan tidak jelas siapa yang menjadi penjemput di acara coming soon wisuda.  

Boro-boro memikirkan ucapan selamat pagi.  Wong, mandi tiga kali sehari sudah termasuk sesuatu yang sangat beruntung.  Air di kos yang selalu macet dan tidak pernah dibenarkan oleh ibu kos menjadikan saya pasrah. Pagi-pagi sekali terkadang ibu-ibu tukang sayur menyempatkan mengetuk kaca kamar depan untuk menawarkan sayur-sayuran.  Alangkah baiknya dia selalu mengucapkan selamat pagi terlebih dahulu kemudian menawarkan dagangannya.  Sekali lagi itu ucapan selamat pagi dari tukang sayur bukan pacar.

Adoel anak semata wayang Pak Kirno dan Bu Satiyem tetangga persis kanan rumah mbahku. Gelagatnya melebih orang kaya sekelas  Aburizal Bakrie dan Hari Tanu. Tiap hari jalan-jalan ke pangkalan bernama sawah yang luasnya ribuan hektar sembari  menenteng  penggerak tanah manual alias pacul. Wajahnya mirip bagian belakang panci, tapi dia tidak pernah kehabisan stok wanita untuk di beri kasih sayang sesama manusia.  Yang pasti dia selalu mendapatkan ucapan selamat pagi dari pacar.  Lha, saya cuma meringis kesakitan dalam hati. Jikalau di tanya soal pasangan, gebetan, serta mantan yang minta balikan.

Polemik selamat pagi memang sudah seharunya diatasi dengan jalan pagi  secara rutin ke Alfamart, Indomaret, serta sejenisnya.  Mendapatkan salam hangat dari para kasir, terutama wanita yang kelak (tidak) menjadi pendamping hidup saya.  gini-gini juga pernah punya pacar yang menjadi mantan hanya dalam hitungan jam. Di akibatkan salah nembak orang karena kesamaan nama panggil.

Sepenting apa sih ucapan pagi itu ? Kok menjadi trending topic dikalangan artis yang tak pernah masuk infotaiment. Pertanyaan itu ternyata menjebak diri sendiri. Dalam sebuah buku ESQ yang di rampungkan oleh Ary Ginanjar.  Semangat pagi merupakan bentuk keseriusan kita menatap hari ini.  Ditambah lagi dengan falsafah jawa berupa Harta-Tahta-Wanita yang dulu, di ubah menjadi Wanita-Tahta-Harta karena alasan kekinian.

Tambah, semangat pagi dari wanita.  Seolah menjadi sebuah trend kekinian. Melirik di lini massa tag pacar (orang) untuk mendapatkan like dan di-comblangi di kemudian hari karena berhasil menggaet wanita sekelas (mantan) miss universe sekolah.  Meskipun hanya tipu-tipu demi eksistensi di dunia maya. Tulisanya pun membuat Adoel mengklarifikasi belasan pesan pendek. Karena tidak mungkin kuli panggul macam saya mendapatkannya.  “Selamat pagi. Sayangku jangan lupa 3M (Menutup, Menguras, Mengubur) kalau versi Menteri Kesehatan. Versi saya (Makan, Minum, Molor)

Adoel yang terus menyelidiki wanita si pengucap selamat pagi di dinding saya. Menjadi keranjingan bertanya, satu demi satu kawan (mantan) miss universe sekolah di introgasi layaknya tersangka pencurian ayam. Hingga pada saat bangkai berupa rekayasa ucapan selamat pagi terbongkar.  Ngeles, bukan pilihan jujur juga keterpaksaan ditengah himpitan  perasaan jomblo sebagai pilihan yang tidak empiris sama sekali.

“Sudahi saja kencanmu dengan mba  skripsweet untuk mendapatkan pacar yang sesuai idamanmu. Hingga pada saat wisuda bisa kau lamar di depan para senior-senior yang masih jomblo” ucap teman se kos.

Tarik meja, ambil headset letakkan asbak pada tempatnya. Hidupkan korek untuk membakar asap dari sebatang rokok. Semangat di pagi hari meski tanpa ucapan selamat pagi dari mantan dalam hitungan jam.  Tetap semangat memandang coming soon wisuda.

sumber gambar : www.maxmanroe.com

Tags Ulasan

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel