Cokelat dikenal memiliki beragam jenis mulai dari cokelat pahit, gurih dan manis. Cokelat banyak dimanfaatkan sebagai bahan pencampur makanan dan minuman yang memiliki multifungsi salah satu diantaranya adalah sebagai pelezat maka ditambahkanlah cokelat seperti sebagai selai untuk teman makan roti, mencampur segelas susu murni dengan cokelat, atau membuat segelas teh cokelat. Cokelat pada umumnya diolah menjadi permen dalam berbagai ragam yang juga bisa dicampur dengan bahan-bahan lainnya sebagai variasi bentuk dan rasa.
Cokelat adalah salah satu jenis camilan berupa permen dan bentuk lainnya yang banyak disuaki hampir di seluruh dunia oleh semua orang dari anak-anak hingga manula. Rasanya yang gurih bisa bermanfaat untuk membangun mood anda yang sedih menjadi senang kembali. Banyak jenis cokelat yang bisa anda coba dan beli dimana saja. Bahkan di setiap negara memiliki cokelat dengan rasa yang khas masing-masing pengolahnya. Ibaratnya adalah ckelat mencerminkan keadaan suatu negara dimana cokelat dalam hal ini identic dengan oleh-oleh khas tempat dimana cokelat tersebut diproduksi. Oleh-oleh dari cokelat paling banyak disukai oleh anak-anak karena bentuknya yang menarik disertai dengan rasa yang berbeda-beda.
Tapi saat ini membeli makanan manis ini pastinya anda sering melihat pembungkusnya dengan kertas perak atau ketas emas. Pernahkah anda bertanya-tanya mengapa bungkus cokelat kebanyakan adalah kertas berwarna perak atau emas dan bukan dari jenis kertas lainnya ? Ternyata hal tersebut bukan tanpa alasan makanya cari tahu jawaban kenapa bungkus cokelat itu dengan menggunakan kertas perak atau emas.
Sekadar informasi ada dua cara pengemasan cokelat. Melansir dari TribunSolo, biasanya selain memanfaatkan aluminium foil dan subtract kertas, produsen cokelat juga memakai kertas plastik berlapis. Meskipun kebanyakan produsen lebih memilih menggunakan aluminium foil untuk membungkus cokelat.
Alasan pertama digunakannya foil atau plastik adalah untuk mencegah mentega cokelat yang berminyak menyebar atau bocor keluar kemasan. Sebelum digunakan aluminium foil umumnya dilaminasi dengan lilin pada substrat kertas. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan saat pengemasan dan efisiensi logam sehingga bungkus cokelat tidak mudah sobek. Selain itu bungkus aluminium foil pada cokelat juga bisa menjadi penanda jika produk tersebut mudah meleleh.
Alasan kedua adalah selama beberapa dekade terakhir gaya membungkus kertas menggunakan aluminium foil tak berubah dan seperti sudah menjadi pakem. Termasuk hampir seluruh prodisen cokelat di dunia menggunakan pembungkus horizontal dalam prosesnya.
Alasan ketiga adalah aluminium foil memiliki banyak manfaat tak terduga, antara lain bisa didaur ulang, harga material pembungkusnya yang murah dan pengoperasian lebih cepat. Aluminium foil juga dianggap lebih rapat, kedap, tahan cuaca dan mudah dibentuk Namun dewasa ini di tengah perkembangan zaman penggunaan aliminium foil sebagai pembungkus cokelat tak lagi semarak dulu. Beberapa produsen memilih menggunakan material pembungkus yang menawarkan desian indah dan ekslusif. Apalagi jika cokelat tersebut berharga mahal. Meskipun demikian perlu digaris bawahi bahwa kemasan cokelat semacam ini mungkin tak sebaik aluminium foil dalam menjaga kepadatan cokelat terutama untuk daerah-daerah dengan suhu tropis seperti Indonesia.
Melihat alasan tersebut di atas maka sudah menjadi sebuah keharusan untuk membungkus cokelat yang sudah dipadatkan dengan kertas perak atau emas untuk mendapatkan manfaat yang optimal.
Semoga bermanfaat.
