Vaksin virus hidup 29A, OPV adalah vaksin polio oral yang berisi virus hidup yang sudah dilemahkan (live attenuated). Pemberian OPV secara oral akan menimbulkan infeksi ringan dan merangsang terbentuknya kekebalan terhadap virus polio liar. Namun, walaupun sangat jarang, pemberian OPV dapat menimbulkan paralisis, yang disebut vaccine associated paralytic poliomyelitis (VAPP), baik pada anak yang mendapatkan imunisasi OPV maupun pada kontak erat (close contact).
VAPP dapat terdeteksi melalui pemeriksaan laboratorium yang dapat mendeteksi adanya virus vaksin sebagai penyebab terjadinya kelumpuhan. Risiko terjadinya VAPP sangat rendah jika dibandingkan dengan risiko terjadinya poliomyelitis akibat virus polio liar di masyarakat, apabila mereka tidak diimunisasi. Namun pada suatu negara dengan kasus polio yang disebabkan oleh virus polio liar tidak ada lagi, maka risiko VAPP akan lebih tinggi jika dibandingkan risiko terjadinya poliomyelitis yang disebabkan oleh virus polio liar. Di negara yang sudah eliminasi polio liar, negara tersebut akan mengganti OPV dengan IPV. IPV yaitu vaksin polio yang berisi vaksin mati, yang harganya lebih mahal dan tidak berisiko menimbulkan VAPP, namun harus disuntikkan oleh tenaga kesehatan terlatih.
Perbedaan Imunisasi Vaksin Polio Suntik dan tetes
“Imunisasi Vaksin polio tetes diberikan sebanyak 4 kali sebelum bayi berusia 6 bulan. Vaksin ini bisa diberikan pada saat lahir, kemudian pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan. Sementara, vaksin suntik diberikan lima kali pada usia 2 bulan, 3-4 tahun sebagai booster kekebalan di masa prasekolah, 13-18 tahun sebagai booster di masa remaja,â€ucap William M. Tierney, MD, seorang dokter penyakit dalam dan perawatan primer dari Dell Medical School di Austin, soal perbedaan waktu pemberian vaksin polio.
Selain itu, harga juga menjadi hal pembeda. Vaksin oral lebih murah dari vaksin suntik. “Hal ini disebabkan vaksin tetes sudah lebih umum dan lebih lama digunakan. Sementara vaksin suntik adalah teknologi baru yang berisi komponen virus yang telah dimatikan, sehingga harganya pun jelas lebih mahal,†tambah Dr Tierney.
Oh iya, Moms. Dua vaksin ini memiliki kandungan jenis virus yang berbeda. Vaksin polio tetes berisi virus polio yang masih hidup tetapi dilemahkan. Sedangkan vaksin yang disuntikkan melalui injeksi adalah virus polio yang sudah mati.
Jenis virus yang berbeda memberikan manfaat kekebalan berbeda antara vaksin suntik dan vaksin tetes.
OPV langsung masuk ke dalam saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh membentuk antibodi melawan penyakit. Sementara itu, IPV akan membentuk kekebalan langsung di dalam darah. Dengan mekanisme ini, IPV melindungi otak dan saraf tulang belakang dari virus polio agar tidak terjadi kelumpuhan.
Semoga informasi mengenai tahapan imunisasi vaksin polio bisa memberikan pencerahan kepada para moms dalam menjaga kesehatan si bayi.
Perbedaan Imunisasi Vaksin Polio Tetes & Suntik
Sudah punya anak? Wajib tahu ini!