Ingin Punya Laptop Touchscreen? Pertimbangkan Lagi!

28 Sep 2015 18:00 18107 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
5 Alasan ini mungkin membuat Anda batal untuk punya laptop Touchscreen.

Ketika Anda menggunakan smartphone sepanjang hari, pernahkah terlintas di pikiran Anda bahwa semua perangkat elektronik yang memiliki layar akan sangat praktis jika didalamnya dibenamkan teknologi layar sentuh atau touchscreen?

Mungkin bagi gadget seperti smartphone, tablet dan laptop hybrid yang dapat ditransformasi dari sebuah laptop menjadi sebuah tablet berukuran besar, teknologi touchscreen itu sangat penting.

Apalagi sudah terbukti bahwa touchscreen memang praktis dengan semakin banyaknya para pengguna smartphone yang merasa puas dengan perangkat Android / iOS mereka.

Namun, apakah semua layar gadget yang disematkan touchscreen itu menjadi lebih praktis?

Menurut penulis sih tidak; apalagi touchscreen pada sebuah laptop. Berikut adalah 5 alasan untuk tidak memilih laptop dengan teknologi layar sentuh sebagai pendamping aktivitas Anda.

 

1. Harga Laptop Touchscreen Pada Umumnya lebih Mahal

Contohnya pada Lenovo ThinkPad T450s. Pada kedua versi lenovo tersebut dimana laptop yang satu tersemat teknologi touchscreen dan yang tanpa touchscreen terpaut harga lebih dari 3.5 juta rupiah. Atau pada laptop Dell XPS 13 antara versi touchscreen dengan yang tanpa touchscreen terpaut harga hingga 4.4 juta rupiah. Mungkin agak sedikit mahal karena ada tambahan atau peningkatan resolusi dari 1920 x 1080 pixels ke 3200 x 1800 pixels.

Atau yang termurah yang dapat penulis temukan adalah pada Chromebook dari Acer yang hanya terpaut harga 1 juta rupiah saja antara versi touchscreen dan non-touchscreen yang mungkin sekilas terlihat memiliki selisih yang tidak begitu besar sampai Anda sadar bahwa harga tersebut merupakan 30% dari harga Chromebook Acer.

 

2. Daya Tahan Baterai Yang Kurang Baik

Apa alasan utama Anda membeli laptop? Kebanyakan orang pasti menjawab karena laptop itu praktis karena bisa di bawa mobile (bepergian).

Sayangnya, laptop dengan teknologi layar sentuh sangat kurang cocok untuk dibawa bepergian karena daya tahan baterainya yang terbilang kurang lama sehingga Anda akan menemukan hari-hari Anda penuh dengan mencari sumber listrik.

Informasi tersebut penulis temukan dari YouTube, dimana ada sebuah video memperlihatkan komparasi antara dua buah laptop XPS 13, antara versi touchscreen dan non-touchscreen.

Hasil komparasi tersebut cukup mengejutkan. Dari tes yang dilakukan selama berjam-jam, versi touch dari Dell XPS 13 hanya bertahan selama 7 jam 30 menit. Sedangkan versi non-touch dari laptop yang sama dapat bertahan hingga 11 jam 45 menit.

Tapi mungkin hal ini dapat dimaklumi karena versi touchscreen dari Dell tersebut memiliki resolusi layar yang cukup besar. Apa hubungannya?

Karena semakin besar resolusi sebuah layar, semakin besar pula energi yang dibutuhkan.

Tidak berhenti sampai situ saja, penulis juga menemukan komparasi antara Thinkpad X1 versi touch dan non-touch agar terlihat lebih fair dibandingkan komparasi sebelumnya.

Dari hasil perbandingkan kedua versi laptop Thinkpad X1, versi touchscreen dari laptop tersebut bertahan selama 5 jam 50 menit saja. Sedangkan untuk versi non-touchscreen nya mampu bertahan selama 7 jam 45 menit. Bagaimana menurut Anda? Cukup terpaut jauh atau tidak?

 

3. Laptop Lebih Tebal dan Berat

Percaya atau tidak, berat dan ketebalan antara laptop versi touchscreen dan non-touchscreen itu berbeda. Contohnya pada Lenovo X250 yang tanpa menggunakan teknologi layar sentuh hanya berbobot 1.3 Kilogram saja. Tapi untuk versi dengan teknologi layar sentuhnya, laptopnya berbobot 1.45 Kilogram, 0.15 Kilogram lebih berat dibandingkan versi non-touch nya. Tidak terlalu signifikan ya?

 

4. Posisi Menyentuh Layar yang Aneh

Bagi Anda yang pernah melihat orang menyentuh layar laptop touchscreen apakah Anda merasa posisi tersebut aneh?

Menurut penulis sendiri sih aneh.

Tapi mungkin ada yang menjawab tidak. Tapi banyak hasil penelitian yang dapat Anda temukan di google bahwa enam dari 10 pengguna laptop berlayar sentuh memiliki masalah pegal-pegal pada bagian pundaknya.

Hal ini juga didukung dari pernyataan dari Cindy Burt, yaitu seorang ahli ergonomik di UCLA, Los Angeles.

 

5. Viewing Angles atau Sudut Penglihatan Yang Kurang Baik

Kenapa sudut penglihatan dari laptop touchscreen itu kurang baik?

Semua laptop versi touchscreen yang penulis temukan di google, semuanya menggunakan layar yang glossy atau berkilau. Bagi mereka yang pernah punya laptop atau smartphone berlayar seperti ini pasti paham kenapa bisa seperti itu.

Layar yang berkilau atau glossy membatasi sudut pandang karena layarnya seperti cermin dimana layar tersebut merefleksikan cahaya atau objek yang tertangkap oleh layar tersebut.

Bayangkan saja jika Anda harus berdiri sambil melihat laptop, pasti Anda akan kesulitan melihat layarnya. Dan layar bertipe matte yang mempunyai sudut pandang terbesar diantara semua layar yang ada, tidak memiliki fungsi touchscreen.

 

Kesimpulan

Pada laptop Hybrid, teknologi touchscreen mungkin sangat berguna. Tapi, pada laptop yang seperti kerang, menurut penulis Anda hanya membayar lebih untuk mendapatkan fitur yang tidak begitu berguna.

Seperti daya tahan baterai yang tidak begitu besar, portabilitas dan manfaat yang kurang.

Namun, jika nanti pada saatnya nanti ada sebuah laptop dengan layar matte, daya tahan baterai yang tidak ada bedanya antara versi touch dan non-touch nya, serta memiliki harga yang tidak terpaut terlalu jauh; itulah saat dimana penulis merekomendasikan untuk membeli laptop dengan teknologi layar sentuh. [FM]

Tags Laptop

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel