Berkenalan dengan Tari Dayak

7 Dec 2022 17:20 2426 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Berkenalan Dengan Tari Dayak

Tari Dayak mempunyai latarbelakang sejarah yang tak lepas keberadaannya terhadap seorang kepala Suku Dayak. Masing-masing kepala Suku Dayak akan menciptakan Tari Dayak yang isinya adalah seputar kehidupan rakyatnya. Meskipun menyimpan bahasa dan adat istiadat yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya, Suku Dayak mempunyai logat berbicara yang berbeda-beda. Inilah yang memberikan kesan tersendiri bagi para kepala Suku Dayak untuk bisa menciptakan tarian sukunya sesuai dengan kehidupan sehari-hari termasuk gaya bahasa masyarakatnya. Suku Dayak sejak dahulu kala terkenal sebagai salah satu suku tertua di Nusantara yang mendiami daerah pesisir sungai-sungai dan pantai di wilayah Kalimantan. Pada zaman dahulu para kepala Suku Dayak menciptakan tari dayak guna pemenuhan kebutuhan acara-acara adat yang seringkali diadakan untuk tujuan menyambut tamu yang mendatangi daerahnya.

Jenis Dan Makna Tari Dayak

Banyaknya jumlah Suku Dayak tersebut di atas secara langsung bisa memperkaya jumlah tari dayak itu sendiri. Berikut dijelaskan jenis dan makna dari tari dayak yang sering dijumpai di dataran Pulau Kalimantan.

1/ Tari Dayak Gantar

Tari Gantar adalah jenis tari dayak pertama yang melukiskan kegiatan orang-orang sedang menumbuk padi. Para penari tarian ini pada umumnya membawa property berupa alat penumbuk padi seperti lesung yang terdiri dari tongkat dan wadah kayu. Tongkat digunakan untuk menandai kegiatan menumbuk padi, sedangkan wadah kayu adalah wadah dari padi yang sedang ditumbuk. Tari tradisional ini dipertunjukkan saat sedang musim panen tiba maupun digunakan untuk menunjukkan ke tamu-tamu tertentu yang berhubungan dengan kegiatan menumbuk padi. Tari Gantar terbagi ke dalam beberapa versi yaitu Tari Gantar Rayatn, Tari Gantar Busai dan Tari Gantar Senak atau Tari Gantar Kusak.

2/ Tari Kancet Papatai atau Tari Perang

Tari Kancet Papatai adalah jenis tari dayak kedua yang melukiskan tentang seorang pahlawan laki-laki dari Suku Dayak Kenyah yang berperang melawan musuhnya. Secara umum tari tradisional ini menceritakan tentang sosok laki-laki Suku Dayak yang gagah, berani, kuat dan bijaksana. Pementasan tari dayak ini biasanya akan diiringi oleh musik bernama Sak Paku dan instrumen musik bernama Ampe. Tari ini mempunyai gerakan-gerakan yang lincah, penuh semangat dan para penari haruslah berjenis kelamin laki-laki dimana dalam gerakan-gerakannya akan diselingi dengan suara teriakan pembangkit semangat.

3/ Tari Kancet Ledo atau Tari Gong

Tari Kancet Ledo adalah jenis tari dayak ketiga yang merupakan keblikan dari Tari Kancet Papatai. Tari tradisional ini menceritakan tentang kelemah-lembutan para perempuan Suku Dayak seperti serumpun padi yang sedang ditiup oleh angina sepoi-sepoi di waktu pagi hari dan akan meliuk-liuk lembut mengikuti irama angina yang mendayu-dayu. Tari Gong hanya dapat dibawakan oleh perempuan saja dimana pada kedua tangannya biasanya akan diberikan property berupa rangkaian bulu-bulu ekor jenis Burung Enggang. Juga dilengkapi dengan mengenakan baju adat dari Suku Dayak Kenyah. Para penari yang membawakan Tari Gong biasanya akan berdiri di atas sebuah gong sehingga tarian ini mempunyai nama lain yaitu Tari Gong.

4/ Tari Kancet Lasan

Tari Kancet Lasan adalah jenis tari dayak yang keempat yaitu menjadi salah satu tari tradisional kebanggaan Suku Dayak Kenyah. Di dalamnya melukiskan tentang kehidupan sekumpulan burung enggang di tengah swah atau di tengah hutan. Burung enggang adalah salah satu jenis burung yang dipercaya sebagai burung pembawa keberuntungan bagi Suku Dayak Kenyah. Burung ini dipercaya berasal dari langit dan dianggap mempunyai perilaku menyerupai nenek moyang dari Suku Dayak Kenyah. Tari Kancet Lasan adalah jenis tari tunggal yang dibawakan oleh jenis kelamin perempuan. Penari tidak berdiri di atas gong sebagaimana dalam Tari Gong serta tidak mengenakan property yang berhubungan dengan burung enggang. Gerakan-gerakan dalam tarian ini cenderung mengaplikasikan gerakan merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Makna dari tari ini adalah menggambarkan tentang aktivitas burung enggang dalam mengepak-ngepakkan sayapnya serta sedang bertengger manis di salah satu dahan pohon.

5/ Tari Leleng

Tari Leleng adalah salah satu tari khas dari Suku Dayak yang di dalamnya menceritakan tentang perjodohan. Tari tradisional ini mengisahkan tentang kehidupan seorang gadis bernama Utan Along yang dipaksa kawin oleh orang tuanya dengan seorang pemuda yang tidak dicintainya. Utan Along memutuskan untuk melarikan diri ke tengah hutan dan semenjak itu tidak pernah ditemukan. Tari ini dibawakan dengan diiringi oleh lagu lelang sehingga disebut sebagai Tari Lelang.

Semoga bermanfaat.

Tags News

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel