Sebuah Penelitian Menemukan Material Berlian di Beberapa Planet Luar Angkasa

6 May 2014 21:00 7007 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Mona Delitsky yang bekerja sama dengan rekannya dari University of Winconsin-Madison, Kevin Baines menemukan bahwa beberapa material berharga seperti berlian dapat ditemukan di Planet luar angkasa.

Sebuah penelitian mengejutkan diungkap oleh peneliti dari California Specialty Engineering di California, Amerika Serikat. Mona Delitsky yang bekerja sama dengan rekannya dari University of Winconsin-Madison, Kevin Baines menemukan bahwa beberapa material berharga seperti berlian dapat ditemukan di Planet luar angkasa seperti Jupiter, Saturnus, bahkan Neptunus dan Uranus. Keempat planet tersebut memiliki atmosfer dengan suhu dan kondisi tekanan yang sempurna untuk mengubah material karbon menjadi berlian. Namun, Peneliti ini mengatakan bahwa Planet tersebut berada sangat jauh sehingga Kita tidak dapat mengamati wilayah atmosfer tersebut dengan sempurna menggunakan pesawat ruang angkasa.

Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam konferensi American Astronomical Society Division for Planetary Sciences, Denver, Amerika Serikat ini langsung mendapat banyak perhatian. Dalam beberapa penelitian sebelumnya memang disebutkan bahwa Planet luar angkasa Uranus dan Neptunus memiliki kemampuan untuk membentuk material berlian. Walau begitu, diungkapkan oleh Baines dan Delitsky, keduanya masih belum mampu memastikan hal tersebut karena perhitungan keadaan planet yang masih belum memungkinkan. Bahan yang ditemukan ini bisa saja berwujud berlian seperti hal nya yang ada di Bumi, kecuali bahan tersebut ternyata merupakan bahan yang lebih padat dari berlian. Material yang berharga dari luar angkasa tersebut bisa saja berupa permata.

 

Hasil Penelitian

Dua peneliti ini menyimpulkan hasil penelitiannya dari modelling serta teori, pasalnya hingga kini belum pernah ada pesawat luas angkasa yang mendeteksi, memotret, atau mengoleksi berlian yang ditemukan dari planet lain. Penelitian dari Delitsky dan Baines mengenai terbentuknya berlian di luar angkasa menjadi perdebatan sengit di antara para peneliti. Beberapa pendapat menyebut hal tersebut mustahil karena walau karbon akan menjadi stabil seperti grafit dalam tekanan serta suhu rendah, namun perlu kondisi yang lebih ekstrim untuk dapat berubah menjadi bahan seperti bahan berlian. Walau secara ilmu kimia sendiri berlian menyerupai grafit yang kuat dengan karbon terikat.

Sejauh ini yang diketahui adalah adanya karbon metana di atmosfer-atmosfer Planet luar angkasa seperti Saturnus, Jupiter, Neptunus, dan Uranus, terutama Neptunus dan Uranus. Metana sendiri adalah molekul dengan satu atom karbon dengan empat atom hidrogen.

 

Baca juga :

                   5 Fakta Menakjubkan Soal Luar Angkasa

                   HTC 10, smartphone berkelas siap melawan flagship lain

 

 

Penelitian Sebelumnya

Sebelumnya pada 1981 silam, hasil penelitian yang dilakukan oleh Peneliti Marvin Ross menyebut bahwa di Uranus dan Neptunus memiliki unsur metana yang kaya. Unsur metana ini diketahui dapat berubah menjadi karbon dalam kondisi suhu tinggi. Bila kondisinya menjadi lebih ekstrim, tak tertutup kemungkinan karbon akan berubah menjadi bahan berharga yaitu berlian. Hasil studi dari Ross tersebut dipadukan dengan eksperimen gelombang kejut yang baru dikembangkan baru-baru ini. Gelombang kejut yang dijadikan simulasi kondisi ekstrim di planet lain menunjukan adanya batas suhu dan tekanan dari berbagai bentuk karbon. Kedua peneliti ini menunjukan bahwa dengan sambaran petir, karbon dapat berubah menjadi grafit. Di Saturnus, petir merupakan badai listrik yang besar karena itulah unsur karbon dapat turun hingga tingkat paling rendah dan dipastikan dapat dikompresi menjadi unsur lebih solid yakni berlian. Dengan begitu, mereka pun dapat menegaskan bahwa di Neptunus dan Uranus memang terdapat material berharga seperti berlian. Sedangkan di Planet luar angkasa Saturnus dan Jupiter dimungkinkan ada.

 

Karbon dan Grafit

Keempat planet tersebut terbuat dari gas yang menjadikan tempratur serta tekanan sangat tinggi. Ketika karbon bertabrakan dengan atsmosfer luar Saturnus dengan suhu 2000 derajat Kelvin. Maka ketika jatuh inilah karbon berubah menjadi grafit. Semakin mendekati inti Planet luar angkasa yang suhunya mencapai 3000 derajat kelvin, grafit akan berubah menjadi berlian. Di Jupiter dan Saturnus, mungkin berlian tak akan bertahan solid di intinya, namun pada Uranus dan Neputunus dengan suhu cukup dingin yakni 6000 derajat kelvin dapat menjaga berlian tetap padat. Lebih jauh lagi, Delitsky bahkan memperkirakan ada berlian seukuran tangan di planet tersebut dan 10 juta ton berhasil diciptakan dari tumbukan petir Saturnus.

 

Kesimpulan

Penemuan dari penelitian pada Planet luar angkasa seperti ini tentunya memberi keuntungan kepada manusia karena mungkin suatu saat bisa saja material di Bumi ini semakin langka. Bila hal ini benar adanya, mungkin saja material berlian yang ditemukan di planet-planet selain Bumi harga jualnya bisa sangat mahal dari berlian yang ada di Bumi mengingat jarak dan cara pengambilannya yang cukup jauh dan tentunya sangat sulit. [HMD]

Tags

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel