MIT Robotic Lab pernah memamerkan robot terbaru cheetah mereka di YouTube. Robot cheetah MIT mampu berlari hingga 20Km/jam dengan transisi kecepatan yang mulus. Untuk saat ini mereka berhasil membuat robot quadrpoe yang cukup mengagumkan. Namun begitu, robot quadrope milik DARPA masih menjadi yang terbaik karena fungsi dan kecepatannya yang sudah teruji. Mungkin karena keberhasilan robot DARPA ini banyak ilmuan yang tertarik membuat robot quadrope (berkaki empat). Plimbi pernah mengulas robot sejenis itu di sini.
Simak mengenai video tersebut di sini:
Kali ini Ecole Polytechnique Federale De Lausanne (EPFL) membuat robot terbaru mereka yang mirip dengan robot cheetah milik MIT. Namun mereka membuatnya versi kecilnya dan beberapa perubahan yang sepertinya menjanjikan. Sebelumnya, EPFL pernah bekerja sama dengan MIT untuk membuat robot quadrope. Tetapi entah alasan apa mereka bekerja sendiri-sendiri saat ini.
Disebut cheetah sebenarnya robot ini terlalu kecil. Dia lebih pada seukuran kucing rumahan. Gaya berlari dan jalannya pun mirip dengan kucing rumahan. Namun, karena peneliti awalnya mengambil konsep cheetah (cheetah hewan berkaki empat yang paling cepat) maka robot ini disebut cheetah-Cub.
Â
Baca juga :
          Google Segera Dirikan Pabrik Teknologi Robot Terbaru yang Canggih
          Begini Cara Membuat Tema Firefox Sendiri, Mau?
Â
Tujuan pembuatan cheetah-Cub adalah robot yang mudah untuk dikendalikan, berfokus pada ritme gerakan, dan mekanisme bagaimana harus bergerak. Kaki-kaki kecilnya didesain untuk medan yang berat dan untuk penelitian. Model kaki yang memiliki tiga segmen di adopsi dari hewan berkaki empat yang bertujuan untuk mengatur keseimbangan dan kelincahan dalam bergerak. Mata-mata pada kakinya berfungsi sebagai tendon yang mengubah energy menjadi energy gerakan dibantu oleh motor kecil yang disebut akuator.
Mengembangkan kaki-kaki ini cukup sulit. Jadi, untuk mengontrol penggerak peneliti menggunakan CPG (central pattern generators). Ini terinspirasi dari biologi, dimana hewan berkaki empat memiliki seperti tali pada tulang belakang mereka untuk mengatur ritme gerakan mereka yang langsung berhubungan dengan syaraf. Peneliti dapat mengatur CPG ini untuk mengatur ritme gerakan dari robot. Ini juga berpengaruh pada bagaimana robot menyentuh permukaan tanah ketika bergerak.
Untuk kali ini, peneliti fokus pada kekuatan berlari cheetah-Cub. Cheetah-Cub yang memiliki berat sekitar 10Kg mampu berlari tujuh kali panjang tubuhnya per detik atau setara dengan 3,2mph. Ini membuat dia menjadi robot tercepat di kategori robot 30Kg.
Tetapi tidak semua di robot ini di contek dari alam. Beberapa bagian tubuhnya merupakan perkiraan rangkaian yang dibuat peneliti. Ketua penelitian cheetah-Cub, Alexander Spröwitz mengatakan kita penting mengetahui bagaimana hewan bergerak dan mengeksplorasi hal tersebut. Misalnya, bagaimana pola-pola tertentu yang dihasilkan hewan dalam bergerak atau daya dorong apa yang membuat hewan mampu bergerak selincah itu.
Dimasa depan peneliti berharap mampu menciptakan robot berkaki empat yang stabil dan nyaris sama dengan hewan berkaki empat. Robot dengan tipe ini memiliki banyak keuntungan dibanding robot beroda atau thread karena robot beroda atau thread sering terjebak di medan yang ekstrim. Robot berkaki empat seperti milik DARPA atau MIT bisa bekerja di medan yang berat sekalipun. Ini membuat mereka menjadi robot penyelamat yang handal nantinya. Apalagi bila kita berbicara bencana alam yang pastinya medannya sangat berat. [RIC]