Fungsi Enkripsi pada Bahasa Pemrograman PHP

12 Aug 2019 13:10 1905 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Enkripsi adalah sebuah proses untuk mengamankan. Lanjutnya, cek artikel :)

Fungsi enkripsi pada bahasa pemrograman PHP

Data sangatlah penting dalam pambuatan sebuah aplikasi. Mengapa begitu? Karena data ini berikan file atau teks penting bagi seorang pengguna dari aplikasi tersebut. Seperti halnya password, password ini bersifat rahasia dan pribadi. Maka dari itu, untuk mengamankan password tersebut diperlukanlah enkripsi password dari bahasa pemrogramannya. Maka dari itu pada artikel kali ini kita akan bahasa tentang enkripsi password pada bahasa pemrograman PHP.

Enkripsi adalah sebuah proses untuk mengamankan informasi dengan membuat informasi tesebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus mengenai jenis yang dienkripsi. Enkripsi biasanya digunakan terhadap data yang sensitif. Seperti password. Enkripsi akan menjamin data-data yang disimpan tetap aman meskipun berada ditangan orang lain, mereka tidak akantahu isinya tanpa pengetahuan khusus.

Selain itu, enkripsi tentunya digunakan dalam keamanan, teknik ini masih diperlukan dalam membuat komunikasi khusus yang aman, terutama dalam memastikan integrasi dan authentifikasi dari sebuah pesan untuk menghindari orang ke tiga membaca pesan tersebut.

Masing-masing dari fungsi enkripsi tersebut memiliki algoritmanya sendiri, ada yang lemah dan ada juga yang kuat. Berikut adalah beberapa fungsi enkripsi yang terdapat dalam bahasa pemrograman PHP, yaitu:

 

1. Fungsi password_hash()

Fungsi password_hash ini menghasilkan sebuah kode hash dengan metode one-way hash. One-way hash ini artinya hasil dari enkripsi tidak dapat dikembalikan seperti semula atau dicode maupun decrypt. Fungsi password_hash() ini sangat kuat dan disarankan untuk menggunakan fungsi ini untuk mengenkripsi password.

Tapi perlu kita kethui bahwa password_hash() ini tidak dapat bekerja sendirian, ia memerlukan teman untuk memverifikasi data login dengan menggunakan password_verify(). Fungsi dari password_verifty() ini digunakan saat membuat login untuk membandingkan password yang dikirim user untuk membandingkan dengan password yang tersimpan di database.

 

2. Fungsi crypt()

Fungsi crypt() ini sama dengan password_hash(), namun yang membedakannya adalah penggunaan algoritma dari kriptografinya, crypt() ini menggunakan algoritma DES dan MD5.

Terdapat 2 parameter pada fungsi ini. Parameter yang pertama adalah teks yang akan dienkripsi, sementara yang kedua adalah garam. Garam disini bukan garam dapur ya wkwk, tetapi garam merupakan sebuah data acak yang dimasukan ke dalam fungsi enkripsi.

 

3. Fungsi hash()

Fungsi hash() ini berbeda  dengan fungsi yang lainnya, karena fungsi hash() akan menampilkan sebuah kode algoritma tertentu.

Fungsi Hash()ini banyak digunakan untuk mempercepat pencarian dalam tabel data atau pembandingan data seperti di dalam basis data,mencari duplikasi atau kesamaan (rekaman) disebuah arsip komputer yang besar,menemukan goresan-goresan yang sama di sebuah DNA,dan sebagainya.

Fungsi hash() adalah suatu teknik “klasik” dalam Ilmu Komputer yang banyak digunakan dalam praktek secara mendalam. Hash merupakan suatu metode yang secara langsung mengakses record-record dalam suatu tabel dengan melakukan transformasi aritmatik pada key yang menjadi alamat dalam tabel tersebut. Key merupakan suatu input dari pemakai di mana pada umumnya berupa nilai atau string karakter.

 

4. fungsi md5()

Fungsi md5 ini digunakan untuk pengkodean password pada sistem operasi. MD5 mengolah masukan yang berbentuk blok 512 bit yang  terbagi dalam 16 nbentuk subblok yang masing-masing berukuran 32 bit, sedangkan keluaran terdiri dari 4 blok ukuran 32 bit, dari 4 blok keluaran digabungkan menjadi 128 bit.

 

5. Fungsi sha1

Secure hash algoritma ini dikembangkan oleh NIST (National Institute Of Standars and Technology) dan digunakan bersama dengan DSS ( Digital Signature Standart).  SHA adalah fungsi hash satu arah yang dibuat oleh Ronald L.Rivest. SHA disebut aman (secure) karena dirancang sedemikian rupa sehingga secara komputasi tidak mungkin menemukan pesan yang berkoresponden dengan message di gest yang diberikan. SHA1 ini memiliki panjang 20 byts atau 40 karakter, contohnya:

356a192b7913b04c54574d18c28d46e6395428ab

 

 6. Fungsi base64_encode()

Fungsi ini akan menghasilkan kode hash dari teks yang diinputkan dan bisa dikembalikan ke bentuk semula dengan fungsi base64_decode().

Fungsi base64_encode() ini berbeda dengan password_hash() yang hanya memiliki sifat one-way hashing. Tetapi base64 ini memiliki sifat two-way hashing yang artinya dapat dikembalikan lagi seperti semula.

 

 

Tags

About The Author

Tineu Nursyifa 42
Ordinary

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel