Dampaknya Bisa Fatal Bagi Keselamatan Jiwa jika Insomnia di Dalam Tubuh Terabaikan

5 Feb 2022 20:00 1065 Hits 1 Comments Approved by Plimbi

Dampaknya Bisa Fatal Bagi Keselamatan Jiwa Jika Insomnia Di Dalam Tubuh Terabaika.

Insomnia menurut Centers of Disease Control and Prevention (CDC) merupakan kondisi buruk yaitu gangguan tidur yang ditandai dengan kurang mampunya seseorang untuk memulai atau mempertahankan tidur terutama pada waktu malam hari. Ini bisa saja terjadi ketika seseorang secara konsisten bangun terlalu pagi lalu tidak dapat melanjutkan tidur kembali. Seseorang divonis menderita insomnia umumnya dilatarbelakangi oleh adanya masalah hingga menjadi stres, muncul penyakit kronis atau efek samping pengobatan. Namun menurut Medical News Today, 75 % penderita insomnia tidak mengalami gangguan insomnia yang berkepanjangan. Terdapat konsekuensi atau bahaya insomnia yang mengintai kesehatan tubuh anda apabila penderita belum dapat menemukan cara yang tepat untuk menyembuhkan kebiasaan buruk ini.

Bahaya Penyakit Insomnia Bagi Tubuh

Seperti dijelaskan tersebut di atas, insomnia bisa berdampak pada kinerja tubuh dan otak saat beraktivitas. Berdasarkan CDC, seseorang rata-rata membutuhkan waktu untuk tidur malam hari antara 7 s/d 9 jam. Apabila kekurangan tidur, maka tubuh akan merespon berbeda yang nantinya akan menghasilkan turunnya kinerja seseorang saat beraktivitas. Berikut ini beberapa konsekuensi atau bahaya insomnia bagi tubuh :

1/ Kesulitan melakukan konsentrasi dengan terfokus

Salah satu bahaya yang dimunculkan oleh insomnia yang paling umum dirasakan adalah kesulitan untuk melakukan konsentrasi. Ini akan menciptakan kondisi dimana kinerja anda mengalami penurunan. Kurang tidur karena insomnia akan bisa merusak proses kognitif dalam banyak hal antara lain mengganggu kemampuan untuk memperhatikan, kewaspadaan menurun, konsentrasi pikiran hilang, penalaran yang lemah hingga pemecahan masalah (problem solving) yang dilakukan terlambat. Kondisi ini menyebabkan seseorang lebih sulit untuk berpikir jernih dan belajar secara efisien.

2/ Merasa lelah dan mengantuk pada waktu siang hari

Pada waktu siang hari seseorang yang kurang tidur kemarin malam akan mudah merasa lelah dan mengantuk yang jika terabaikan begitu saja akan memicu seseorang tersebut terkena insomnia. Ini tentunya dapat mengganggu aktivitas harian seseorang dan mempengaruhi kondisi kesehatannya. Menurut Cleveland Clinic, kelelahan (fatigue) lebih dari sekadar rasa lelah atau mengantuk. Seseorang yang mengalami kelelahan akan merasa sangat terkuras tenaganya sehingga mengganggu aktivitasnya sehari-hari. Kurang tidur karena insomnia menjadi penyebab utama kelelahan.

3/ Kondisi kesehatan pada umumnya menurun

Bahaya insomnia memang seharusnya diwaspadai karena akan berkelanjutan mempengaruhi kesehatan tubuh secara umum menjadi menurun. Beberapa penyakit yang bisa terjadi sebagai akibat insomnia kronis antara lain sebagai berikut : penyakit jantung, serangan jantung, gagal jantung, detak jantung tak teratur, tekanan darah tinggi, stroke dan diabetes. 

4/ Terjadinya perubahan mood

Apakah anda pernah merasakan beberapa kali setiap malam susah tidur dengan lelap ? Perasaan tidak enak badan atau kurang fit di dalamnya karena insomnia bisa berkembang menjadi kondisi mood di hati mengalami perubahan baik itu mudah emosi atau merasa lebih sensitif. Untuk seseorang yang mengalami insomnia kronis, bahaya yang bisa terjadi adalah munculnya kecemasan hingga depresi. Insomnia menjadi salah satu gejala awal dari depresi. Insomnia dan depresi saling berdampingan. Kurang tidur bisa memperburuk gejala depresi dan depresilah yang menjadi akar penyebab anda lebih sulit untuk tertidur dengan lelap di waktu malam hari. Ada sisi positif mengobati siklus tidur yang bermasalah yaitu dapat membantu mengobati depresi dan gejalanya. Maka dalam hal ini tidur yang cukup adalah sebuah keharusan.

5/ Karena obesitas

Saat seseorang belum dapat tidur dengan lelap di waktu malam hari, seseorang dapat merasakan lapar yang mendorongnya untuk mengkonsumsi sesuatu pada waktu malam hari. Jika insomnia terjadi terus-menerus maka kebiasaan ini bisa terjadi secara berulang-ulang yang menyebabkan bertambahnya berat badan hingga kemungkinan anda menjadi obesitas. Penelitian terbaru menjelaskan tentang hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan. Terdapat hormon ghrelin yang berfungsi untuk merangsang rasa lapar dan hormon leptin yang memberi sinyal rasa kenyang ke otak dan menekan nafsu makan. Saat seseorang mengalami waktu tidur yang lebih pendek, maka seseorang tersebut cenderung mengalami penurunan hormon leptin dan peningkatan hormon ghrelin. Penelitian ini mencoba memahami bahwa kurang tidur bisa merangsang nafsu makan. Sedangkan nafsu makan yang terangsang saat waktu tidur lebih pendek di malam hari adalah makanan yang tinggi lemak dan tinggi karbohidrat. Inilah yang bisa menjelaskan tentang adanya hubungan waktu tidur yang lebih pendek (insomnia) terhadap bertambahnya berat badan hingga kemungkinan obesitas.

6/ Meningkatkan resiko kematian

Insomnia yang berkepanjangan / kronis apabila belum diobati bisa menjadi masalah yang serius hingga meningkatkan resiko kematian. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan resiko kematian sebanyak dua kali lipat pada individu yang mempunyai jam tidur kurang dari 5 jam setiap malam. Perlu sekali adanya tindak lanjut apabila anda mengalami insomnia yang berkepanjangan.

Kesimpulannya adalah jangan anggap sepele jika anda berada dalam kondisi insomnia setiap hari. Akan bermunculan bahaya penyakit lainnya yang menyertai insomnia yang mengintai tubuh jika tidak segera diobati. Jika anda mengalami insomnia selama beberapa hari berturut-turut maka segera hubungi dokter guna mendapatkan penanganan lanjutan. Atau dapatkan produk untuk kamar tidur mulai dari kasur hingga bantal yang dapat membantu tidur menjadi lebih nyaman dan sehat sehingga bisa mengurangi insomnia.

Semoga bermanfaat.

Tags Kesehatan

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel