Kucing Adalah Mahluk Paling Sempurna di Mata Ahli Biologi

12 Oct 2023 16:05 660 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kucing Adalah Mahluk Paling Sempurna Di Mata Ahli Biologi

Apakah anda adalah penyuka memelihara hewan peliharaan bernama kucing ? Kucing dikenal sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Hewan berkaki empat ini bisa memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya. Meskipun demikian, kucing dikenal juga sebagai hewan yang mandiri dan terkesan cuek dimana manusia sebagai pemiliknya dapat membangun sebuah hubungan yang sifatnya positif dengan semua jenis kucing.

Ada banyak sekali keistimewaan hewan domestik ini bahkan seorang pakar biologi evolusi menyebut bahwa kucing sebagai mahkluk yang sempurna. Namun kesempurnaan ini tak dapat dilihat dari sisi penampilan kucing yang lucu dan unik melainkan dari sisi ilmiah.

Apa alasan kucing dikatakan sempurna ?

Dilansir dari Scientific American, Rabu (4/10/2023), seorang ahli biologi evolusi di Natural History Museum, London, Anjali Goswami berpendapat bahwa kucing merupakan hewan yang sempurna. Goswami yang khusus mempelajari pola evolusi vertebrata dalam skala luas ini menyebut bahwa spesies kucing mulai dari kucing domestik hingga harimau, adalah produk evolusi yang sangat klasik. Meskipun banyak ditemukan spesies kucing namun secara ekologi semua kucing melakukan hal yang sama. Mereka adalah predator kelompok keras, mereka adalah karnivora. Beberapa spesies kucing yang hidup berdampingan tidak hanya saat ini tetapi juga di masa lalu adalah mereka semua tetap terlihat sama atau mirip satu sama yang lainnya. Satu-satunya yang membedakan antara spesies kucing satu dengan lainnya hanyalah terletak pada ukuran besar atau kecil tubuhnya.

Lebih lanjut Goswami menjelaskan bahwa kucing memiliki warna bulu yang rata-rata berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, tetapi mereka memiliki bentuk kepala yang sama saat bayi. Yaitu bulat dan tidak memanjang seiring bertambahnya usia layaknya pola perkembangan standar manusia dan hewan lainnya.

Sedangkan anak anjing memiliki wajah pendek dan bulat tetapi ketika beranjak dewasa akan berubah menjadi wajah yang panjang dengan moncongnya saat dewasa.

Kucing tetap terlihat seperti bayi namun berukuran lebih besar ketika dewasa. Tidak peduli apakah mereka kucing bengal kecil, singa atau harimau raksasa, pada umumnya mereka akan tetap terlihat sama. Dan pada akhirnya kucing besar sangat mirip dengan kucing kecil jika dilihat dari bentuk tubuh mereka yang rata-rata mirip.

Kucing sempurna secara evolusioner karena mereka tidak membutuhkan variasi dalam perkembangan mereka lebih lanjut.

Hanya ada sedikit alometri (perubahan yang sifatnya tidak proporsional pada satu bagian tubuh sebagai konsekuensi dari ukuran rata-rata) jika kucing menjadi tumbuh besar. Hal ini seperti perpanjangan kecil di bagian wajah dan dibarengi dengan adanya peningkatan massa otot. Tetapi variasi ini tidak seberapa dibandingkan dengan apa yang anda lihat pada kelompok hewan lain seperti anjing. Kebalikan dari kucing adalah beruang. Hanya ada beberapa spesies beruang dan mereka memiliki kekhasan masing-masing. Ada juga panda yang pada dasarnya hanya makan bambu, beruang berkacamata yang menyukai buah-buahan dan bromeliad dimana beruang kutub adalah mamalia laut hiperkarnivora.

Setelah Goswami mempelajari evolusi tengkorak pada sekelompok hewan seperti salamander, katak, burung, buaya, dinosaurus dan mamalia pada akhirnya ia menyampaikan kesimpulan bahwa pada mamalia sifat penyendiri mempengaruhi seberapa cepat hewan akan berevolusi.

Mamalia sosial dapat berevolusi dengan cepat sedangkan kucing yang terkenal suka menyendiri berevolusi lebih lambat. Hal inilah yang membuat dari masa ke masa bentuk fisik kucing tetap sama tetapi tetap mampu tampil sempurna.

Semoga bermanfaat.

About The Author

Utamii 68
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel