Sebuah Moon Race baru sedang berkembang. Selain Amerika Serikat, negara seperti Jepang, negara-negara Eropa, Cina, India dan Rusia juga tertarik untuk mengirimkan misi terbang ke Bulan selama dua dekade berikutnya.
Jepang
Jepang menjadi negara ketiga yang pernah mengirimkan pesawat terbang ke Bulan:
- Pertama, negara ini mengirimkan sebuah robot penjelajah bernama Muses-A ke bulan pada tahun 1990. Kemudian berganti nama menjadi Hiten, penjelajah tak berawak yang menurunkan satelit mini bernama Hagoromo ke orbit bulan. Ini adalah paket penghitung mikrometeorit dari Munich Technical University, yang merekam berat, kecepatan dan arah partikel debu yang menyerang alat tersebut.
- Selanjutnya, Jepang mengirimkan misi untuk memasuki bulan, yaitu LUNAR-A, pada tahun 2007-2008 untuk mengeksplorasi Bulan. Misi ini menggunakan seismometer dan aliran panas yang dipasang ke tanah untuk mempelajari interior bulan – satu di sisi dekat Bulan dan satu lagi di sisi jauhnya.
Penetrator untuk sisi dekat Bulan akan berada di dekat situs Apollo 12 atau Apollo 14, yang memungkinkan perbandingan antara data LUNAR-A dan data Apollo. Untuk sisi jauh, penetrator akan diposisikan berlawanan dengan situs tersebut, yaitu di belakang Bulan.
Setelah merilis penetrator, pengorbit akan bermanuver ke jalan melingkar rendah sejauh 125 mil di atas permukaan bulan. Dari sana, alat ini akan menggunakan resolusi 100 kakinya, yaitu kamera monokromatik untuk mengambil gambar dari variasi halus dalam topografi di permukaan bulan dekat terminator.
- Kemudian, Jepang juga mengirimkan suveryor bulan yang disebut SELENE pada tahun 2007-2008. Nama tersebut adalah singkatan dari SELenological and Engineering Explorer. SELENE sebenarnya terdiri dari tiga satelit bulan yang terpisah – pengorbit utama adalah satelit relay kecil, dan satelit astronomi Very Long Baseline Interferometry (VLBI) yang disebut VRAD.
SELENE akan mengeksplorasi asal-usul dan evolusi Bulan, memperoleh data di seluruh permukaan bulan untuk mencari cara memanfaatkan sumber daya Bulan, dan mengembangkan sistem orbital bulan dalam persiapan untuk eksplorasi Bulan terus menerus. SELENE akan memiliki tiga belas instrumen termasuk pencitra, radar sounder, laser altimeter, spektrometer fluorescence X-ray, dan spektrometer gamma-ray untuk mempelajari asal usul, evolusi, dan tektonik Bulan.
- Jepang ingin membangun basis astronot di Bulan pada tahun 2025.
Eropa
European Space Agency melakukan eksplorasi Bulan pertama dengan penggali seukuran mesin cuci – Small Missions for Advanced Research in Technology (SMART-1), yang merupakan pesawat ruang angkasa yang diluncurkan pada bulan September 2003. Pesawat ini mencapat Bulan pada bulan November 2004. Pengujian teknologi astronomi dan komunikasi, SMART-1 memiliki kamera beresolusi tinggi, spektrometer inframerah, dan baterai miniatur instrumen untuk:
- Melakukan pemetaan rinci permukaan Bulan, termasuk sisi jauhnya yang tidak pernah terlihat dari Bumi.
- Memeriksa cahaya inframerah untuk mencari air yang tersembunyi jauh di dalam kawah di permukaan bulan.
- Menggunakan X-ray untuk memtakan komposisi kimia dari permukaan bulan. Sebuah spektrometer akan mengukur jumlah elemen kunci seperti silikon, aluminium dan magnesium dalam batuan di permukaan bulan.
- Mengumpulkan data kimia untuk menguji teori bahwa Bulan diciptakan ketika sebuah asteroid raksasa menghantam Bumi selama hari-hari awal tata surya kita, yaitu 4,5 miliar tahun lalu. Teori itu akan didukung oleh kehadiran yang lebih besar dari unsur-unsur ringan seperti magnesium atau aluminium vs. kehadiran lebih rendah dari elemen berat seperti besi.
- Menguji pembentukan hubungan sinar laser dengan Bumi untuk komunikasi.
Misi SMART-1 menyimpulkan dengan tabrakan sengaja di Bulan pada September 2006.
Â
Baca juga :
           Ingin Membeli MicroSD? Lihat dulu Harga MicroSD di Bulan Mei 2016 ini
           Masih Melajang Hingga Sekarang? Mungkin Anda Tidak Punya 5 Hal Berikut
Â
Cina
Cina meluncurkan penyelidik yang disebut Chang’e No.1  untuk melakukan misi ke bulan pada Desember 2006 dan memasuki orbit lunar. Dari sana, alat ini akan mengirimkan foto dan data ilmiah ke Bumi.
Eksplorasi Cina melibatkan empat tahap:
- Mengorbit bulan pada 2006
- Mendaratkan sebuah penjelajah tak berawak di Bulan pada 2010 atau 2012
- Mengembalikan sampel tanah dan batuan dari Bulan sekitar tahun 2015
- Terakhir, mendaratkan manusia di Bulan
India
India telah berencana untuk mengeksplorasi Bulan dengan penjelajah tak berawak pada tahun 2008 silam. Indian Space Research Organisation (ISRO) menyebut proyek penerbangan ke Bulan ini sebagai Chandrayan Pratham, yang telah diterjemahkan sebagai First Journey to the Moon (perjalanan pertama ke bulan) atau Moonshot One.
Chandrayan-1 akan terbang dalam orbit kutub 60 mil di atas permukaan bulan. Tujuan utama proyek ini adalah fotografi resolusi tinggi dari permukaan bulan menggunakan instrumen penginderaan jauh yang sensitif terhadap cahaya yang tampak, cahaya inframerah jarak dekat, dan sinar X energi rendah dan energi tinggi. Pesawat ruang angkasa ini akan membawa spektrometer sinar X dan sinar gamma untuk mengirimkan kembali data ke ilmuwan di Bumi, yang akan digunakan untuk menghasilkan peta digital beresolusi tinggi dari permukaan bulan.
European Space Agency (ESA) telah menyetujui untuk mendukung proyek ini dengan menyediakan tiga instrumen untuk Chandrayan-1. Mereka akan sama-sama mengorbit bulan pada pesawat ruang angkasa ESA, Smart 1. Amerika Serikat akan memasok alat radar yang dirancang untuk menemukan air es di permukaan bulan. [RIC]