Peristiwa unik sering dijumpai pada saat Ramadan. Momen religius yang diisi dengan puasa sebulan penuh ini ternyata malah membuat banyak dompet kebobolan. Mengapa? Padahal, makan besar berkurang menjadi hanya dua kali.
Momen yang sebenarnya bertujuan untuk mengasah kepekaan sosial ini bisa jadi kehilangan esensi karenanya. Bagaimana tidak, para fakir miskin atau dhuafa saja jangankan makan tiga kali sehari, mereka bahkan belum tentu bisa makan setiap hari. Kalaupun bisa makan, menunya mungkin terbatas. Lha ini orang-orang kaya yang berpuasa kok malah seperti “balas dendam†saat berbuka. Yang ujung-ujungnya biasanya akhirnya mengalami pembengkakan pengeluaran. Itu baru dari segi makanan, belum tentang belanja lebarannya.
Nah, sekarang kita bicara solusi saja. Bagaimana cara mengatur pengeluaran dengan lebih baik?
Â
1. Buat perencanaan keuangan
Hitung kebutuhan Anda atau keluarga berapa, dana yang ada berapa, dana untuk membeli berapa (misal uang transport, ongkos kirim, uang transfer, dan sebagainya), dan kebutuhan kalori keluarga/porsi makan biasanya seberapa.
Â
2. Rencanakan menu sebulan
Menu pokoknya apa, menu istimewanya apa, dan semacam itu.
Â
3. Belanja sesuai kebutuhan
Pada bulan Ramadan semua atau hampir semua toko (termasuk toko online) bersaing memberikan diskon dan promo ini itu. Tetaplah teguh pendirian agar tidak tergoda jika tidak benar-benar butuh.
Â
4. Seleksi promo yang ada
Barangkali di antara promo tersebut ada yang benar-benar murah dan sesuai kebutuhan kita, beli saja. Tapi hati-hati dengan diskon palsu!
Â
5. Anda bisa memilih salah satu dari ini: berbelanja kebutuhan sebulan langsung atau menetapkan anggaran belanja harian
Bila Anda memilih opsi terakhir, Anda bisa mematok belanja setiap hari harus maksimal 20 ribu misalnya. Atau kalau hari ini belanjanya 25 ribu (kelebihan 5 ribu), belanja besok harus 15 ribu (kurang 5 ribu). Jadi harus disiplin.
Â
6. Dibandingkan buka puasa di luar (misalnya restoran), lebih baik buka puasa di rumah
Selain lebih hemat, aktivitas ini dapat meningkatkan keakraban di dalam keluarga.
Â
7. Bila memungkinkan, masak sendiri lebih baik
Tergantung kondisi, ada kalanya masakan luar lebih murah (relatif) ya beli di luar tidak apa-apa. Atau, tergantung kondisi kita juga. Kalau sedang sangat capek dan dikhawatirkan akan sakit, lebih baik beli makanan di luar. Daripada ingin ngirit tetapi jatuhnya sakit, biaya obat dan dokter bisa lebih mahal dari biaya yang hendak dihemat tadi.
Â
8. Ingin lebih hemat lagi? Bukber saja di masjid
Ada masjid yang menyediakan takjil sekaligus nasi kotaknya.
Â
9. Tidak berbelanja saat lapar
Cenderung membuat Anda lebih boros.
Â
10. Makan sesuai kebutuhan tubuh
Hindari makan dan minum berlebihan.
Â
11. Hindari teman yang boros
Anda bisa “tertularâ€.
Â
12. Hindari hal-hal yang “menggoda imanâ€
Misalnya bazar, pasar murah, mall, dan semacamnya.
Â
13. Memilih prioritas undangan buka bersama
Bila memang Anda mendapat undangan bukber yang banyak sekali, pilih saja yang paling penting.
Â
14. Berbuka yang mengenyangkan
Makanan yang tidak mengenyangkan membuat Anda cenderung terus ngemil.
Â
15. Bila sekiranya Anda belum sampai di rumah ketika waktu berbuka tiba, bawalah bekal. Misalnya beberapa butir kurma dan air minum dalam botol sendiri.
Â
16. Hindari jajan berlebihan
Jajan boleh lah tapi berlebihan jangan. Terlalu keras pada diri sendiri juga tidak baik.
Â
17. Mengisi waktu dengan berbagai kegiatan bermanfaat
Terutama yang bernilai ibadah.
Â
18. Lakukan riset harga
Bandingkan harga secara online.
Â
19. Bila ingin menghibur diri bersama keluarga, pilih yang gratis atau minim biaya
Tidak selalu tentang kemewahannya bukan? Yang terpenting adalah kebersamaannya.
Â
20. Membuat kue atau sajian lebaran sendiri
Anda bisa memilih untuk membuat kue yang biayanya murah dan enak.
Â
21. Bila hendak membeli baju lebaran atau perlengkapan ibadah, beli saja yang murah tapi bagus. Atau bila yang lama masih bagus, tidak perlu beli juga tidak apa-apa.
Â
22. Bila ada barang/bahan yang mungkin bisa di-stok (tahan lama), di-stok saja. Karena setelah lebaran penjual masih banyak yang libur dan harga masih sangat mahal.
Â
23. Jangan menonton TV terus-terusan. Pilih acara TV yang sangat bermanfaat dan bernuansa agama saja.
Kalau bisa, puasa dulu nonton lain-lainnya. Bulan Ramadan ini full khusus ibadah istimewa. Pol-polan (semaksimal mungkin).
Â
24. Membuat ketupat dan lepet sendiri
Ketupat (kupat) dan lepet ini masih termasuk tradisi ya bagi sebagian orang Indonesia. Ada namanya riyoyo kupatan (hari raya ketupat). Untuk yang biasa merayakan, membuat sendiri itu lebih hemat.
Â
25. Ikut even mudik gratis
Sepertinya yang ini juga bisa Anda coba. Terutama bagi anak kos atau mahasiswa.
Â
Bagaimana, sederhana bukan? Sip, tinggal dipraktekkan ya. Coba deh, Insya Allah manjur.
Â
Sumber gambar: Infokeluargaindonesia.com