Cinta Selakangan Benci "Kimochi" Sesama Manusia

19 Feb 2016 15:18 3598 Hits 3 Comments
Mak, jleb kalau jomblo dikata "cool man"

Kepulan asap sudah menjadi makanan pokok bagi hidung anak rantau. Tidak peduli sehat atau tidaknya, yang terpenting bisa pergi ke pabrik untuk mengais rupiah demi sesuap nasi. kepedulian dengan kesehatan, merupakan kebutuhan nomor sekian. Asal perut terisi, tidur nyenyak serta setor pada ibu kos tidak macet saat awal bulan.

Kehidupan rantau tidak semudah yang diceritakan anak-anak sedesa. Kehidupan serba mudah dan serba canggih. Realitanya penuh dengan pengorbanan serta perkelahian nafsu dan akal. Kesibukkan itu bercerai-berai dengan kebutuhan finansial untuk mencukupi hajat hidup yang tinggi. Seperti, katak yang lihai melompat kesana kemari, menggambarkan kehidupan rantau mengharuskan kita pandai-pandai melompat. Entah  mau pilih yang mana

Keluh kesah tersebut diceritakan oleh tetangga kos tadi malam. Sembari kongkow di pos ronda ditemani dengan segelas kopi dan rokok. Status sebagai mahasiswa tingkat akhir tak begitu kentara, karena masih menggunakan baju hitam putih khas anak maba kala berangkat ke kampus. Tetangga-tetangga masih mengira wajahku yang polos bin unyu-unyu belum pantas dikatakan akil baligh. Mak, jleb tenan.

Kredo-kredo tetangga mengenai kesusahan mencari pekerjaan tidak begitu ku hiraukan. Peduli amat, wong Mba skripsweet yang direncanakan bulan depan selelasi belum kelar-kelar.  Ditambah KRS amburadul tiada tara menjadikan mood slogan Wisuda Cooming Soon. Menjadi sorak-sorai dewan perwakilan rakyat tanpa implementasi.  Mungkin maksud hati ingin wisuda tahun ini, tapi dengan keadaan KRS yang naudzubillahi min dzalik lebih baik memperlama kencan dengan mba skripsweet.

Alih-alih menghilangkan baying-bayang wisuda. Saya dikagetkan dengan isu-isu selakangan terbaru. Menteri Kominfo, Rudiantara akan memblokir media sosial  sekelas Tumblir. Dikarenaka banyak selakangan yang bertebaran dan sangat mudah untuk di akses oleh dedek gemez. Memang nggemesin kalau mendengar menteri yang memiliki semboyan : kerja-kerja-kerja jadi blokir-blokir-blokir.  Sungguh terharu saya mendengar kabar tersebut, sehingga ingin rasanya mengajak jomblo untuk mengakses javsin.com xnxx.com serta xhamster.com secara berjamaa’ah.

Isu-isu selakangan memang mudah sekali menjadi trending topic  di alam jagat. Coba kita flash back ke persoalaan #PapaMintaSaham yang tiba-tiba di plintir menjadi #PapaMintaPaha. Mudahya kita dialihkan isu-isu penting ke isu selakangan belaka. Kodrat manusia yang butuh akan selakangan setidaknya membutakan kita terhadap isu-isu yang penting.  Sekelas pengadilan MKD saja kalah dengan selakangan-online. Mbok, berpikir sedikit kalau mau buat isu-isu selakangan yang jadi hobi anak-anak muda, setelah ujian nasional atau pada saat saya wisuda nanti.

Kalau Pak Rudiantara jadi memblokir Tumblir.  Lama-lama saya bakal pindah ke tempat curhat klasik berupa Facebook (itupun) kalau tidak di blokir. Pak Rudiantara mungkin sedang goyah dan kurang piknik di lapangan media yang jadi lahan bebas bersuara, “bakar tempat ibadah” hingga suara “ah-ih-uh” dibalik juga boleh “ih-ah-uh”.  Saya ndak mungkin melawan bapak karena kita sesama makhluk nusantara yang berbeda-beda tapi bersatu jua di masalah selakangan.

Jalan-jalan di internet memang  sungguh asyik. Kalau orang dulu bilang, dunia itu indah. Saya orang yang sepakat pertama kali.  Wong, setiap kita mengetik “sex” serta “fuck”  google search langsug berbuah nikmat. Kita bisa menonton yang “Oh yes” atau “Iki mase” bahkan sampe “Ana ni’mat”. Intinya tidak pandang agama, suku, ras, dan golongan.  Kalau sudah masalah selakangan, kata-kata tersebut seperti lumrah untuk di dengarkan. Kalau penasaran jangan menonton sebelum membaca situasi anda, karena kalau ketahuan anda bakal di jewer pacar, tetangga, atau mantan.

Selakangan yang bertebaran secara online seolah kita dihadapkan pada kekuatan iman dan ihsan.  Komat-kamit baca mantra sebelum membuka facebook di malah hari. Pasalnya akun-akun yang ingin terkenal dan para spammer sedang beraksi membagikan pin BB bersama foto wanita yang mubazir kalau tidak di klik. Mata  harus dibalut dengan soft lens supaya tidak kencanduan dan menggoyahkan iman anda.  Foto-foto sekelas selakangan bintang lima hingga kaki lima tersedia. Apa Pak Rudiantara mau juga mem-blokir FB ?

 Terus apa yang harus lakukan kalau kita masih di bombardir dengan gambar-gambar itu ? Pertama, kita harus kampanye tanpa lelah pengguna internet.  Mulai dari dedek gemes hingga veteran yang pintar menembak para kompeni. Jangan memikirkan uang negara ada berapa M.  Melainkan optimalisasi pengguna internet di seluruh nusantara. Kalau masih mengotak-atik uang negara ada berapa, pengen punya nasib kaya Rio Haryanto ngemis di negeri sendiri. Kedua, ayo dong para bapak-bapak  ibu-ibu, abi-abi umi-umi, papah-mamih, sama bapake karo mbokke memberikan pendidikan seksual secara baik kepada anak-anak. Kalau kita masih menganggap kondom beserta celana dalam adalah hal tabu berarti selakangan itu menjadi begitu asing di telinga anak. Sehingga sekali nonton ketagihan pengen coba-coba. Buat anak-anak kok coba-coba. Ketiga, jangan terburu-buru men-judge bahwa selakangan selalu buruk.  Masyarakat kita yang sangat teo-sentris dan etno-sentris membutuhkan kesabaran untuk mengubah pandagan mengenai selakangan online maupun offline.  Dogma-dogma sudah lebih kental membuat kita yang mencoba menyadarkan akan kebutuhan tersebut melenceng.  Alangkah baik kita melalui pendekatan budaya dan agama. Agar para pemangku adat serta agamawan bisa bersama mendidik muda-mudi menjadi tidak kagetan soal sex.

Perkara “blokir-blokir-blokir” semua medsos yang menghadirkan selakangan bukan cara yang bijaksana, Pak Rudiantara. Mending, kita adakan acara kongkow dengan dedek gemes mengenai isu kekerasan seksual pada anak. Jadi mereka tahu, apa dan bagaimana cara mengatasinya. Kalau masih nda mau, saya tahu betapa bussy your sechedule sehingga must deleted one  schedule for coming to agenda not important.

Ah, saya sampai lupa kalau hari ini harus bertemu dengan matan yang hobi akses situs selakangan demi rampungnya skripsi.

Salam pelem R.Lesen

 

 

Tags Ulasan

About The Author

Fadli rais 42
Ordinary

Fadli rais

Pecinta mamah muda made in Indonesia
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel