Tokoh Liberal Indonesia untuk Pembangunan Perekonomian dalam Negeri

5 May 2023 10:47 1037 Hits 2 Comments Approved by Plimbi

Tokoh Liberal Indonesia Untuk Pembangunan Perekonomian Dalam Negeri

Sistem ekonomi liberal adalah sistem ekonomi yang digunakan pertama kali di Indonesia dimana sistem ini digunakan setelah beberapa tahun Indonesia mendapatkan kemerdekaan yaitu tepatnya tahun 1950 hingga 1957. Pada masa ini dikenal dengan istilah demokrasi liberal. Penerapan sistem demokrasi liberal sendiri dimulai setelah Republik Indonesia Serikat dibubarkan dan selanjutnya Indonesia kembali dibentuk sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan memberlakukan sistem ekonomi liberal, maka secara otomatis perekonomian Indonesia menjadi liberal. Namun sayang sekali penerapan sistem liberal ini menimbulkan banyak masalah. Bahkan sistem liberal dinilai kurang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Maka dari itulah pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan pada masa ekonomi liberal ini yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi. Terdapat sejumlah tokoh yang menjadi pendorong sistem liberal. Berikut di bawah ini kami berikan ulasan singkatnya.

Mister Iskak Tjokroadisurjo

Iskak Tjokroadisurjo adalah seorang pakar hukum dan politisi. Pria kelahiran 11 Juli 1896 ini merupakan salah satu pendiri dari Partai Nasional Indonesia atau PNI di Bandung. Pada masa cabinet Ali Sastroamidjojo, ia pernah menjabat sebagai Menteri Perekonomian. Ia berhasil mencetuskan ide tentang pengaplikasian sistem ekonomi yang dikenal dengan istilah sistem ekonomi Ali Baba. Ali Baba sendiri adalah merupakan sistem ekonomi dimana di dalamnya berisikan usaha untuk membangkitkan wiraswasta lokal Indonesia, Ali sendiri digambarkan sebagai sosok pengusaha luar atau asing yaitu berasal dari Tionghoa. Adapun tujuan diadakannya sistem ini adalah untuk memprioritaskan kebijakan ekonomi nasional guna menggantikan sistem ekonomi warisan kolonial Belanda. Pelaksanaan dari sistem ekonomi Ali Baba adalah bagaimana cara pemerintah meningkatkan kemampuan ekonomi nasional melalu bekerjasama antara pengusaha pribumi dan pengusaha non pribumi melalui program-program Ali Baba yang diselipkan dalam susunan rencana program kerjasama yang dirintis. Pengusaha lokal diberikan kesempatan untuk bekerja di perusahaan-perusahaan milik pengusa non pribumi sampai menduduki jabatan minimal sebagai staf. Selain menggunakan kebijakan Ali Baba, ia juga membuat kebijakan-kebijakan proteksi untuk para pengusaha lokal. Sistem perekonomian Ali Baba merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengatasi keadaan ekonomi yang rusak pada masa demokrasi liberal. Ketika setelah adanya pengakuan dari Belanda, Indonesia menanggung beban utang dalam jumlah besar sebagaimana disebutkan dalam konferensi meja bundar.

Jumlah utang luar negeri Indonesia pada masa itu mencapai angka 1,5 triliun dan utang dalam negeri mencapai angka 2,5 triliun rupiah. Banyak pula muncul gerakan-gerakan di beberapa wilayah Indonesia yang mengganggu keamanan negara dan membuat negara mengeluarkan banyak biaya untuk operasi militer guna memberantas pemberontakan. Juga disertai dengan terjadinya pergantian cabinet semakin memperparah keadaan ekonomi Indonesia ditambah lagi Indonesia belum mempunyai tatanan ekonomi yang bagus. Apalagi kegiatan ekspor hanya bertumpu pada dua sektor yaitu pertanian dan perkebunan. Nah sistem ekonomi Ali Baba bertujuan agar para pengusaha pribumi mampu bersaing dengan pengusaha asing. Sekaligus mendorong para pengusaha pribumi untuk berkembang yang nantinya pengusaha pribumi akan memberikan dampak bagi kemajuan ekonomi nasional. Untuk dapat memajukan pengusaha pribumi maka pemerintah mengadakan beragam jenis pelatihan dan juga memberikan bantuan berupa kredit lunak yang diberikan kepada pengusaha pribumi. Pemerintah memberikan lisensi bagi usaha-usaha swasta nasional.

Dengan adanya sistem ekonomi Ali Baba maka para pengusaha mulai mampu berkembang. Bank-bank swasta dan perusahaan perkapalan swasta nasional turut juga mengalami perkembangan karena kredit yang diberikan oleh pemerintah berjalan lancar. Sistem ekonomi ini memberikan dampak negative pada sisi lain seperti munculnya penjualan lisensi secara ilegal. Beberapa hal lain juga membuat sistem ekonomi ini menjadi gagal seperti para pengusaha pribumi yang putar arah dengan mengalihkan usahanya menjadi non pribumi. Kredit yang diberikan pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik. Kredit yang semula ditujukan untuk mendorong kegiatan produksi justru digunakan untuk konsumsi. Para pengusaha lokal yang gagal memanfaatkan kredit secara maksimal sehingga pengaruh sistem ekonomi ini tidak begitu terasa bagi perekonomian Indonesia secara umum. Maka dari itu banyak pihak yang mengeluh tentang keadaan ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi pemerintah agar mengeluarkan kebijakan lain diantaranya dengan tujuan untuk menanggulangi deficit anggaran sebanyak 5,1 miliar rupiah dan juga mengatasi masalah jangka pendek.

Semoga bermanfaat.

Tags Keluarga

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel