1

Ada "Bandung" di Muara Teweh

10 Apr 2016 17:27 10100 Hits 2 Comments Approved by Plimbi
Liputan Peristiwa Konser Noah 9 April 2016 di Muara Teweh Kalimantan Tengah

Kabar ini menjadi perbincangan hangat warga Muara Teweh dan sekitarnya sebulan sebelumnya, bahwa kota kami yang tercinta akan kedatangan grup band papan atas asal Bandung, Noah.

Sempat beredar isu akan dibatalkannya konser yang disponsori oleh salah satu produsen rokok ini dikarenakan ayahnya Nazril Irham sang vokalis Noah, meninggal dunia Selasa (29/3/2016) di Bandung. Menyusul kemudian meme-meme plesetan yang menjadi viral di linimasa sosial media warga Muara Teweh seperti facebook dan twitter.

 

Namun, Mitra Barito Group selaku pihak penyelenggara dibantu oleh Pemda Kabupaten Barito Utara menampik isu tersebut, mereka meyakinkan warga bahwa Noah akan tetap tampil dengan maksimal dan sesuai jadwal, disusul dengan dipasangnya selebaran, spanduk, dan umbul-umbul di sepanjang jalan poros utama kota Muara Teweh.

 

Menjelang sore pada hari H, 9 April 2016, jalan raya dalam kota Muara Teweh menjadi padat. Letak kota Muara Teweh yang strategis sebagai penghubung kota-kota di daerah sekitar seperti Puruk Cahu, Buntok, Ampah, dan Tamiang Layang, membuat warga kota yang berdekatan turut membanjiri kota Muara Teweh yang lengang pada hari-hari biasa, dikarenakan antusiasme menyambut Noah.

Sebuah drone terlihat hilir mudik di stadion Swakarya tempat konser berlangsung. Berikut hasil video drone tersebut saat persiapan pelaksanaan konser Noah di Muara Teweh yang diunggah via Youtube.

 

Di penghujung sore, jalan raya Muara Teweh semakin padat saja, ditambah beberapa akses jalan raya yang diblok oleh petugas keamanan dan petugas dari Satuan Lalu Lintas yang membuat pos penjagaan di beberapa titik di sekitar stadion demi lancarnya arus pengunjung dan proses acara nanti malam. Para petugas kepolisian juga terlihat berjaga-jaga di depan Hotel Armani tempat personel Noah beristirahat.

Acara dimulai pada pukul 19.30 WIB, panggung yang menghadap tribun menjadi pusat perhatian sejenak ribuan warga yang telah memadati area lapangan sepakbola tersebut. Beberapa band lokal membawakan lagu-lagu pembuka untuk mengisi waktu sekaligus menghibur pengunjung yang sebagian besar telah berada di lokasi sejak sore hari.

Petugas pemadam kebakaran mulai menyemprotkan air dari truk pemadam yang telah disiapkan sore sebelumnya ke udara, membuat hujan mini yang diharapkan dapat meng'adem'kan kerumunan puluhan ribu pasang mata yang berdesakan di stadion Swakarya Muara Teweh.

Sekitar pukul 20.30 WIB, personel Noah tidak kunjung datang, beberapa penonton mulai mengeluh dan bahkan ada beberapa orang yang terlihat mulai meninggalkan area stadion karena sudah capek berdiri. Tak urung, Bupati Barito Utara, H. Nadalsyah, dan Ketua DPRD, Set Enus Y Mebas, segera tampil ke panggung untuk menghibur penonton.

Benar saja, tak lama kemudian, band asal kota Bandung yang digawangi Ariel (vokal), Uki (gitar), Lukman (gitar), dan Reza David (kibor dan piano) terlihat memasuki area pertunjukan dengan iring-iringan mobil yang dikawal oleh petugas.

Pukul 21.00, tanpa basa-basi, Noah langsung menghentak Muara Teweh dengan single mereka "Ada Apa Denganmu" yang disambut riuh dan histeris puluhan ribu penonton. Tak ayal, ribuan penonton yang sebelumnya berada di sekitar stadion langsung merangsek maju bergabung dengan penonton yang telah lebih dulu memadati area panggung.

(Ariel Noah menyapa penonton)

Penampilan Ariel Noah sangat atraktif malam itu, dengan gaya interaktif, pentolan band, vokalis, sekaligus pencipta lagu-lagu hits Peterpan ini selalu menyempatkan untuk menyapa dan bercerita di sela-sela lagu yang dibawakan.

Ariel Noah mengingatkan penonton bahwa ini kali kedua dia berada di Muara Teweh, setelah sebelumnya pada tahun 2006 atau sepuluh tahun yang lalu pernah berada di sana, kala itu masih dengan format Peterpan. Ariel juga terdengar seakan menyayangkan ketidak hadiran mantan personel Peterpan lain dan menyebutkan nama ketiganya satu per satu. Namun Ariel Noah melanjutkan, bahwa apa yang terjadi biarlah terjadi dan mereka tetap harus move on.

Di sela-sela jeda lagu, vokalis ganteng yang digandrungi kaum hawa ini memperkenalkan seluruh personilnya, termasuk kedua additional player Noah yang juga akan ikut membantu proses rekaman album Noah selanjutnya, yaitu Lanlan asal Bandung yang memegang bass dan Rio asal Banjarmasin sebagai penggebuk drum menggantikan Reza yang kabarnya melanjutkan pendidikan ke Pakistan.

Noah di Muara Teweh

(Membludaknya warga Muara Teweh di stadion Swakarya Muara Teweh via prokal.co)

 

Konser yang berdurasi satu jam ini diisi dengan 13 lagu yang beberapa lagu di antaranya dibawakan secara medley untuk mempersingkat waktu. Penonton ikut bernyanyi saat Noah membawakan lagu-lagu hits mereka, seperti "Mimpi yang Sempurna", "Topeng", "Khayalan Tingkat Tinggi", "Tak Bisakah", "Cobalah Mengerti", "Separuh Aku", "Jika Engkau", dan "Hidup Untukmu Mati Tanpamu".

 

Konser ini berjalan lancar dan aman tanpa kericuhan maupun bentrok fisik meskipun puluhan ribu penonton tumpah ruah di stadion Swakarya, baik di tribun maupun yang langsung berada di lapangan. Meskipun ada beberapa penonton yang pingsan, petugas kesehatan dan keamanan yang memang sudah berjaga-jaga dengan sigap segera memberikan pertolongan.

Di penghujung acara, Noah membawakan lagu salah seorang legenda musik Indonesia, Iwan Fals, "Yang Terlupakan". Setelah mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara tersebut, grup band yang akan melanjutkan jadwal ketat mereka dua hari kemudian di Banjarmasin pada tanggal 11 April 2016, menutup pertunjukan mereka dengan lagu "Walau Habis Terang" yang diiringi dengan pesta kembang api.

Ada Bandung di Muara Teweh

Ada Bandung di Muara Teweh

 

Meski hanya satu jam, kehadiran Noah di Muara Teweh begitu menghibur dan berkesan di hati warga. Nuhun Noah, Nuhun Bandung.

Tags

About The Author

Tuhuk Ma'arit 53
Expert

Tuhuk Ma'arit

Bodoh, miskin, dan pemalas. Lahir di Kotabaru (Kalimantan Selatan) pada tanggal 30 Januari 1988. Menulis adalah hal yang biasa bagi saya, saya sudah melakukannya sejak Sekolah Dasar. Saya sudah terbiasa menyalin contekan PR, dihukum menulis di papan tulis, menulis absen dari jarak jauh ketika bolos (mungkin bisa disebut mengisi absen secara online), menulis cerpe'an sebelum ulangan, dan menulis surat cinta di tahun 90-an. Tetapi, menulis ide orisinil adalah hal baru yang akan saya kembangkan. Semoga, amin. Sekarang saya bekerja tetap sebagai pengangguran. Hobi saya yang bercita-cita memberi pekerjaan kepada sejuta rakyat Indonesia adalah bermalas-malasan. Jika istri saya tidak mengetahui akun ini, berarti status saya adalah masih single dan available. Eh?
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel