Matahari terbenam di Kota Nanjing, China dengan langit berwarna merah muda atau pink. Langit pink ini terjadi pada saat memasuki senja dan pada ketika itu langit dipenuhi asap padat sehingga terjadilah kabut seperti tampak pada foto ini. (foto: weibo)
Â
PERISTIWA kabut asap, ternyata bukan saja terjadi di Indonesia. Foto-foto muncul untuk menunjukkan salah satu kota paling terkenal di China diselimuti kabut ungu yang spektakuler itu beredar pada Rabu (23/12/2015).Bahkan berita terbarunya, jutaan warga negara tersebut sesak napas dan harus bertarung melawan asap yang mengandung racun tersebut.
Kabut ungu serupa neon yang melanda Nanjing - dilaporkan hasil dari polusi diwarnai sunset - pada satu titik kedua yang paling banyak dibicarakan atau menjadi trending topik di situs microblogging China mirip twitter, Weibo.
Kabut asap 'peringatan merah' yang merupakan status darurat paling tinggi di kota Beijing memasuki hari ketiga, karena kabut tebalnya beracun.
"Siapa yang bisa menjelaskan apa yang telah terjadi di langit?" tulis salah satu pengguna Weibo
khawatir, puluhan ribu orang pun memosting komentar atas fenomena tersebut.
"Ini baru, anggur rasa asap!" jawab yang lain.
Bahkan Xinhua, kantor berita resmi China, memosting foto-foto yang tidak biasa melalui akun twitter-nya dengan judul: "Asap Pink?"
Beberapa netizen bereaksi marah atas fenomena yang terjadi.
"Pemerintah tidak segera mengambil tindakan efektif untuk mengendalikan asap, dan kami harus membayar untuk itu dengan kesehatan kita," salah satu pengguna Weibo menggerutu.
"Anda lihat polusi berbahaya di seluruh negeri," tambah komentar lainnya.
"Saya tidak tahu berapa persen dari kita akan menderita penyakit pernapasan, tapi mengapa media massa tidak mengkritik pemerintah atas apa yang terjadi ini ... daripada menggunakannya sebagai hiburan?"
Koran Nanjing Modern Express mencoba menenangkan pembacanya yang merasa khawatir dengan kejadian ini.
Dikatakannya, langit berwarna lavender itu disebabkan oleh kombinasi dari Matahari terbenam yang cahaya dan lonjakan polusi dari polutan tertentu.
foto: weibo
Â
Liu Hongnian, seorang ilmuwan Universitas Nanjing, mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa kabut asap datang hanya tiga warna: putih, abu-abu dan coklat.
Sedangkan langit merah muda tidak mewakili ancaman baru untuk warga kota. "Orang tidak perlu takut."
Tingkat polusi di Nanjing pada Selasa (22/12/2015) dan Rabu (23/12/2015) lebih dari 10 kali lebih tinggi daripada yang dianggap aman oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO. Hal ini pun mengakibatkan banyaknya sekolah yang meliburkan murid-muridnya.
Lebih jauh ke Utara situasi bahkan lebih dramatis, langit berwarna pink.
Di Beijing, yang pernah menyatakan perihal kabut asap ini dengan siaga merah pertama yang merupakan status darurat paling tinggi pada awal  bulan Desember ini, stasiun pemantauan lingkungan melaporkan "berbahaya" tingkat partikulat udara.
Seluruh provinsi Hebei menyatakan polusi siaga merah sendiri pada Selasa (22/12/2015), memaksa 11 kota industri berat untuk segera menghentikan kegiatannya sementara.
Kembali ke Nanjing, netizen bertanya-tanya apakah langit merah muda atau pink di langit bekas ibukota China ini merupakan semacam pertanda.
"Ketika langit berubah merah di malam hari, apakah ini sebuah pertanda sesuatu?" ujar seorang netizen. (*)
Â
sumber: the guardian
Â
