Awetnya Berbisnis Pulsa di Pedesaan

10 Jun 2011 15:16 5317 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Bisnis pulsa ternyata selalu menjanjikan, mesti tidak seberapa namun bisnis pulsa rupanya lebih realistis dan lebih mudah untuk diupayakan. Terlebih untuk pengusaha kecil dan menengah di sebuah desa, meski ranahnya terbatas dalam berinvestasi namun perlahan bisnis pulsa mampu menerjang keterbatasan tersebut. Seperti yang dialami Dedi Jumroni (28), warga asal Desa Gadog Kecamatan Cipanas Pacet Kabupaten Cianjur telah bertahan menjalankan bisnis pulsa selama 3 tahun.

Bisnis pulsa ternyata selalu menjanjikan, mesti tidak seberapa namun bisnis pulsa rupanya lebih realistis dan lebih mudah untuk diupayakan. Terlebih untuk pengusaha kecil dan menengah di sebuah desa, meski ranahnya terbatas dalam berinvestasi namun perlahan bisnis pulsa mampu menerjang keterbatasan tersebut, seperti yang dialami Dedi Jumroni (28), warga asal Desa Gadog Kecamatan Cipanas Pacet Kabupaten Cianjur yang telah bertahan menjalankan bisnis pulsa selama 3 tahun.

Jauh sebelum berbisnis pulsa, Dedi mencoba berbagai usaha kecil seperti berjualan bakso, mie ayam dan gorengan namun usaha-usaha tersebut ternyata tidak berjalan dengan baik sampai suatu hari Dedi memutuskan untuk berbisnis pulsa saat hape menjamur dan menjangkau lapisan masyarakat.

Modal awal yang digunakannya sebesar 1,3 juta, dengan modal tersebut Dedi membeli etalase kecil dengan ukuran 1,2 m kemudian ditempatkan di samping kiri depan sebuah warung besar dan tepat di sampingnya terdapat sebuah gang dimana penduduk keluar masuk.

Upaya itu nampaknya berhasil, dalam satu harinya Dedi mendapatkan untung bersih sebesar dua puluh ribu rupiah yang membuatnya mampu mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari yang terdiri dari lima orang.

Bertahan Meski Dihimpit Saingan Berat

Selain menjual pulsa, Dedi juga memadatkan etalasenya dengan aksesoris hape seperti gantungan, casing, kondom hape dan lain-lain. Penjualan aksesoris pada tahun pertama dan kedua, Dedi mendapatkan keuntungan sebesar 75 % namun sayang, keuntungan dari penjualan aksesoris berkurang hinggga 50 % karena peminatnya menurun. Perlahan pebisnis pulsa sepertinya menjamur di Gadog-Cipanas, bahkan beberapa langkah dari counter kecilnya bisa ditemui pengusaha pulsa lainnya dengan etalase dan modal yang lebih besar.

Ketika Plimbi menanyakan mengenai persaingan bisnis pulsa, Dedi mengaku bahwa hal tersebut tidak menjadi masalah, "Bagi saya bukan hambatan berarti karena saya sudah punya langganan setia, Alhamdulillah..," ungkapnya. Rupa-rupanya pelanggan yang dimaksudnya adalah tetangga yang sewaktu-waktu memesan pulsa via sms kapanpun dan dimana pun. Meski begitu Dedi tetap mendapatkan kesulitan karena beberapa pelanggan membayar kredit pulsanya dalam jangka waktu yang lama."Biasanya saya tidak layani lagi pelanggan semacam itu, ternyata cara tersebut efektif," ujarnya. Dedi optimis dengan bisnis pulsa kecilnya di Gadog-Cipanas ke depan meskipun dihimpit pesaing dengan modal lebih besar. Dalam seminggu Dedi bisa memesan saldo tiga kali, selain itu Dedi juga mendapatkan keuntungan dari penjualan hape.

Karena bisnis pulsanya itu, sekarang Dedi bisa memiliki motor yang bisa digunakannya untuk mengojek. Ke depannya Dedi berencana mengembangkan usaha peternakan ikan sebagai ekspansi bisnisnya. LN

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel