Apple, Belajar Dari Kesuksesannya

7 Aug 2015 08:58 3388 Hits 0 Comments
Apple, Perusahaan teknologi paling bernilai sejagat.

Perusahaan besutan mendiang Steve Jobs, Apple, diketahui sebagai perusahaan teknologi paling bernilai saat ini. Di tahun 1970-an Steve Jobs, bersama dengan rekannya Steve Wozniak, merintis berdirinya perusahaan Apple. Steve Wozniak sebelumnya adalah seorang hacker, sebelumnya dirinya pernah bekerja di Hewlett-Packard. Dengan latar belakang teknis yang dimiliki oleh Wozniak, waktu itu dia berhasil membuat komputer yang merupakan cikal bakal komputer masa kini. Kala itu Steve Jobs melihat potensi komersialisasi dari komputer-komputer kecil di masa yang akan datang.

Apple, Belajar Dari Kesuksesannya

Akhirnya Steve Jobs dan Steve Wozniak mendirikan perusahaan komputer yang diberi nama Apple Computer. Produk pertamanya yaitu Apple I, pertama kali diperkenalkan ke publik sekitar April 1976. produk-produk Apple selanjutnya yaitu, Apple II, Aplle III dan LISA. Produk yang terakhir disebut (LISA), kurang populer, dikarenakan ketidakkompatibelan dengan produk Apple sebelumnya. Padahal, LISA mungkin bisa dibilang sebuah produk fenomenal, dimana penggunaan Graphic User Interface dan penggunaan Mouse mulai diperkenalkan.

Tahun 1985, Steve Jobs dipecat dari perusahaan yang didirikannya, ini adalah hal yang aneh, seorang pendiri perusahaan justru dikeluarkan dari perusahaan yang didirikannya. Pemecatan Steve Jobs dimungkinkan karena perbedaan Visi antara Steve Jobs dengan CEO Apple kala itu John Scully.

Steve Jobs akhirnya kembali lagi ke Apple tahun 1997, dia akhirnya kembali dipercaya menjadi CEO Apple yang kala itu dikabarkan mengalami kerugian. Sekembalinya Steve Jobs ke Apple, dia membawa moto Think different di perusahaan yang dia pimpin kembali tersebut.

Berbagai produk inovatif Apple mulai dilepas ke pasar sekembalinya Steve Jobs, sebut saja produk fenomenal seperti Ipod yang di pasarkan sekitar tahun 2000-an awal. Produk-produk yang berbasiskan komputer personal, Mac desktop Computer maupun Macbook juga menyumbang pendapatan besar bagi Apple.

Tahun 2007, Apple kemudian merevolusi industri Smartphone dengan produk andalannya Iphone. Iphone, yang berbasiskan layar sentuh tanpa keyboard fisik, meraih kesuksesan yang luar biasa bahkan sampai saat ini. Kala itu, Iphone berhasil menandingi kedigdayaan produsen-produsen Smartphone yang sudah mapan seperti Nokia ataupun Blackberry. Bahkan kala itu, Blackberry yang memiliki ciri khas Smartphone dengan keyboard QWERTY fisik, diketahui memproduksi Smartphone Blackberry dengan fitur full layar sentuh melalui lini produk Blackberry Storm.

Apple, Belajar Dari Kesuksesannya

Kemudian Apple memperkenalkan Ipad ke pasar sekitar tahun 2010. inilah produk baru Apple yang juga menuai hasil penjualan tinggi, meskipun saat ini produk jenis Tablet mengalami penurunan penjualan dikarenakan popularitas Smartphone berlayar besar.

Apple, Belajar Dari Kesuksesannya

Strategi Pemasaran Produk Apple

Harga yang dibanderolkan terhadap produk-produk Apple terbilang cukup tinggi jika dibandingkan dengan produk lain yang sejenis, baik itu dari perangkat genggam hingga produk personal komputernya. Apple seperti menempatkan produk-produknya untuk kalangan tertentu, untuk kalangan orang terpelajar, ataupun untuk orang yang ekslusif. Dengan sasaran pasar yang berkelas dan ekslusif, produk-produk Apple yang digunakan oleh konsumen tertentu, boleh dibilang pemilik produk Apple adalah para kalangan high end / kelas atas. Itulah pasar sasaran Apple, sehingga Apple akan selalu memposisikan penggunanya agar selalu loyal, hal ini dengan mendirerensiasi bahwa produk-produk Apple bukanlah produk sejuta umat. Pengguna Apple adalah orang yang bisa dibilang sukses secara materi, itulah pesan yang ingin disampaikan Apple melalui produk-produknya.

Brand Yang Kuat

Apple, saat ini adalah perusahaan teknologi paling bernilai sejagat saat ini. Melalui produk dengan merek Apple, garansi kualitas dan prestise adalah dua hal yang ingin diberikan Apple kepada konsumennya.  Dalam menjajakan produknya, Apple terkadang juga mengikat pelanggan dengan sistem berlangganan dalam waktu tertentu. Ini dikenal dengan istilah penjualan perangkat yang di bundling dengan layanan operator dalam kurun waktu tertentu.

Ekosistem Kuat

Disamping menjual produk-produk unggulannya, Apple juga memiliki ekosistem yang kuat. Melalui toko aplikasinya, Appstore, Apple memberikan kesempatan kepada para pengembang pihak ketiga agar dapat membuat aplikasi untuk para pengguna produk Apple. Kesuksesan Iphone maupun Ipad, tidak bisa dilepaskan dari ketertarikan pengembang untuk ikut ambil bagian ikut berjualan di produk Apple. Hal ini mungkin adalah sesuatu yang luput dilihat oleh produsen lain. Saat ini, kesuksesan sebuah produk teknologi, sangat tergantung dari ketertarikan pengembang untuk membuat aplikasi bagi sistem operasi yang sudah dibangun.

Sebelum mengakhiri tulisan ini, saya ingin menyampaikan tiga poin pesan yang pernah disampaikan Steve Jobs di Standford University sekitar tahun 2005, berikut ringkasannya:

  1. Menghubungkan titik-titik dalam kehidupan kita. Anda harus percaya bahwa titik-titik anda bagaimanapun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus percaya dengan intuisi, takdir, dan jalan hidup. Pendekatan ini efektif dan membuat banyak perbedaan dalam kehidupan saya.
  2. Cinta dan Kehilangan. Saya yakin bahwa satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Itu berlaku baik untuk pekerjaan maupun pasangan hidup Anda. Pekerjaan Anda akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila mengerjakan apa yang Anda suka. Bila Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan hebat lainnya, semakin lama semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah mencari sampai ketemu. Jangan berhenti”
  3. Kematian. Tidak ada orang yang ingin mati. Bahkan orang yang ingin masuk surga pun tidak ingin mati dulu untuk mencapainya. Namun, kematian pasti menghampiri kita. Tidak ada yang bisa mengelak. Dan, memang harus demikian, karena kematian adalah buah terbaik dari kehidupan. Kematian membuat hidup berputar. Dengannya maka yang tua menyingkir untuk digantikan yang muda. Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan terperangkap dengan dogma — yaitu hidup bersandar pada hasil pemikiran orang lain. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua.

“Stay Hungry. Stay Foolish”

Itulah pesan dari mendiang Steve Jobs, pendiri Apple, perusahaan teknologi dengan nilai termahal sejagat saat ini, semoga kita bisa belajar dari kesuksesannya.
Tags

About The Author

wan 66
Expert

wan

Mencoba Hobi tulis menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel