Perkembangan Sinyal EDGE dan Koneksi 3G pada Handphone

30 Dec 2011 12:00 5351 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Teknologi 3G sendiri mengacu pada generasi ketiga teknologi telepon seluler. Generasi ketiga, seperti namanya, mengikuti dua generasi sebelumnya. Dimana koneksi generasi pertama (1G) dimulai pada awal 80 sedangkan generasi kedua (2G) muncul di 90-an. Pengenalan koneksi 3G berubah banyak dari standar yang diterima dalam industri *handphone*.

Pasar handphone telah tumbuh eksplosif selama beberapa dekade terakhir ini. Ia bergerak dari analog ke digital dalam waktu yang sangat pendek dan menjadi cara yang lebih diminati dengan menambahkan fitur yang belum pernah ada dalam telepon biasa. Salah satu fitur yang lebih menonjol dari beberapa handphone adalah akses internet. Koneksi 2G standar saat ini adalah GPRS yang menawarkan kecepatan yang bahkan jauh lebih rendah dibandingkan dengan apa yang bisa Anda dapatkan dari penyedia DSL.

Kebutuhan untuk koneksi internet lebih cepat menyebabkan adanya perkembangan EDGE (Enhanced Data Rates for GSM Evolution). Ini adalah teknologi yang menggunakan peralatan yang sama seperti GSM dengan hanya beberapa modifikasi kecil untuk memberikan kecepatan data lebih cepat. Teknologi ini sering dianggap sebagai batu loncatan menuju 3G sehingga disebut 2.5G. Ini menyediakan kecepatan yang sebenarnya sedikit lebih baik daripada koneksi dial-up. Jadi EDGE memungkinkan operator GSM untuk menyediakan layanan 3G sangat dibutuhkan dan canggih. Ia adalah bentuk perubahan dan upgrade dari GPRS dalam beberapa aspek teknis.

Jika GPRS tidak dapat mengizinkan penyedia layanan dan operator untuk memiliki akses ke perpanjangan aplikasi data wireless yang mungkin dinyatakan dengan menggunakan EDGE. EDGE memungkinkan untuk mengakses email berbasis web, wireless multimedia, upgrade teknologi konferensi video, dan tidak melupakan web berbasis infotainment juga.

Teknologi 3G sendiri mengacu pada generasi ketiga teknologi telepon seluler. Generasi ketiga, seperti namanya, mengikuti dua generasi sebelumnya. Dimana koneksi generasi pertama (1G) dimulai pada awal 80 sedangkan generasi kedua (2G) muncul di 90-an. Pengenalan koneksi 3G berubah banyak dari standar yang diterima dalam industri handphone. Semakin banyak radio 3G dan lebih banyak orang yang beralih ke handphone dengan 3G, menyebabkan koneksi 2G standar akan mulai kehilangan pelanggan.

Koneksi 3G memungkinkan penggunaan bandwidth yang lebih besar sehingga memungkinkan lebih banyak fitur dapat diterapkan di atasnya. 3G standar ditetapkan oleh International Telecommunication Union untuk menggantikan teknologi 2G. Fitur seperti panggilan video dan aplikasi TV itu menjadi memungkinkan karena kecepatan koneksi 3G yang dimulai pada 384kbps, baik dalam kecepatan DSL. Pengembangan lebih lanjut pada teknologi 3G juga telah membuat data rate lebih cepat yakni mencapai 3,6 dan bahkan 7.2Mbps.

Kecepatan yang diperoleh dengan penggunaan teknologi 3G tidak datang tanpa biaya. Jaringan 3G tidak kompatibel dengan jaringan GSM yang ada, sehingga infrastruktur baru diperlukan. Telco telah perlahan-lahan meluncurkan menara 3G di daerah di mana mereka merasa bahwa itu adalah permintaan terbaik. Jadi pada dasarnya, mereka harus mengoperasikan dua radio di daerah-daerah tertentu, satu untuk 3G dan satu untuk GSM. Pemilik handphone juga diperlukan untuk beralih handphone dalam rangka mengambil keuntungan dari fitur ini. [ND]

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel