Adab Menuntut Ilmu

16 Apr 2016 09:30 3803 Hits 0 Comments
ilmu kadang membuatku kecanduan. karena begitu nikmatnya sebuah ilmu.

Bingung melihat fenomena saat ini ?

Dia rajin hadir perkuliahan, rajin berargumen  didepan teman-teman kelas, nilainya tinggi, kuliahnya selesai tepat waktu, tapi kenapa sekarang belum dapat kerja ?

Nah, itu namanya ilmu yang tidak berkah.

Bagaimana agar ilmu bisa menjadi lebih berkah ?

Setiap langkah, setiap kepayahan, setiap keletihan yang kita ayunkan dalam menuntut ilmu, tidak ada yang sia-sia disisi Allah Azza Wajalla.

Karena menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, terutama ilmu syarâi. Dan hendaknya seorang penuntut ilmu bersabar dalam menuntut ilmu.

Ada seseorang yang pernah bertanya kepada imam Ahmad, âkapan orang yang beriman berhenti belajar ?â Pertanyaan ini muncul karena dia melihat aktifitas imam Ahmad yang sangat padat dan kemana-mana selalu membawa alat tulis, padahal beliau adalah ulama besar dan selalu didatangi oleh setiap orang yang berguru kepadanya.

Beliau lalu menjawab,âketika kita masuk dalam kubur, dan Allah mengijinkan kita beristrahat di surga-Nya â

Dari percakapan diatas, muncul sebuah perintah kepada umat manusia untuk setia menuntut ilmu. Karena ilmu itu sangat luas, setidaknya sebagian dari ilmu itu dapat kita pahami dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari demi kelancaran segala seuatu yang kita lakukan.

Dalam sebuah pembelajaran yang penulis dapatkan dari beberapa orang-orang berpengalaman, ada beberapa hal yang penulis garis bawahi, bagaimana agar ilmu dapat menjadi berkah.

Ini nih tips dari Ust. Armansal, yang penulis  dari seorang sahabat, tenntang adab menuntut ilmu :

 

1. Berkenan dengan diri sendiri

Dalam hal ini, setiap penuntut ilmu agar memiliki ke-ikhlasan untuk menuntut ilmu. Karena jika tanpa rasa ikhlas dalam menuntut ilmu, maka ilmu yang didapatkan waktu itu akan sia-sia atau tidak berkah. Ikhlas perlu dihadirkan dalam melakukan segala sesuatu, agar apa yag dilakukan tidak memberatkan diri sendiri. Dengan ikhlas, maka ilmu akan menjadi berkah.

 

2. Mensucikan hati, fikiran dan badan

Usahakan untuk berwudhu sebelum berangkat meninggalkan rumah untuk menuntut ilmu. Dengan berwudhu berarti, memiliki persiapan dan kemantapan untuk menuntut ilmu sebaik-baiknya. Dengan badan yang bersih, pikiran yang jernih dan hati yang suci, insyaAllah ilmu akan mudah dipahami.

 

3. Sanggup untuk selalu bersabar demi menuntut ilmu

Sabar, itu merupakan pesan setiap orang tua kepada anaknya yang hijrah untuk menuntut ilmu. Sabar dalam menggunakan waktu, walaupun harus berjam-jam menuntut ilmu. Rela berlapar-lapar, rela menyisihkan uang kebutuhan sekunder demi kelancaran menuntut ilmu, bahkan harus rela menyisihkan tenaga untuk mengajak akal berpikir. Semua itu agar ilmu dapat diterima dengan baik dan menjadi berkah untuk kehidupan kedepannya.

 

4. Dicatat, diamalkan dan diajarkan.

Perlu untuk mencatat ilmu yang diperoleh. Dengan mencatat, maka ilmu itu akan tersimpan dengan baik dalam lembaran. Namun, jika hanya didengar ataupun dihafal, bisa jadi suatu saat ilmu itu dilupa, karena tingkat manusia dalam hafalan itu berbeda-beda.

Jangan biarkan ilmu itu mengendap, namun amalkanlah setiap ilmu yang diperoleh. Pada hakikatnya, seseorang mencari ilmu untuk diamalkan dalam kehidupannya, agar apa yang ada disekitar kita dapat merasakan manfaat ilmu yang telah kita peroleh. Orang lain juga berhak mengetahui ilmu yang kita ketahui. Maka ajarkanlah ilmu itu.

 

5. Menghormati guru/dosen, didepan maupun dibelakangnya

Rela dengan hukuman yang diberikan oleh guru,  sabar menghadapi sikap dosen yang membosankan/menjengkelkan, fokus mengambil manfaat, belajar untuk selalu mendoâakan kebaikan kepada guru maupun dosen.

Yang paling penting, ilmunya jangan didapatkan dengan cara Bathil (Nyontek)

Dan biasakan untuk meninggalkan perdebatan yang kusir.

 

Semoga kita termasuk dalam golongan Taâabul Syuhada yaitu orang-orang yang sholeh dan sholeha yang merasakan kelelahan terutama dalam menuntut ilmu. Bukan golongan Taâabul  Ashiah yaitu orang-orang yang merasakan kelelahan di dunia dengan hal yang sia-sia dan terlebih lagi di akhirat kelak.

 

Ingat, dalam menuntut ilmu tidak mesti jadi ulama.

Selamat menikmati kelelahan dan kepayahan dalam menuntut ilmu.

Semoga dengan itu, kita dimasukkan dalam surga-Nya.

Tags

About The Author

Arwin Darwis 30
Ordinary

Arwin Darwis

Setidaknya, ada keinginan untuk BERKARYA. .

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel