Raksasa produsen smartphone asal Korea, Samsung, dikabarkan mengalami penurunan jumlah keuntungan dibandingkan tahun lalu. Samsung mengalami penurunan keuntungan dibanding tahun lalu sebesar 4%. Penurunan keuangan sebesar 4%, jika dinominalkan berkisar sekitar USD 1,41 miliar.
Meskipun Samsung mengalami jumlah penurunan keuntungan yang lumayan besar, namun tidak menyurutkan produsen smartphone asal Korea tersebut sebagai produsen ponsel terbesar sejagat.
Adapun yang berkontribusi terhadap penurunan keuntungan Samsung adalah lesunya penjualan Smartphone terbaru andalannya, yaitu Samsung Galaxy S 6 dan Galaxy S 6 edge. Sebelumnya, Samsung juga menorehkan penjualan yang kurang memuaskan dari produk smartphone Galaxy S 5.
Sebelumnya Samsung memang begitu mendominasi pasar dengan rilisan smartphone seri Galaxy S-nya, mulai dari Galaxy S1 hingga Galaxy S4. Bahkan di pasar Amerika, Samsung berhasil menempel kedigdayaan Apple dengan produk smartphone andalannya Iphone.
Di level smartphone premium, Samsung memang harus berhadapan dengan vendor besar seperti Apple, namun yang membuat Apple melalui produk smartphonenya Iphone adalah sistem operasi yang digunakannya. Pengguna jelas lebih merasa beda dengan menggunakan Iphone, disamping dengan kualitas hardware bagus, diferensiasi dari sistem operasi yang digunakan Iphone juga menjadi nilai lebih tersendiri. Sehingga apabila Samsung ingin bersaing dengan Apple, disamping bermain di hardware, Samsung juga harus lebih kreatif mengolah softwarenya.
Tak dapat dipungkiri, meskipun hardware yang disematkan ke dalam smartphone andalan Samsung lebih mumpuni, namun sistem operasi yang digunakan Samsung adalah Android, yang notabene vendor lain juga bisa mengadopsi untuk smartphonenya dengan harga akhir lebih murah.
Pilihan smartphone dengan hardware menarik saat ini juga diberikan oleh vendor-vendor smartphone dari negeri tirai bambu, seperti Xiaomi, Asus, Lenovo, Huawei, dll. Bahkan baru-baru ini, vendor pendatang baru seperti OnePlus, juga memproduksi smartphone dengan spesifikasi hardware mumpuni dengan harga setengah dari perangkat andalan Samsung.
Samsung, raksasa elektronik asal Korea, memang belum mengumumkan angka resmi penjualan Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge, namun melihat persaingan dari vendor baru, sepertinya dibanding tahun-tahun sebelumnya, Samsung harus menerima jika angka penjualannya menurun.
Samsung dikabarkan akan menurunkan harga smartphone andalannya, Galaxy S6 dan Galaxy S6 edge, hal ini berkaitan dengan akan dirilisnya perangkat smartphone baru mereka, yaitu Galaxy S6 edge Plus dan Galaxy Note 5.
Apabila Samsung tidak bisa bersaing dengan pabrikan Smartphone asal negeri tirai bambu yang mematok harga lebih kompetitif, bukan tidak mustahil ramalan CEO Motorola, Rick Osterloh beberapa waktu lalu akan menjadi kenyataan, yaitu tentang siklus tujuh tahunan masa kejayaan suatu produk. Apabila hal ini benar, bisa jadi Samsung akan mengalami nasib serupa vendor-vendor besar telepon seluler sebelumnya seperti Nokia ataupun Blackberry.
