Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa fungsi tablet di masa mendatang harus jauh lebih berkembang dari masa sekarang. Hal ini dikarenakan kondisi tablet saat ini justru membatasi fungsi tablet itu sendiri sebagai handset yang praktis dan efisien. Masa depan teknologi tablet setidaknya bisa menggantikan laptop seperti saat ini.
Pada umumnya, tablet digunakan untuk kegiatan kreatif di luar email sederhana dan media interaksi sosial online. Sesungguhnya hal tersebut membatasi potensi tablet, terutama di dunia perusahaan. Lalu bagaimana kondisi masa depan teknologi tablet yang ideal?
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa frustrasi terbesar yang dialami pengguna tablet adalah layanan mengetik dokumen panjang yang lebih dari 500 kata (44 persen), kondisi baterai (36 persen) dan kekhawatiran konektivitas (23 persen). Ketika ditanya apa alasannya, pengguna melaporkan bahwa yang disentuh untuk mengetik itu bukanlah keyboard dan itu menyebabkan masalah, miskinnya auto-correction, teks yang tidak prediktif , tidak adanya sistem copy-paste dan masih banyak lagi.
Sunil Motaparti selaku CTO KeyPoint Technologies menyatakan jelasnya keluhan pengguna tentang input teks dalam tablet saat ini akan menjadi tantangan dalam perkembangan teknologi tablet ke depan. Terbatasnya melakukan aktivitas mengetik dalam iPad sering menjadi pertimbangan banyak orang, maka sebagai jalan tengah kebanyakan orang lebih memilih membeli smartphone dan laptop daripada iPad.
Riset ini dilakukan dengan menyebarkan angket ke 1011 responden di Amerika yang menggunakan iPad. Penelitian ini dilakukan oleh KeyPoint Technologies dan dilakukan secara independen oleh Opinion Matters pada bulan Juni 2011 kemarin. LN
