Kisah Terusan Panama, Si Pembelah Benua

9 Aug 2021 16:50 1492 Hits 3 Comments Approved by Plimbi
Kisah Terusan Panama si pembelah benua di dunia.

Ide untuk membangun Terusan Panama pertama kali dicetuskan pada tahun 1524 oleh Raja Charles V dari Spanyol. Beliau berpendapat apabila area di Panama dibelah menjadi dua bagian maka akan meringankan perjalanan kapal-kapal kerajaan yang berlayar dari Ekuador menuju Peru atau sebaliknya. Tahun-tahun berikutnya, sejumlah kerajaan lain di Eropa juga mengemukakan gagasan yang sama namun masih terbentur kendala teknologi dan sumber daya.

Pembangunan fisik Terusan Panama pada akhirnya berhasil dilakukan pada tanggal 1 Januari 1880 dimana saat itu Pemerintah Perancis terinpsirasi dari kesuksesan tim projek terdiri dari ahli di bidangnya yang dipimpin oleh Ferdinand de Lesseps sukses mendirikan Terusan Suez di Benua Afrika, memutuskan untuk memulai proyek besar maha sulit ini. Pembangunan Terusan Panama dipercayakan secara langsung kepada de Lesseps namun karena terburu-buru dan tidak melakukan studi geologi dan hidrologi yang cukup memadai menyebabkan proyek ini mulai banyak memakan korban jiwa dan dana. Diawali dengan munculnya wabah malaria dan demam kuning merebak dimana sejumlah besar pekerja terjangkit dan beberapa diantaranya bahkan meninggal dunia (tercatat sekitar 22.000 orang) sehingga proyek mulai terbengkalai. Ada banyak peralatan yang terbuat dari besi dan baja mulai berkarat, sebagian pekerja angkat tangan dan kembali ke negaranya.

Melihat kondisi tersebut di atas, Pemerintah Perancis pada tahun 1893 memutuskan untuk menghentikan sementara proyek ini untuk selanjutnya pada tahun 1898 Pemerintah Perancis melobi Pemerintah Amerika Serikat guna meneruskan proyeknya. Tahun 1904, presiden AS pada masa itu, Theodore Roosevelt, memutuskan untuk membeli sisa-sisa peralatan proyek dari Perancis dan meneruskan pembangunan terusan. Ini dilakukan oleh AS setelah sukses memerdekakan Panama dari Kolombia. Sebagai kompensasinya, Pemerintah Panama memberikan hak pengelolaan terusan kepada Pemerintah AS.

Pembangunan Terusan Panama dilanjutkan kembali. Kali ini melalui sebuah persiapan yang cukup matang dengan penyediaan infrastruktur yang cukup memadai. Presiden Theodore Roosevelt menunjuk George Washington Goethals sebagai pemimpin proyek dimana beliau memulainya dengan mengganti semua peralatan lama ke peralatan baru yang lebih canggih. Pada tahun 1914, proyek Terusan Panama berhasil diselesaikan dengan sempurna. Terusan Panama akhirnya resmi dibuka untuk umum pada tanggal 15 Agustus 1914 bertepatan dengan mulai berkecamuknya perang dunia 1 di Eropa dan kapal laut pertama yang melintas adalah sebuah kapal kargo bernama Ancon.

Sekitar awal tahun 1930, Terusan Panama disempurnakan dengan menambahkan danau-danau buatan di sekitarnya yang berfungsi sebagai penampung air yang dibuka jika ada kapal yang akan lewat. Di samping itu juga dibuat beberapa pintu air. Setelah perang dunia 2, rakyat Pemerintahan Panama mulai menuntut hak pengelolaan dan memprotes kehadiran militer AS yang semakin hari semakin bertambah banyak. Pada akhirnya, tanggal 7 September 1977, presiden AS, Jimmy Carter dan presiden Panama, Omar Torrijos menandatangi sebuah kesepakatan yang mengizinkan Panama untuk mengelola sendiri terusan itu namun tetap menjamin netralitas kawasan (Neutrality Treaty) dimana AS diizinjan untuk kembali kapan saja. Namun kesepakatan ini mulai dikecam sebagian besar rakyat AS. Selanjutnya pada tanggal 31 Desember 1999, pengelolaan terusan diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Panama melalui Otoritas Terusan Panama / Panama Canal Authority (ACP). Sebelum penyerahan ini, Pemerintah Panama telah mengadakan tender internasional untuk jangka waktu 25 tahun kontrak pengoperasian kontainer yang dimenangkan oleh Perusahaan Hutchison Whampoa, adalah sebuah perusahaan asal Hong Kong yang dimiliki oleh Li Ka Shing di masa depan juga menanamkan sahamnya di Facebook.

Tantangan Ke Masa Depan

Terusan Panama menghadapi sejumlah persaingan sengit dari misalnya perusahaan jawatan kereta api inter-samudra yang melintasi Amerika Serikat dan Meksiko, serta rencana-rencana negara tetangga Nikaragua untuk membangun terusan yang lainnya. Melihat tantangan ini Pemerintah Panama pada tahun 2006 yang lalu menggelar referendum untuk memperluas terusan. Referendum ini disetujui oleh sekitar 80 persen rakyat Panama. Dimana secara kongkrit, perluadan Terusan Panama akan dibarengi dengan pembangunan dua pintu air ekstra lebar, yaitu pada awal dan akhir pembangunan terusan. Terusan Panama akan diperluas dan diperdalam di beberapa tempat dimana proyek ini akan makan waktu paling sedikit 8 tahun dengan biaya bisa mencapai lebih dari USD 5 milyar. Pemerintah Panama sendiri akan menyalurkan sekitar separuh ongkosnya yang diambil dari kantong Otoritas Terusan Panama tahun 2007 sudah mencatat meraup pendapatan rata-rata sekitar USD 1,76 miliar. Sisanya diambil dari pinjaman-pinjaman internasional.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat tentang artikel dengan judul ‘Kisah Terusan Panama, Si Pembelah Benua’ yang dikumpulkan dari beberapa sumber berita. Semoga memberikan informasi pengetahuan umum kepada para pembaca.

 

About The Author

Utamii 68
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel