Selada ala Hidroponik Di Rumah Sendiri

23 Jan 2016 15:05 5671 Hits 4 Comments
Mudah, Murah, Memuaskan. Tidak Percaya? Silakan Dicoba!

Selada hidroponik dengan sistem wick

Di tengah padatnya kesibukan sehari-hari, penulis biasanya mengimbangi kegiatan monoton yang menjenuhkan dengan berbagai kegiatan “sampingan” sebagai bentuk refreshing otak untuk menghilangkan stress.

Salah satunya adalah menanam sayuran ala hidroponik.

Berbekal sabar dan pantang menyerah, usaha penulis akhirnya membuahkan hasil yang memuaskan, panen pertama sukses dan langsung kami nikmati bersama di rumah.

Selada hidroponik di pagi hari
Mengapa memilih cara Hidroponik?

Nah, di antara sekian banyak keuntungan menanam dengan cara hidroponik, di bawah ini penulis sajikan alasan pribadi penulis:

â„¢ Hemat tempat. Iya, dengan cara hidroponik, media tanam menjadi fleksibel dan bisa kita susun sekehendak hati.

â„¢ Bersih dan Aman. Selama proses penyemaian hingga panen, kita tidak menyentuh tanah sama sekali. (Wah, ambigu nih penulisnya, hantu donk gak nyentuh tanah... :o) Maksudnya, tanpa insektisida, fungisida, pestisida, pupuk yang digunakan juga pupuk khusus, dan tanpa resiko binatang-binatang melata dan merayap yang banyak di tanah, tanaman hidroponik relatif aman dimakan mentah-mentah loh...

â„¢ Mudah. Tidak perlu keahlian khusus untuk menerapkannya. Penulis bahkan memulainya dari nol, hanya bermodal kemauan, kesungguhan, kreativitas, dan... jaringan internet, hehehe

Selada hidroponik umur tiga minggu
Mengapa memilih selada?

Ada dua alasan utama penulis menanam selada:

© Waktu tanam singkat. Sejak pindah tanam (bibit) hingga panen, selada hanya membutuhkan waktu 3-4 minggu.

© Selada belum ada di tempat tinggal penulis. Iya, percaya atau tidak, selada adalah sayur spesial dan eksklusif di tengah pedalaman Kalimantan.

Ini dia sekilas tentang selada yang penulis kutip dari wikipedia dengan sedikit penyesuaian:

Selada yang memiliki nama latin Lactuca sativa adalah tumbuhan sayur yang biasa ditanam di daerah beriklim sedang maupun daerah tropis.

Selada mempunyai banyak kandungan mineral bermanfaat, seperti: iodium, fosfor, besi, tembaga, kobalt, seng, kalsium, mangan, dan potasium, sehingga selada mempunyai khasiat terbaik dalam menjaga keseimbangan tubuh.

Kabarnya nih, jika selada dimasak perlahan-lahan selama 15 menit dapat jadi obat bagi penderita insomnia.

Baca Juga: Metode Sakti Melawan Insomnia

Sistem yang penulis gunakan pertama kali adalah sitem wick (sumbu). Peralatan yang dibutuhkan mudah ditemukan seperti gunting, pisau, dan memanfaatkan limbah (barang bekas), seperti boks plastik, gelas plastik, kain (untuk sumbu), styrofoam, dan busa atau arang sekam sebagai media penyangga.

Bibit selada harganya murah dan mudah didapat di toko-toko pertanian. Sedangkan untuk nutrisi (pupuk khusus hidroponik), kami harus memesannya ke luar daerah.

Selada hidroponik segar siap olah

Sebenarnya tidak ada perawatan khusus selama masa tanam, kecuali memperhatikan tiga faktor utama dalam menanam ala hidroponik: air bernutrisi, cahaya matahari pagi, dan sirkulasi udara yang cukup.

Namun, kemudian penulis mendapati bahwa selada lebih menyukai iklim yang dingin dan sejuk agar pertumbuhannya optimal, mungkin sekitar 15-20 derajat celcius. Sedangkan tempat tinggal penulis iklimnya relatif panas, 28-33 derajat celcius, terbukti selada-selada yang penulis tanam menjadi layu ketika siang hari dan berangsur-angsur segar menjelang malam.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, penulis mengatur tempat bagi selada-selada yang ditanam agar hanya menerima sinar matahari pagi dan menjadi teduh ketika siang hari.

Selama berteman dengan selada, penulis jadi bangun lebih pagi, memandang perkembangan selada dari hari ke hari sambil tersenyum. Jika cuaca sedang panas atau hujan, penulis langsung nelpon rumah, bukannya disuruh ngangkat jemuran, tetapi mengangkat selada... bruakak.

Sore hari sepulang kerja langsung mengunjungi selada, nongkrong sama teman-teman atau keluarga yang berwujud manusiapun ditemani selada, untungnya tidur tidak ditemani selada. Tiada hari tanpa selada.

Setelah 30 hari, teman akrab inipun dipanen...

Menyiapkan sandwich isi selada hidroponik

Jika pada awalnya banyak anggota keluarga yang pesimis dan meragukan bisa atau tidaknya menanam selada di daerah kami, pandangan mereka langsung berubah 180 derajat. Mereka menyambutnya dengan penuh gairah dan hasrat terpendam untuk segera mencicipinya.

Ya, bukti dulu baru bicara, begitulah kira-kira.

Menu yang dipilih dengan suara terbanyak adalah sandwich.

Di bawah komando Yuli (kepala koordinator makan malam waktu itu), kami semua mengambil bagian dalam menyiapkan makan malam dengan menu selada. Divisi penggorengan tugasnya adalah menggoreng telur, beef, sosis, dan roti tawar. Divisi pengirisan tugasnya mencuci selada dan tomat kemudian memotongnya. Divisi pemarutan tugasnya menyiapkan saus sambal, mayones, dan memarut keju. Penulis tergabung dengan team cowok dalam divisi nongkrong yang tugasnya duduk manis, menonton, dan menahan iler.

Bahan utama sandwich isi selada hidroponik

Suasana makan malam kami menjadi lebih hangat dan ceria karena kebersamaan.

Beragam komentar positif terlontar dari semua anggota keluarga, kecuali dari Tono yang berkomentar kalau sandwich selada malam itu ada yang kurang, pandangan kami semua beralih kepadanya...

"Serius..., sandwichnya kurang banyak, bruakakak...." lanjutnya disusul gelak tawa kami.

Jika pembaca tertarik untuk menanam secara hidroponik, jangan khawatir, penulis akan mengulas tutorial dan tips triknya di saat senggang. Atau jika pembaca punya pengalaman juga di bidang ini, jangan ragu-ragu untuk sharing dan menulis tentang hidroponik di Plimbi.

Sandwich ala Tuhuk Ma'arit
Tags

About The Author

Tuhuk Ma'arit 52
Expert

Tuhuk Ma'arit

Bodoh, miskin, dan pemalas. Lahir di Kotabaru (Kalimantan Selatan) pada tanggal 30 Januari 1988. Menulis adalah hal yang biasa bagi saya, saya sudah melakukannya sejak Sekolah Dasar. Saya sudah terbiasa menyalin contekan PR, dihukum menulis di papan tulis, menulis absen dari jarak jauh ketika bolos (mungkin bisa disebut mengisi absen secara online), menulis cerpe'an sebelum ulangan, dan menulis surat cinta di tahun 90-an. Tetapi, menulis ide orisinil adalah hal baru yang akan saya kembangkan. Semoga, amin. Sekarang saya bekerja tetap sebagai pengangguran. Hobi saya yang bercita-cita memberi pekerjaan kepada sejuta rakyat Indonesia adalah bermalas-malasan. Jika istri saya tidak mengetahui akun ini, berarti status saya adalah masih single dan available. Eh?
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel