Dampak Penggunaan Handphone - Nomophobia, Gejala Kecemasan Berlebih Pengguna Ponsel

28 Feb 2012 09:00 4899 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Banyak sekali pengguna ponsel yang mengalami kecemasan ketika sadar bahwa mereka kehilangan ponsel miliknya. Untuk sebagian orang, hal tersebut bukanlah masalah pelik karena dapat dengan mudahnya mengganti perangkatnya tersebut. Tapi, untuk sebagian orang lainnya, kehilangan ponsel akan menyebabkan kepanikan yang berlebih. Atau di lain kasus, ada pula pengguna ponsel yang tidak bisa jauh dari perangkatnya tersebut.

Banyak sekali pengguna ponsel yang mengalami kecemasan ketika sadar bahwa mereka kehilangan ponsel miliknya. Untuk sebagian orang, hal tersebut bukanlah masalah pelik karena dapat dengan mudahnya mengganti perangkatnya tersebut. Tapi, untuk sebagian orang lainnya, kehilangan ponsel akan menyebabkan kepanikan yang berlebih. Atau di lain kasus, ada pula pengguna ponsel yang tidak bisa jauh dari perangkatnya tersebut. Bahkan banyak pula yang membawa ponselnya kemanapun ia berada. Jika Anda pernah mengalaminya, bisa jadi Anda tengah mengalami "dampak penggunaan handphone" bernama nomophobia.

Nomophobia merupakan fenomena ketakutan baru semenjak orang-orang menggunakan ponsel dan ketergantungan terhadap perangkat tersebut. Menurut hasil studi lembaga penelitian asal Inggris, SecurEnvoy, jumlah orang yang mengalami dampak penggunaan "handphone" nomophobia ini semakin bertambah. Bahkan SecurEnvoy melalui layanan jajak pendapat "online" OnePull menemukan sekitar 66 % pengguna yang menyebutkan bahwa meraka takut kehilangan atau pergi tanpa membawa ponsel. Survei terhadap "dampak penggunaan handphone" tersebut dilakukan pada 1.000 orang responden. Menurut sosiolog asal Polandia, Zygmunt Bauman, modernitas saat ini dapat dibilang berjalan secara ambigu. Di satu sisi perangkat seperti ponsel memang menyuguhkan kemudahanan bagi para penggunanya.

Namun, di lain sisi juga menimbulkan banyak risiko. Salah satu risiko tersebut adalah keterasingan manusia pada dirinya sendiri. Dampak penggunaan "handphone" No mobile phobia atau nomophobia adalah salah satu contoh yang saat ini terjadi. Masih menurut penelitian di atas, pria menjadi pengguna yang paling menderita dari dampak penggunaan "handphone" nomophobia ini. Sedangkan wanita cenderung untuk tidak terkoneksi sama sekali dengan perangkatnya. Tetapi, survei tersebut pun menunjukkan fakta unik. Sebanyak 70 % responden wanita merasa takut kehilangan ponselnya, sementara responden pria hanya sebanyak 61 %. Hasil tersebut mungkin dikarenakan rata-rata pria memiliki dua ponsel. Selain itu, survei pun menunjukkan 77% pengguna ponsel yang berusia 18 hingga 24 tahun termasuk ke dalam kelompok paling takut kehilangan ponselnya.

Sementara rentang usia 25 hingga 34 tahun sebanyak 68%. Salah satu contoh yang menunjukkan seorang termasuk orang yang mengidap dampak penggunaan "handphone" Nomophobic adalah rasa khawatir berlebihan saat kehilangan ponsel di tempat yang aman. Selain itu, seorang Nomophobic pun akan bereaksi berlebihan dan panik ketika mendapatkan baterai perangkatnya habis. Lalu bagaimana menyembuhkannya? Rasa ketakutan ini tidak berbahaya apabila masih dalam situasi yang wajar. Tetapi, apabila kecemasan atau ketakutan telah mencapai tingkat yang parah, pengguna ponsel dapat menjalankan terapi yang ditangani oleh tenaga terapis professional. Selain itu, menurut situs allaboutcounseling.com, pada dasarnya setiap manusia memang membutuhkan sebuah koneksi.

Di era modern di mana sosial media, kecepatan internet dan kecanggihan perangkat "mobile", orang-orang merasa lebih dapat melakukan koneksi dengan mudah dibanding sebelumnya. Namun, berdamai dengan diskoneksi pun sejatinya adalah hal yang penting. Lalu, apakah Anda juga seorang Nomophobic? [MS]

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel