Setia, itu yang menggambarkan sosok Chand Parwez Servia, pemilik Starvision Plus sebuah production house. Pria kelahiran Tasikmalaya, 18 Februari 1959 ini tidak pernah berganti nomor ponsel. Dari pertama kali ia memiliki ponsel hingga sekarang, nomor ponselnya tetap sama. Ia mengaku tidak mau berganti nomor ponsel, karena tidak ingin merepotkan rekan bisnis dan relasinya.
Parwez merupakan salah satu produser yang memiliki bakat luar biasa. Sejak kelas dua Sekolah Menengah Atas (SMA) ia sudah memegang lima bioskop sekaligus. Selama kurun waktu 1980-an, bioskop Bandung Theatre miliknya menyabet tiga kali penghargaan Malidar Hadiyuwono sebagai bioskop yang paling sering memutar film Indonesia di ajang Festival Film Indonesia.
Pada tahun 1985 ia mendirikan PT. Kharisma Jabar Film di Bandung. Dan dari Kharisma Jabar Film inilah lahir film fenomenal di masa itu, Si Kabayan Saba Kota yang diperankan Didi Petet. Film ini berhasil menyabet penghargaan film komedi terbaik FFI 1989. Selanjutanya ia juga memproduksi Kabayan Mencari Jodoh yang terkenal dengan tokoh Glenn Kemon-nya.
"Jiwa dan bakat saya memang di film, sehingga kemanapun saya melangkah, perfilman selalu menyeret saya kembali. Saya dari kecil memang hobi nonton, apalagi sejak kakak saya membuka bisnis bioskop di Tasikmalaya. Saya sampai hafal dialog-dialognya, dan saya belajar bahasa Hindi justru dari film-film India yang saya tonton. Mungkin itu jalan hidup yang telah dianugerahkan Tuhan untuk saya terjun dalam bisnis film ini,†katanya ketika ditemui Plimbi saat launching film Cinta di Saku Celana.
Ketika ditanya, apakah dia termasuk gadget freak, lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini mengaku tidak termasuk gadget freak. "Saya tidak punya Facebook dan Twiter. Saya juga tidak memakai laptop. Saya hanya punya ponsel nokia, Blackberry dan iPad. Tapi saya termasuk paling setia dengan operator. Saya dari pertama kali beli ponsel hingga sekarang hanya pake nomor Indosat,†tutupnya. [Dona]
