5 Fakta Tentang "Narkoba Digital" yang Perlu Anda Tahu

20 Oct 2015 21:00 5206 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Fakta tentang I-Doser,  Sang "Narkoba Digital"

Narkoba adalah barang terlarang. Orang yang memiliki barang ini apstinya akan digeledah ke polisi. Efek negatif yang membuat pikiran melayang ketika memakainya membuat narkoba menjadi barang yang tak boleh digunakan. 

Namun, bagaimana jika ada hal lain yang membuat Anda bisa “terbang” tetapi itu bukan narkoba? Itulah yang sekarang ramai dibicarakan. Sebuah aplikasi yang dianggap sebagai “narkoba digital”.

Aplikasi tersebut bernama I-Doser. Aplikasi ini dianggap mampu membuat orang  seperti sudah menggunakan narkoba. Orang yang menghirupnya meras seperti “terbang” layaknnya menggunakan narkoba. 

Karena efek inilah kemudian I-Doser kemudian menjadi aplikasi yang cukup koontroversial. Kehadirannya dianggap sebagai narkoba digital yang bisa merusak perkembangan manusia bagi yang memakainnya. 

Namun, ternyata I-Doser  bukanlah narkoba berbayar. Aplikasi ini tidak mengandung narkoba. Badan Narkotika Nasional (BNN) pun  menyatakan bahwa aplikasi ini bukanlah narkoba sehingga tidak ada dalam pengawasan BNN


Lalu, apa sebenarnya, I-Doser itu?  Berikut fakta-fakta tentang I-Doser


1. Aplikasi Suara 

I-Doser pada dasarnya merupakan aplikasi suara yang bisa mengubah perasaan seseorang.  Bisa dibilang kegunaan suaranya ini adalah untuk “mengubah” suasana hati.  

Artinya, I-Doser bermanfaat untuk pengguna yang sedang merasakan suasana hati kurang menyenangkan menjadi lebih baik dengan hanya menggunakan dua suara dalam frekuensi yang mirip. 

Setelah itu, otak akan merespon kedua suara tersebut untuk menghasilkan suara ketiga. Suara ketiga ini disebut sebagai binaural beat. 

Bagi yang tidak tahu tentang binaural beat, mungkin sebagian dari Anda mengenal binaural tone. 

Nah, istilah ini ditemukan oleh Heinrich Wilhelm Dove pada tahun 1839. Tapi, baru booming pada abad ke-20. Kegunaannya adalah untuk meditasi, untuk relaksasi, dan merangsang kreativitas. 

Oh yah, frekuensi suara binaural beat yang keluar  memberikan efek yang berbeda tergantung pada frekuensinya. Misalnya, ketika ingin menghasilkan perbedaan dua nada untuk merangsang otak, maka diperlukan  kurang dari atau sama dengan 30 Hz.

5 Fakta Tentang "Narkoba Digital" yang Perlu Anda Tahu
 
2.  Serupa dengan Musik 

Aplikasi I-Doser ini sebenarnya sama dengan suara musik yang diperdengarkan. Misalnya, ketika Anda mendengar sebuah lagu dengan nada melankolis, maka emosi Anda akan sedikit terbawa atau suasana hati Anda berubah. 

Itu artinya, I-Doser memiliki karakteristik yang sama dengan musik. Apalagi musik memang memiliki pengaruh pada otak dan mood manusia. 

Tapi sebetulnya, mengubah mood manusia ini tidak harus selalu mendengarkan musik atau memakai I-Doser. Melihat matahari terbenam, atau melihat senyum anak kecil, kadang membuat suasana hati berubah. 

Dan semua itu gratis tanpa harus membayar beberapa puluh ribu rupiah seperti layaknya aplikasi I-Doser.

 

3. Potensi Berbahaya Besar 

Meskipun aplikasi ini sangat bermanfaat untuk otak, tapi aplikasi ini memiliki potensi yang berbahaya. Bukan soal karena aplikasi ini menyerupai narkoba tetapi karena aplikasi ini bisa disalahgunakan. 

Contohnya, karena disebuut memiliki efek seperti narkoba, aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum tersebut bisa  menawarkan narkoba sesungguhnya kepada Anda karena Anda merasa nyaman dengan I-Doser. 

Bahaya lainnya adalah bahwa binaural beats bisa berakibat buruk pada penderita membahayakan kesehatan. 

5 Fakta Tentang "Narkoba Digital" yang Perlu Anda Tahu


4. Sugesti 

Aplikasi I-Doser sebenarnya adalah aplikasi yang biasa–biasa saja. Setidaknya itu menurut Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia, Rudiantara, yang memberikan keterangan pada Kompas.com 

Bisa dibilang, I-Doser hanyalah bekerja sesuai sugesti. Jika anda sebagai pengguna menganggap aplikasi ini biasa saja atau mengeluarkan suara yang biasa saja, maka tidak ada rangsangan yang terjadi seperti yang ramai dibicarkan. 

 

5. Bukan Aplikasi Baru 

I-Doser sebenarnya aplikasi yang sudah ada sejak tahun 2010. Hanya saja aplikasi ini menjadi ramai dan viral tahun 2015 di Indonesia. Pemicunya adalah kekhawatiran aplikasi ini yang seperti candu sehingga disebut sebagai “narkoba digital”. 

I-Doser juga sebenarnya sudah pernah ramai dibicarkan di Amerika ketika aplikasi ini baru diluncurkan. Pada saat itu, banyak orang tua dan guru di Amerika yang khawatir. Sama kondisinya, seperti kekhawatiran yang terjadi di Indonesia. 

5 Fakta Tentang "Narkoba Digital" yang Perlu Anda Tahu
Nah, itulah 5 fakta yang harus Anda ketahui tentang I-Doser. Fakta-fakta tersebut dibeberkan sebagai gambaran jelas bahwa tidak ada yang namanya ‘narkoba digital”. Yang ada hanyalah sebuah aplikasi yang merangsang otak dan mengubah suasana hati, I-Doser. 

I-Doser adalah aplikasi berbayar yang bisa diunduh di aplikasi Google PlayStore dan di iTunes App Store. Aplikasi ini juga tersedia untuk komputer desktop. 

I-Doser juga punya situs resminya. Namun, situs resminya tidak bisa diakses karena diblokir oleh program internet sehat Indonesia. 

About The Author

Hilman 81
Professional

Hilman

Plimbi Guardian, Blogger yang suka kopi dan teknologi
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel