Tip Investasi untuk Pemula, Reksa Dana Lebih Dulu, Baru Saham Kemudian

9 Apr 2021 11:44 1275 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Pemula yang tidak mengenal profil risikonya dalam investasi bisa-bisa shock dengan berbagai risiko yang dialami.

Investasi jadi alternatif menarik untuk pengelolaan duit pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Fakta ini tercermin dari meningkatnya jumlah investor di pasar modal dari kalangan milenial pada masa pandemi Covid-19. Tak mengenal usia, semua bisa investasi di pasar modal.

Data resmi BEI menunjukkan investor baru pada 2020 secara signifikan didominasi oleh kaum milenial dengan rentang usia 18-30 tahun yang mencapai 411.480 SID atau 70% dari total investor baru tahun 2020.

Menariknya, kebanyakan milenial ini ternyata masuk pertama kali ke investasi di pasar modal bukan melulu karena ingin mempersiapkan kemandirian finansial di masa depan, tetapi tak jarang justru karena tergiur cuan dari cuap-cuap influencer, artis atau publik figur.

Tak dipungkiri, masuknya milenial ke pasar modal ini menjadi berkah tersendiri bagi pasar modal Indonesia. Terlepas dari berbagai motif terjun pertama kali ke pasar modal, pada dasarnya milenial perlu diedukasi biar bisa menikmati pasar modal dengan cerdas.

Menikmati saham dengan pesona cuannya memang menggiurkan, namun sebagai pemula wajib hukumnya tidak sembrono alias sembarangan dalam memulai investasi di pasar modal. Milenial perlu memilih formula investasi yang tepat bagi seorang pemula.

Sudah jadi rahasia umum, pilihan yang tepat untuk para investor pemula adalah investasi di reksa dana. Reksa dana cocok untuk pemula karena menawarkan risiko yang paling minim, khususnya reksa dana pasar uang.

Sayang, tak sedikit pemula yang abai dan secara sembrono terjun langsung ke saham tanpa bekal ilmu yang paling dasar yakni analisis fundamental dan teknikal. Ini yang tidak disarankan.

Mengawali investasi dengan reksa dana, semisal melalui platform IPOTFund milik Indo Premier Sekuritas, bisa jadi pilihan bagi pemula karena dengan reksa dana inilah investor bisa belajar mengenal lebih baik perihal profil risiko masing-masing, entah konservatif, moderat atau agresif.

Profil risiko penting untuk menentukan porftofolio investasi. Pemula yang tidak mengenal profil risikonya dalam investasi bisa-bisa shock dengan berbagai risiko yang dialami.

Apalagi kalau baru kenal pasar modal nekad langsung terjung ke investasi saham, ini tentu mengkhawatirkan jika tak dibekali kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang baik. Bisa-bisa minat investasinya menjadi hilang saat dihadapkan dengan kerugian.

Sebagai pemula yang biasanya baru mencoba-coba, tentu lebih baik memilik opsi yang benar-benar aman, dapat dicairkan kapan saja dan risiko kerugiannya minim. Tak ada yang salah jika pada awal investasi di pasar modal lebih hati-hati berdiri di posisi konservatif untuk sementara waktu.

Jika medan investasi, profil risiko sudah dikenali dan skill analisis sudah dimiliki dengan baik maka investasi saham sebagai bagian dari diversifikasi saham bisa menjadi pilihan.

Berinvestasi di reksa dana di awal-awal masuk dunia pasar modal menjadi saat yang tepat untuk mengenal dan mempelajari pasar modal. Selanjutnya, jika sudah memiliki kemampuan yang dirasa mumpuni dalam hal analisis yang saat ini bisa dipelajari secara gratis di masa pandemi Covid-19 maka beralih ke investasi saham tak menjadi soal karena semua bisa investasi.

Tags

About The Author

Johanes Sutanto 35
Ordinary

Johanes Sutanto

Pemula
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel