5 Trik Mengingat nama seseorang

27 Aug 2015 18:00 2105 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Susah mengingat nama seseorang? ini solusinya.

Ketika bertemu seseorang untuk pertama kalinya, yang mungkin akan kita coba ingat soal orang tersebut adalah wajahnya. Kemudian setelah berkenalan, kita akan berusaha mengingat namanya.

Namun, tidak setiap orang memiliki daya ingat yang kuat.

Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang harus dilakukan seperti menerapkan trik psikologi yang dapat membuat kita dapat mengingat nama semua orang yang pernah bertemu dengan kita, yang tentunya sangat berguna ketika kita bertemu lagi di kemudian hari.

Berikut ini 5 trik psikologi yang dapat membantu kita untuk mengingat nama seseorang sampai-sampai kita susah untuk melupakannya.

 

1. Secara sadar mencoba mengingat nama orang yang ingin diingat

Jika kita bertemu seseorang untuk pertama kalinya, berasumsilah bahwa kita akan bertemu lagi dengannya di masa depan. Jangan biarkan otak kita melupakan nama orang tersebut hanya karena pertemuan kita dengannya sudah selesai.

Ingat dan garis bawahi poin-poin penting dari percakapan yang pernah kita lakukan dengan orang tersebut.

Contohnya, tuan A bertemu dengan tuan B untuk pertama kalinya. Tuan B adalah orang yang humoris dan salah satu gurauannya sangat lucu sampai tuan A tertawa terbahak-bahak.

Dari situ, jika tuan A ingin mengingat B termasuk namanya, hal termudah yang dapat dilakukan tuan A adalah mengingat tuan B secara keseluruhan, termasuk didalamnya sifat tuan B dan apa yang pernah tuan B ceritakan ke Tuan A sampai membuat tertawa terbahak-bahak.

 

2. Lakukan cross-referensi nama orang yang ingin kita ingat dengan orang lain

Misalkan ada teman kita yang punya nama sama dengan orang yang baru kita temui. Bayangkan teman kita dan orang yang baru kita temui itu sedang bermain bersama. Bayangkan mereka sedang memainkan sebuah permainan favorit teman kita seperti bermain game atau basket.

Hal di atas itu, secara psikologi dapat membantu kita mengingat namanya, karena setiap otak kita mendapatkan informasi baru dan kita mengasosiasikannya dengan informasi lain yang sudah otak kita tahu, pikiran kita akan lebih mudah menyerap informasi baru tersebut.

 

3. Pelajari ciri-ciri unik yang ada pada orang yang baru kita kenal tersebut

Hal ini mungkin termasuk tidak sopan, tapi selama hanya kita yang tahu seperti apa ciri-ciri seseorang yang baru kita kenal itu, semuanya akan baik-baik saja.

Setiap orang itu pasti memiliki keunikannya masing-masing. Dengan mengasosiasikan keunikan mereka dengan nama mereka, kita akan lebih mudah mengenal mereka.

Contoh: Budi adalah seorang pria berkacamata, berkulit hitam dan memiliki tahi lalat di hidungnya. Dari situlah otak kita akan mulai bekerja dengan mengasosiasikan nama Budi dengan ciri-cirinya yang berkacamata, berkulit hitam dan memiliki tahi lalat di hidung.

 

4. Asosiasikan nama orang yang baru kita kenal dengan fitur yang menempel pada tubuh mereka

Misalkan kita berkenalan dengan seorang wanita yang menggunakan gaun hitam. Asosiasikan nama mereka dengan pakaian yang mereka gunakan.

Nama seorang wanita yang kita kenal bernama Madonna, maka asosiasikanlah nama Madonna dengan pakaiannya yang hitam, sehingga terbentuk suatu nama panggilan baru “Madonna si gaun hitam”.

Namun, pastikan jika nama panggilan itu hanya dipanggil dalam hati kita saja. Ketika kita menyapa Madonna jangan mengatakan “hey Madonna si gaun hitam! Apa kabar?” Tapi panggil orang tersebut dengan normal seperti “Hey Madonna, apa kabar?”

Selain itu, pastikanlah untuk mengingat nama orang tersebut disaat itu juga. Karena jika kita bertemu Madonna untuk kedua kalinya, mungkin ia sudah tidak menggunakan gaun hitam lagi yang membuat kita sulit mengenalinya.

 

5. Gunakan nama orang yang baru saja kita kenal sesering mungkin

Biasanya, orang Indonesia ketika bertemu seseorang yang baru itu berkenalan selalu memulai perkenalan dengan cara bersalaman sambil mengucapkan nama masing-masing.

Setelah mengingat nama orang tersebut, usahakan kita menyelipkan nama orang tersebut di setiap percakapan sesering mungkin (tentunya jangan sampai terlihat abnormal).

Selain itu, kita juga harus tahu tentang mereka lebih dekat lagi, karena hal tersebut akan membuat kita sadar bahwa suatu saat kita akan bertemu lagi dengan mereka. [FM]

 

 

Tags Psikologi

About The Author

Fahd M. 80
Professional

Fahd M.

Saya suka menulis tentang hal-hal yang berkaitan dengan teknologi, khususnya gadget dan komputer. Selain itu saya juga suka hal-hal yang berkaitan dengan Jepang.
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel