Teknologi internet dan segala alat pendukungnya tak dapat dipungkiri lagi telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia modern saat ini. Pengaruhnya ke berbagai bidang dan sendi-sendi kehidupan manusia memberikan sumbangsih tersendiri akan pesatnya kemajuan berbagai hal, khususnya yang berhubungan dengan informasi, komunikasi, dan teknologi itu sendiri.
Arus penggunaan internet saat ini mungkin tidak dapat dihentikan lagi. Inovasi, bahkan revolusi telah terjadi di berbagai bidang melalui bantuan teknologi ini. Sekat-sekat informasi yang sebelumnya terbatasi oleh keterbatasan geografi dan teritorial semakin hari semakin terkisih.
Saat ini setiap orang telah menjadi bagian masyarakat dunia yang mengglobal. Artinya setiap manusia dapat terhubung dengan mudah dan cepat melalui seperangkat alat teknologi canggih, termasuk internet. Internet atau interconnection networking merupakan sistem jaringan komputer global yang saling terhubung melalui regulasi standar Internet Protocol Suite agar dapat menghubungkan serta melayani penggunanya di seluruh dunia yang berjumlah miliaran.
Adapun beberapa layanan internet yang umum digunakan saat ini adalah seperti email, file sharing, akses jaringan atau world wide web (www), newsgroup dan lainnya. Email dan akses jaringan www menjadi dua fitur internet yang paling banyak digunakan saat ini.
Dampak penggunaan internet dapat dirasakan oleh berbagai pihak saat ini. Mudahnya proses pengiriman surat, akses pengiriman dokumen, file sharing, dan cepatnya akses komunikasi telah menjadi rutinitas keseharian.
Namun, pernahkah Anda membayangkan dunia yang kita jalani saat ini hidup tanpa keberadaan internet? Sejak tahun 2002, jumlah pengguna internet telah bertambah empat kali lipat sejak pertama kali tren tersebut hadir di awal abad millenium.
Setelah melewati berbagai penetrasi dan naik turunnya tren penggunaan internet selama beberapa tahun, saat ini peningkatan tersebut telah mencapai 2.3 milyar pengguna di dunia yang telah memanfaatkan teknologi ini. Membesarnya jumlah penggunanya tentu mengindikasikan dampak penggunaan internet telah dapat dirasakan langsung oleh berbagai manusia di dunia.
Salah satu hal yang membuat tren internet semakin meningkat adalah kemampuannya untuk menghubungkan seseorang dengan orang lain secara virtual. Selain itu, internet pun memungkinkan orang untuk mengakses berbagai informasi tanpa batas.
Jumlah pengguna internet yang semakin membesar, memberikan andil tersendiri terhadap hadirnya budaya internet yang tak terelakkan lagi. Selain akses informasi dan komunikasi, ia pun memiliki peranan besar terhadap perkembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan.
Google menjadi raksasa internet yang secara ekstrim menjadi simbol penyebaran informasi serta data yang cepat dan luas.
Bandingkan dengan keberadaan buku dan perpustakaan yang memerlukan akses lebih lama. Terhitung ada sekitar 550 miliar website yang ada saat ini. Dari jumlah tersebut ada sekitar 300 milyar website yang hadir pada tahun 2011. Kebutuhan akan media baik secara massal dan individu, memberikan ruang tersendiri bagi mereka untuk terus menjelajahi dunia barunya.
Namun baru saja merasakan dampak penggunaan internet yang begitu massif diakses, regulasi-regulasi mulai muncul karena keresahan beberapa pihak terhadap konsumsi teknologi yang begitu tak terkendalinya.
Hal itu mengakibatkan maraknya pelanggaran atas hak cipta, tindak pencurian identitas, pornografi dan lainnya. Oleh sebab itu kontroversi yang berlangsung baik di dalam masyarakat dan beberapa pihak yang menjalani bisnis di internet menghasilkan berbagai regulasi baik secara domestik ataupun internasional.
Yang paling dikenal oleh masyarakat pengguna internet dunia adalah kehadiran kampanye Stop Online Piracy Act (SOPA) dan Protect IP Act (PIPA) yang terjadi di Amerika Serikat. Tujuan dilakukan kampanye yang mengusung pemberlakuan undang-undang perlindungan hak cipta materi internet seperti video, musik, software, dan lainnya dari tindakan pembajakan.
Selain itu adapula kampanye lainnya yang berkembang seperti CISPA, ACTA dan lainnya. Hal ini menjadi paradoks tersendiri di kalangan masyarakat. Di satu sisi akan adanya pembatasan akses, sedangkan di sisi lain pentingnya nilai-nilai moral seperti penghentian pembajakan dan penghargaan atas hak cipta menjadi tugas yang harus diemban siap pengguna.
Bayangkan kembali apa jadinya dunia saat ini tanpa kehadiran internet? Perusahaan internet favorit Anda mungkin tidak akan pernah muncul. Google, Twitter, eBay, Amazon, Yahoo, Wikipedia, dan lainnya mungkin hanya akan menjadi produk-produk konsumsi kalangan tertentu saja.
Keharian perusahaan-perusahaan tersebut tentunya meningkatkan pula jumlah pekerjaan di bidang internet. Salah satu jejaring sosial terbesar saat ini saja telah menciptakan sekitar 450.000 pekerjaan.
Bahkan bidang teknologi internet telah menciptakan sekitar 2.6 juta pekerjaan. Bidang teknologi telah membuat visi setiap penggunannya menjadi lebih luas. Oleh sebab itu, sudut pandangnya tentang dunia pun akan meluas.
Penyebaran informasi semakin lebih cepat dan mudah untuk diakses. Proses komunikasi pun demikian. Ini mengakibatkan proses penyerapan ilmu dan pengetahuan menjadi lebih cepat.
Teknologi internet dan seperangkat alat pendukungnya telah memasuki berbagai sendi kehidupan manusia, termasuk negara. Sudah menjadi berita umum bahwa revolusi yang terjadi di Mesir dan Moldova diawali salah satunya oleh "kicauan" melalui aktivitas di Twitter. Bahkan dalam waktu satu minggu ada sekitar 90.000 warga Mesir yang telah diorganisir untuk melakukan revolusi.
Dan terhitung hanya diperlukan waktu sekitar 18 hari protes untuk meruntuhkan pemerintahan diktaktoriat yang berjalan selama 30 tahun. Bandingkan dengan revolusi yang terjadi di Berlin, Jerman yang memerlukan waktu sekitar empat bulan untuk sekadar meruntuhkan tembok pembatasnya. Disamping adanya pihak luar yang mengontrol beberapa revolusi yang tengah terjadi di Timur Tengah, dampak teknologi internet baik secara individu ataupun kelompok yang dipergunakan sebagai media massa memiliki peranan yang sangat penting. [MS]