Ini Bedanya Baterai LFP dan Nikel yang Digunakan di Kendaraan Listrik

24 Jan 2024 12:00 1306 Hits 1 Comments Approved by Plimbi
Serupa tapi tidak sama, ini dia Baterai LFP dan Nickel.
Pernah dibahas cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka ketika melontarkan pertanyaan ke Muhaimin Iskandar yang juga adalah cawapres dari 01 pada debat cawapres terbaru, baterai Lithium Iron Phosphate (LiFePO4 atau LFP) dan baterai Nickel (baterai nikel-kadmium dan nikel-metal hidrida) adalah dua jenis baterai yang berbeda baik dari segi kimia maupun karakteristik kinerja. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara baterai LFP dan baterai Nickel:

 

1. Bahan Utama

   - LFP (Lithium Iron Phosphate): Menggunakan senyawa lithium iron phosphate sebagai katoda. LFP memiliki sifat yang relatif stabil dan aman dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lithium lainnya.
   - Nickel-Cadmium (NiCd): Menggunakan katoda berbasis nikel dan anoda berbasis kadmium.
   - Nickel-Metal Hydride (NiMH): Menggantikan kadmium pada anoda dengan logam hidrida nikel.
 

2. kapasitas Energi yang Dimiliki

   - LFP: Biasanya memiliki kapasitas energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai Nickel-Cadmium, tetapi mungkin sedikit lebih rendah dibandingkan dengan baterai Nickel-Metal Hydride.
   - Nickel-Cadmium dan Nickel-Metal Hydride: Kapasitas energinya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan baterai Lithium.
 

3. Ketahanan / Siklus Hidup Baterai

   - LFP: Biasanya memiliki siklus hidup yang lebih lama dibandingkan dengan baterai Nickel-Cadmium dan sebanding atau sedikit lebih rendah daripada baterai Nickel-Metal Hydride.
   - Nickel-Cadmium dan Nickel-Metal Hydride: Siklus hidupnya bisa lebih pendek dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lithium, termasuk LFP.
 

4. Berat & Ukuran

   - LFP: Umumnya lebih ringan dan kompak dibandingkan dengan baterai Nickel, membuatnya lebih sesuai untuk aplikasi yang membutuhkan bobot yang ringan.
   - Nickel-Cadmium dan Nickel-Metal Hydride: Cenderung lebih berat dan lebih besar dibandingkan dengan baterai Lithium.
 

5. Efisiensi Daya

   - LFP: Biasanya memiliki efisiensi pengisian dan pengosongan yang baik, dengan tingkat kehilangan energi yang rendah selama siklus pengisian dan pengosongan.
   - Nickel-Cadmium dan Nickel-Metal Hydride: Memiliki tingkat efisiensi yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lithium.
 

6. Tingkat Keamanan

   - LFP: Cenderung lebih aman dan stabil, memiliki risiko kebakaran yang lebih rendah dibandingkan dengan beberapa jenis baterai lithium lainnya.
   - Nickel-Cadmium dan Nickel-Metal Hydride: Lebih rentan terhadap beberapa isu keamanan, terutama terkait dengan kandungan kadmium pada baterai Nickel-Cadmium.
 
Seperti yang tersirat pada debat cawapres terbaru kemarin, kedua baterai tersebut memang digunakan di dua negara berbeda, LFP biasanya dapat ditemukan di mobil-mobil atau kendaraan-kendaraan listrik buatan China. Sedangkan baterai Nikel banyak ditemukan di kendaraan-kendaraan listrik buatan barat seperti pada Tesla.
 
Dari segi benefit, tentu yang paling menguntungkan bagi rakyat Indonesia adalah yang harga baterainya paling murah, mudah perawatannya, dan mudah ketika klaim garansi. Namun jika melihatnya dari 6 faktor yang sudah disebutkan di atas, maka LFP lah yang paling aman dan menguntungkan bagi pengguna. Namun bagi negara Republik Indonesia, yang paling menguntungkan tentunya adalah nikel. Karena saat ini, Indonesia adalah satu dari dua negara dengan cadangan nikel terbanyak di dunia yakni sebesar 21 juta ton pada tahun 2022 lalu.
Tags

About The Author

Buricak Burinyai 67
Expert

Buricak Burinyai

Seorang warga Bandung yang cinta Bandung, teknologi dan mantannya
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel