Belajar Dari Yang Pertama

18 Dec 2015 07:11 2216 Hits 0 Comments
Selalulah kreatif untuk bisa eksis di masa yang akan datang.

“Apapun yang ada disekitar anda adalah hasil ciptaan seseorang, jika orang lain mampu menciptakan, anda pun mampu menciptakan hal serupa”

Kutipan kata – kata diatas kalau saya tidak salah adalah dari mendiang Steve Jobs, pendiri Apple. Jika kita tengok lebih dalam kata – kata dari Steve Jobs, memang akan senantiasa relevan sampai sekarang dan mungkin juga nanti.

Apabila orang lain mampu menciptakan sesuatu, maka sebenarnya kita juga akan mampu menghasilkan hal serupa yang diciptakan oleh orang lain tersebut. Dan keberhasilan suatu ciptaan orang lain, yang lebih dulu diciptakan, baik itu berupa produk barang atau jasa tidak menjaminnya langgeng dimasa yang akan datang.

Kita ambil contoh dari Apple sendiri, Iphone bukanlah perusahaan pertama yang memproduksi smartphone layar sentuh. Sebelum Iphone sudah ada produk smartphone yang mengusung layar sentuh dalam produknya, kita bisa melihat Nokia, HP, O2, Sony Ericson, yang sebelumnya pernah mengusung layar sentuh dalam antar muka smartphonenya. Namun, meskipun bukan yang pertama Iphone berhasil meraih sukses di pasaran dunia.

Contoh lain, perusahaan yang melakukan adopsi pertama dan kurang sukses adalah HTC. Vendor ini dikenal sebagai yang pertama mengadopsi Android dalam smartphone besutannya, namun dikemudian hari, justru Samsung yang lebih sukses di pasaran. Bahkan sempat dirumorkan, pendapatan Samsung dari penjualan ponsel Android malah lebih tinggi dari pendapatan Google sendiri yang membesut Android.

Microsoft juga bukan yang pertama dalam menggunakan sistem operasi berbasiskan grafis atau Graphic User Interface, namun Microsoft sangatlah sukses dengan produk sistem operasinya, Windows. Windows berhasil menjadi raja di sistem operasi perangkat personal komputer dari tahun 90 an bahkan hingga kini. Walaupun begitu, Microsoft tampaknya juga meraih hasil yang kurang menggembirakan dalam produk smartphone besutannya. Microsoft kalah telak dengan Apple maupun Google dalam membangun ekosistem dalam perangkat mobilenya.

Contoh lain yang bisa disebutkan mungkin adalah Vespa. Jika bicara motor matic, mungkin vespa adalah yang pertama dengan produknya Vespa Corsa 125. Sepeda motor produksi Vespa ini masih menggunakan transmisi matic 2 tak. Baru tahun 2002, Yamaha memperkenalkan produk Maticnya di Indonesia, Yamaha Nouvo. Saat ini, seingat saya yang merajai pennjualan motor Matic adalah Honda dengan model Beat Fuel Injection.

Masih banyak contoh lain lagi yang bisa kita gali, seperti web browser Chrome dari Google bukan lah yang pertama namun saat ini memiliki pengguna yang harus diperhitungkan oleh pesaingnya. Facebook juga bukan media sosial pertama, namun saat ini telah menjadi media sosial dengan pengguna terbanyak sejagat.

Kembali ke pernyataan mendiang Steve Jobs diatas, apa yang ada di sekeliling kita memang adalah hasil ciptaan seseorang, dan kalau orang lain bisa kitapun bisa melakukan hal serupa. Beberapa waktu yang lalu sempat populer istilah ATM, singkatan dari Amati Tiru dan Modifikasi, dengan singkatan tersebut, bisa menginspirasi kita untuk membuat produk yang sama dengan orang lain. Namun yang perlu diperhatikan adalah, bukan berarti kita meniru persis hasil ciptaan orang lain, disitulah letak kreativitas kita.

 

Menjadi yang pertama juga tidak berarti jelek, bahkan apabila kita menjadi yang pertama, kita adalah sang trendseter, menjadi pemimpin pasar dan pencipta tren. Satu hal yang pasti, apabila kita sukses dengan produk kita, diluar sana banyak orang yang senantiasa belajar dan tidak menutup kemungkinan membuat produk yang bahkan lebih baik dari kita.

So, yang bisa kita petik adalah, kita harus senantiasa belajar, mengikuti perkembangan dan selalu beradaptasi dengan kemungkinan di masa yang akan datang. Keep Learning!

 

Sumber gambar: newslittle.blogspot.com

About The Author

wan 66
Expert

wan

Mencoba Hobi tulis menulis

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel