Efek Rumah Kaca: Antara Gadget, Operator dan Paseban

31 May 2011 12:55 6171 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Efek Rumah Kaca diam-diam menyatakan kesannya seusai manggung di Paseban Soft Launching. Sebagai tamu Band yang mengisi acara puncak, Efek Rumah Kaca sangat terkesan dengan acara dan respon masyarakat Bandung yang padat memenuhi area *stage* di Cihampelas Walk Bandung pada hari Sabtu (28/05).

Efek Rumah Kaca diam-diam menyatakan kesannya seusai manggung di Paseban Soft Launching. Sebagai tamu Band yang mengisi acara puncak, Efek Rumah Kaca sangat terkesan dengan acara dan respon masyarakat Bandung yang padat memenuhi area stage di Cihampelas Walk Bandung pada hari Sabtu (28/05).

Selain itu, berbicara tentang gadget personel Efek Rumah Kaca yang terdiri dari Chalil Mahmud (Vocal), Adrian Yunan Faisal (Bass), Akbar Bagus Sudibyo (Drum) mengaku bukanlah kalangan gadget maniac, namun kebutuhan berkomunikasi dan memanfaatkan gadget itu sendiri sangat diprioritaskan, berikut pernyataan ketiga personel Efek Rumah Kaca kepada Paseban mengenai gadget yang mereka miliki dan operator apa yang mereka gunakan.

"Sejauh ini jujur Kami bukan dari kalangan gadget maniac tapi Kami lebih memprioritaskannya sesuai kebutuhan saja," ungkap Band yang sempat mengganti nama sebanyak dua kali ini.

Handset apa yang digunakan oleh ketiga personel Efek Rumah Kaca? "Saya menggunakan iPad," ungkap Cholil sang vokalis yang menyanyikan lagu-lagu bersyair sosial ini. "Saya suka main game," tambahnya sambil tersenyum ringan, meski begitu Cholil menekankan bahwa dirinya bukanlah seorang gamer pada umumnya, tetapi gamer yang memainkan game ringan setiap ada waktu luang. "Tapi bukan game berat-berat loh, hanya game ringan saja, mantap kalau Saya mainkan tiap kali mumet dan mengisi waktu luang."

Berbeda dengan Sang Basist Adrian Yunan Faisal, dirinya cukup memanfaatkan telepon saja. "Saya hanya menggunakan telepon saja, bukan gadget seperti iPad atau iPhone tapi cukup handphone," ujarnya.

Mengingat salah satu matanya terdiagnosa low vision maka tidak baik untuk berlama-lama menggunakan fasilitas visual handset. Ketika Paseban tanya operator apa yang digunakan. Adrian mengatakan, "Saya pake XL sejak dulu."

Apakah ada alasan khusus mengapa dirinya memilih operator XL, Adrian menjawab, "Saya tidak pernah membandingkan XL dengan operator lainnya. Tetapi sejak pertama kali memakai handphone, saya sudah memakai XL dan bertahan sampai sekarang karena sinyalnya kuat dan suaranya jernih, jadi saya cocok memakai XL," jelasnya.

Cholil sendiri mengaku menggunakan Mentari Indosat sejak dulu, setiap kali rusak atau hilang Cholil tetap akan memakai nomor dan operator yang sama. Paseban menanyakan alasannya mengapa Cholil begitu setia dengan Mentari, apakah karena murah? "Bukan, menurut saya sih gak murah apalagi kalau dipakai ke lain operator," jawabnya. "Saya cuma malas mengganti nomor saja, tidak mau repot" ujarnya sambil tertawa.

Senada dengan pengakuan Cholil dan Adrian, Sang Drumer Efek Rumah Kaca yaitu Akbar Bagus Sudibyo juga mengaku bahwa dirinya bukan termasuk orang pengguna berat gadget namun sebatas untuk kebutuhan dan tuntutan melek teknologi, Akbar memilih Apple iPod.

"Saya menggunakan iPod," ungkapnya tanpa menjelaskan spesifikasi tipe Apple iPod kesayangannya. "Fiturnya keren dan music player-nya sangat membantu saya dalam bermusik," ungkapnya mengapa memilih iPod.

Dalam hal memilih operator, Akbar memilih Telkomsel. Ketika ditanya alasannya, Akbar tertawa sambil menjawab," Akses dan sinyalnya kuat, lagipula Telkomsel sudah merambah dari Sabang sampai Merauke." Laki-laki berkaca mata ini merasa sinyal Telkomsel selalu mumpuni setiap kali manggung di berbagai kota dan daerah.

Paseban juga menanyakan perihal perspektif Efek Rumah Kaca mengenai Paseban Mobile Community. "Sangat excited adanya Pasebandotcom sebagai mobile community pertama di Indonesia. Apapun bentuknya bila itu karya anak bangsa patut kita berbangga dan berpartisipasi," kata Cholil.

Efek Rumah Kaca juga sangat berharap Paseban menjadi wadah komunitas anak bangsa yang sering memiliki segudang ide dan karya namun sering tertahan karena tidak ada ruang untuk berekspresi, langkah Paseban dirasakan akan progress karena Paseban menjadi wadah semua ide dan karya generasi bangsa negeri ini.

"Kami cukup merasakan bagaimana menjadi generasi dengan segudang ide tanpa fasilitas dan wadah, dan internet menjawab tantanngan itu, karena Efek Rumah Kaca pun berawal dan eksis karena fasilitas dunia maya juga," jelas ketiganya.

Dengan adanya Paseban, Efek Rumah Kaca yakin Paseban menjadi peluang dan membuka kesempatan kepada generasi bangsa untuk bisa lebih berkarya. Paseban memang pas! LN

About The Author

Plimbi Editor 999
Administrator

Plimbi Editor

Plimbi Chief Editor
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel