1

Sektor 6 satgas Citarum Harum bersama sama berkarya dengan Tisna Sanjaya dan komunitas ustad Muralis

2 Aug 2018 22:48 1923 Hits 0 Comments

Di sisi lain Biro Hukum dan komunikasi Menkomaritim Pak Latif  menanggapi kunjungan tisna sanjaya ke sektor 6 “   ya itu inisiatif  dari warga sendiri yang mengekpresikan harapan-harapan mereka sesuai  dengan kondisi lingkungannya mungkin kang tisna akan memfasilitasi warga untuk mencurahkan keinginan dan cita cita  mereka dalam bentuk  lukisan, ini kan sebetulnya suatu perubahan yang sangat drastis , jika mereka yang tadinya sangat apatis karena tidak mampu sekarang ada perubahan tentu nya ada harapan kembali, dan ini harus di tumbuh kembang kan  karena mereka punya tanggung jawab sendiri untuk menjaga lingkunganya untuk ke berlangsungan generasi generasi berikut nya “ tuturnya

BANDUNG-   Sektor 6 satgas Citarum harum adalah salah satu satgas citarum harum dari 23 Sektor seluruhnya, sektor 6  ini meliputi 11 Desa  dan lokasi jembatan biru ini Cijagra Bojongsoang adalah dulu nya sodetan citarum atau kali mati pasca normalisasi pelurusan sungai citarum , dulu ada Gerry  ( aktivis Asing ) yang menginformasikan sungai terkotor Didunia itu yakni disini, kini lokasi jembatan biru ini bisa disaksikan sendiri  sudah mulai agak bersih dan disini ada tembok sepanjang 200 meter samping Jembatan biru yang masih berlokasi di sektor 6 Satgas Citarum Harum ini akan menjadi Bukti  karya pelukis ternama asal kota Bandung yang telah berencana untuk dilukis oleh Tisna sanjaya dari seni rupa ITB  bersama para seniman dan seluruh elemen masyarakat rencana nya akan menjadi   “ikon muka Publik Citarum Harum Jawa Barat ”

 

“ Saya terpanggil untuk sebuah karya yang akan dituangkan dalam lukisan tentang masyarakat  Dan Citarum yang saat ini menjadi perhatian dunia dan telah mendapatkan predikat terkotor sedunia , dalam waktu beberapa Bulan pasukan siliwangi Mampu merubah  khususnya di sini yang dulu sampah kini menjadi indah “  ucap Tisna

 

Lebih lanjut  Tisna Sanjaya  menjelaskan  “Saya bersama komunitas yang menamakan ustad Muralis, ustad ustad yang biasanya berdakwah tapi ini menyampaikan dengan lukisan, dan intinya  para seniman di kota Bandung akan berkolaborasi disini berkarya dalam bentuk lukisan dan idenya nanti dalam proses melukis juga akan diramaikan berbagai kesenian, juga tidak lupa juga mengajak masyarakat untuk berperan disini “  jelasnya

 

Masih kata  Tisna Sanjaya  “Disini bersama masyarakat akan kembali mengangkat kembali sebuah peradaban yang dulu pernah ada di wilayah sini yakni di bojongsoang ini dulu  pernah ada dalang kondang yang kebetulan lokasi makamnya pun tidak jauh dari sini daerah cigebar dalang kondang tersebut benama Mama Atmaja konon yang wafat nya pada tahun 1954 , kini dengan spirit itu kami para seniman mengangkat kembali tokoh tersebut agar masyarakat nya kembali menggeliat untuk peduli terhadap lingkungan dan budaya bersih dan bersama sama untuk menjaga sungai tetap bersih, karena mungkin dulu peradaban itu pernah terjadi di wilayah sini , mungkin seiring jaman atau karena sering banjir mulai lah terlupakan “ Katanya

“Sepulang nya dari sini saya dan para seniman akan memulai mengonsep agar rencana membuat karya di sungai citarum harum ini bisa berjalan dengan lancar, rencana nya nanti kita akan melibatkan ratusan seniman dan masyarakat untuk prosesi karya lukisan di tembok yang berlokasi di wilayah komandan Sektor 6  Kolonel inf Yudi Zanibar dan terus berkordinasi denganya, dan kami juga seniman akan menginplementasikan Pok Pek Prak yang arti nya setelah bicara lalu mendiskusikan nya terus melaksana kan nya, mudah-mudahan bulan agustus ini karya ini akan terlaksna di sini   “   Pungkasnya Tisna sanjaya         

Di sisi lain Biro Hukum dan komunikasi Menkomaritim Pak Latif  menanggapi kunjungan tisna sanjaya ke sektor 6 “   ya itu inisiatif  dari warga sendiri yang mengekpresikan harapan-harapan mereka sesuai  dengan kondisi lingkungannya mungkin kang tisna akan memfasilitasi warga untuk mencurahkan keinginan dan cita cita  mereka dalam bentuk  lukisan, ini kan sebetulnya suatu perubahan yang sangat drastis , jika mereka yang tadinya sangat apatis karena tidak mampu sekarang ada perubahan tentu nya ada harapan kembali, dan ini harus di tumbuh kembang kan  karena mereka punya tanggung jawab sendiri untuk menjaga lingkunganya untuk ke berlangsungan generasi generasi berikut nya “ tuturnya

Tags

About The Author

Wahyudin 37
Ordinary

Wahyudin

Wahyudin Jurnalist Bandung
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel