Kediri. Calon pemilih pemula, menjadi prioritas Panwaslu Kediri untuk mensosialisasikan pilkada damai lewat “Jambore Bawaslu†yang diadakan di gedung dan lapangan Kelurahan Bawang Kecamatan Pesantren, sabtu (24/03/2018)
Â
Jambore Bawaslu ini dihadiri Ketua Panwaslu Kediri Yoni Bambang Suryadi, Danramil Pesantren Kapten Arm Nur Solikin, Kapolsek Pesantren Kompol Nursyiana dan Camat Pesantren Eko Lukmono Hadi, serta diikuti perwakilan mahasiswa se-Kediri.
Â
Bawaslu nampaknya masih menjadikan isu seputar SARA sebagai perhatian utama. Maka dari itu, Bawaslu akan mencegah itu jelang dan selama Pilkada serentak 2018 mendatang, salah satunya dengan menggelar acara Jambore Bawaslu ini. Bawaslu juga akan memberikan pendidikan politik menyangkut isu SARA dan bahayanya bagi masyarakat.
Â
“Melalui kegiatan ini, Bawaslu memberikan pendidikan politik terkait isu SARA serta bahaya yang akan timbul. Diharapkan muncul deterrent effect atau efek gentar sehingga masyarakat tak lagi menggunakan isu SARA dalam kontestasi politik,†terang Yoni Bambang Suryadi.
Â
Menurutnya, efek bahaya SARA bisa melebihi bahaya politik uang, tetapi politik uang memang berbahaya tapi efeknya tidak panjang. SARA dianggap tidak bermasalah karena perspektif dianya dan bukan persepektif demokrasinya.
Â
"Jangan sampai proses politik mengiris hubungan satu sama lain yang memiliki latar belakang yang berbeda. Isu SARA kemungkinan masih akan dimanfaatkan untuk menaikkan elektabilitas diri sendiri dan menjatuhkan kompetitornya. Efek bahaya SARA bisa melebihi bahaya politik uang, tetapi politik uang memang berbahaya tapi efeknya tidak panjang. SARA dianggap tidak bermasalah karena perspektif dianya dan bukan persepektif demokrasinya,†pungkasnya.