Rusia dan Tiongkok telah menandatanagi kesepahaman dalam sektor gas alam. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Rusia menjual gas alam senilai US$ 400 Milyar lewat Siberia ke Tiongkok. Inilah perjanjian simbiosis mutualisme antara produsen utama gas dunia dengan konsumen terbesar gas dunia.
Â
Perjanjian antara Tiongkok dan Rusia ini sangat-sangat menggembirakan khususnya bagi Tiongkok yang memang saat ini sedang kehausan akan sumber daya yang satu ini setelah mereka memutuskan untuk beralih dari batu bara ke gas. Sementara bagi Rusia ini adalah kesempatan bagi mereka untuk bertahan dari ancaman sangsi yang diberikan Uni Eropa. Walaupun banyak pengamat mengatakan Tiongkok lebih banyak mengambil untung dari perjanjian ini dari Rusia sebab berkaitan dengan sangsi dan keterbatasan ruang Rusia dalam menjual gasnya mengakibatkan Tiongkok otomatis mendapatkan harga yang pantas dan sesuai dengan keinginan mereka.
Â
Nah yang sekarang ketar – ketir itu Amerika. So pasti dia takut kalau kedua kekuatan ini bakal bersatu. Ingat! Komunisme hancur karena dua Negara ini beda pendapat tentang makna ajaran yang dibawa oleh Karl Marx tersebut. Akibatnya mereka jadi mudah di adu domba sehingga hancurlah Uni Sovyet. Hanya Tiongkok yang tersisa. Kini kedua Negara mulai bersatu. Sekarang mungkin factor ekonomi yang mengikat mereka. Kedepan siapa tahu factor politik pula yang makin mempererat hubungan mereka. Kalau ini sampai terjadi bayang – bayang PD III semakin muncul kepermukaan. Lihat lah ambisi Tiongkok di Laut Cina Selatan. Lihat pula ambisi Rusia di Ukraina. Kalau gelagat ini tidak cepat diredam, bukan tidak mungkin akan meluas lagi tidak hanya sekedar Laut Cina Selatan ataupun Ukraina.Â
Rusia dan Tiongkok telah menandatanagi kesepahaman dalam sektor gas alam. Perjanjian tersebut menyebutkan bahwa Rusia menjual gas alam senilai US$ 400 Milyar lewat Siberia ke Tiongkok. Inilah perjanjian simbiosis mutualisme antara produsen utama gas dunia dengan konsumen terbesar gas dunia.
Â
Perjanjian antara Tiongkok dan Rusia ini sangat-sangat menggembirakan khususnya bagi Tiongkok yang memang saat ini sedang kehausan akan sumber daya yang satu ini setelah mereka memutuskan untuk beralih dari batu bara ke gas. Sementara bagi Rusia ini adalah kesempatan bagi mereka untuk bertahan dari ancaman sangsi yang diberikan Uni Eropa. Walaupun banyak pengamat mengatakan Tiongkok lebih banyak mengambil untung dari perjanjian ini dari Rusia sebab berkaitan dengan sangsi dan keterbatasan ruang Rusia dalam menjual gasnya mengakibatkan Tiongkok otomatis mendapatkan harga yang pantas dan sesuai dengan keinginan mereka.
Â
Nah yang sekarang ketar – ketir itu Amerika. So pasti dia takut kalau kedua kekuatan ini bakal bersatu. Ingat! Komunisme hancur karena dua Negara ini beda pendapat tentang makna ajaran yang dibawa oleh Karl Marx tersebut. Akibatnya mereka jadi mudah di adu domba sehingga hancurlah Uni Sovyet. Hanya Tiongkok yang tersisa. Kini kedua Negara mulai bersatu. Sekarang mungkin factor ekonomi yang mengikat mereka. Kedepan siapa tahu factor politik pula yang makin mempererat hubungan mereka. Kalau ini sampai terjadi bayang – bayang PD III semakin muncul kepermukaan. Lihat lah ambisi Tiongkok di Laut Cina Selatan. Lihat pula ambisi Rusia di Ukraina. Kalau gelagat ini tidak cepat diredam, bukan tidak mungkin akan meluas lagi tidak hanya sekedar Laut Cina Selatan ataupun Ukraina.Â
auroraazzura.wordpress.com
