Apa yang Dikhawatirkan para Ibu dalam Mengasuh dan Membesarkan Anak-Anaknya?

10 Nov 2021 12:11 828 Hits 0 Comments Approved by Plimbi

Apa yang dikhawatirkan para ibu dalam mengasuh dan membesarkan anak-anaknya ?

 

Ketika anda sudah menjadi orang tua yaitu sebagai ibu dari anak-anak tercinta, apa yang anda takutkan di dalam membesarkan anak-anak agar harapan anda sebagai orang tua terwujud yaitu anak yang berbakti kepada orang tua dan sukses menjalani kehidupan di luar rumah dalam lingkungan sosialnya masing-masing.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa lembaga mendapatkan hasil bahwa ternyata ibu-ibu di Indonesia memiliki ketakutan yang hampir sama dengan ibu-ibu lain di belahan bumi lainnya. Apa sajakah itu ? Mari simak penjelasan singkat dari kami tersebut di bawah ini : 

1/ Khawatir anak-anak mereka akan mendapatkan kecelakaan dan terluka

Terjepit pintu mobil atau pintu rumah, tersetrum aliran listrik, menggelinding dari tangga, tersiram air panas di dapur, terpeleset di kamar mandi, terkena api kompor, terjatuh dari ayunan atau pohon, terlindas mobil saat ayah atau ibu memundurkan mobil atau menelan obat-obatan orang dewasa adalah beberapa contoh kecelakaan yang kemungkinan bisa terjadi di dalam rumah yang bisa dialami oleh balita anda.

Berikan perlindungan kepada anak anda dengan cara berikut :

  • Pastikan anak-anak anda selalu dalam pengawasan anda atau pengasuh. Sampai usia mereka menginjak umur 3 tahun maka anak-anak tidak boleh lepas dari pengawasan orang dewasa.
  • Ajarkan kepada anak-anak anda tentang bahaya tanpa maksud menakut-nakuti.
  • Pasanglah alat pengaman pada tempat-tempat yang mungkin dijangkau oleh anak.
  • Letakkan bahan-bahan kimia pada tempat yang tidak mungkin dijangkau oleh anak-anak.

 

2/ Khawatir terhadap tumbuh kembang anak-anak

Contohnya adalah berat badan susah naik, tinggi badan kurang sempurna, makan sedikit dan sangat susah serta pilih-pilih makanan atau tidak menyukai salah satu jenis makanan seperti sayur, buah atau susu. Menurut bidang perkembangan menjelaskan bahwa biasanya para orang tua akan merisaukan skill yang belum dicapai oleh anak-anaknya.

Berikan perlindungan kepada anak anda dengan cara sebagai berikut :

  1. Lakukan cek kesehatan secara rutin termasuk pemberian vaksinasi ke dokter anak setidaknya sebulan sekali hingga anak-anak berusia 5 tahun. Ini penting dilakukan untuk memantau tumbuh kembangnya.
  2. Stop membandingkan anak-anak anda dengan anak yang lainnya apakah iti soal berat tubuhnya atau perkembangannya.

 

3/ Takut dan khawatir terhadap penculik anak alias predator

Akhir-akhir ini berita tentang penculikan dan child trafficking sangat merisaukan hampir setiap ibu-ibu di dunia. Kehilangan anak yang sangat dicintai adalah ibarat sebuah mimpi terburuk yang menghantui kehidupan para ibu sehingga mereka berharap jangan sampai kejadian buruk ini menimpa anak-anak tercinta. Karena seperti diketahui bahwa penculik anak alias predator tidak pandang bulu, anak laki-laki dan anak perempuan bisa menjadi korban.

Berikan perlindungan kepada anak anda dengan cara sebagai berikut :

  • Hindari agar jangan sampai anak-anak keluar rumah sendirian. Ini termasuk tidak menitipkan anak sembarangan kepada orang lain seperti ketika anda berada di mall meskipun anda sedang kerepotan dengan belanjaan dan ingin ke toilet.
  • Berikan sejak dini tentang pendidikan seksualitas. Bekali anak-anak anda dengan nasehat untuk tidak mau disentuh oleh orang lain.
  • Ingatkan selalu untuk jangan pernah bicara dengan orang yang tidak dikenal. Apabila secara tak disengaja terpisah di mall maka ajarkan anak-anak anda untuk minta bantuan kepada petugas keamanan yang berseragam.

 

4/ Khawatir anak-anak akan menjadi korban bullying

Anak adalah titipan Tuhan yang dengan susah payah anda rawat dan anda cintai. Diharapkan ketika waktunya tiba, anak-anak anda akan memiliki rasa percaya diri untuk berani dilepas misalnya ke sekolah. Namun kadang-kadang harapan anda tidak seperti kondisi yang terjadi di luar rumah seperti ternyata anak-anak menjadi korban bullying dan anak tidak mampu bertahan untuk diolok-olok, tidak diajak main atau berteman atau dianggap kerdil. Pastilah anda sebagai ibunya akan merasa sedih.

Ada banyak ahli perkembangan menjelaskan bahwa anak-anak korban bullying mempunyai dampak jangka panjang terhadap kesehatan mentalnya. Mereka akan cenderung untuk memilih menjadi pelaku (bila mereka tidak memutuskan untuk bunuh diri) dimana saat sudah besar atau menginjak usia dewasa dan memasuki dunia kerja akan dengan mudah membully rekan kerja atau bawahannya.

Berikan perlindungan kepada anak anda dengan cara sebagai berikut :

  • Hindari mendidik anak untuk menjadi terlalu patuh tanpa syarat. Kalau anak anda membantah, itu adalah salah satu caranya untuk mendapatkan kemandiriannya.
  • Jangan lakukan kekerasan pada anak anda, karena ini akan berpotensi membuat anak menjadi pelaku.
  • Bangun rasa percaya diri anak melalui cara-cara yang sehat. Dimana membangun rasa percaya diri bukan dengan cara mempermalukannya dihadapan banyak orang. Cara ini justru akan menjatuhkan harga dirinya.
  • Bangun kemandiriannya. Anak yang mandiri merasa lebih berbahagia karena memiliki perasaan mampu, tidak harus mencari orang dewasa untuk menolong.

Demikian kami menjelaskan dengan singkat mengenai artikel dengan judul “ Apa Yang Dikhawatirkan Para Ibu Dalam Mengasuh Dan Membesarkan Anak-Anaknya ? ” yang dirangkum dari berbagai sumber tulisan. Semoga memberikan informasi bermanfaat bagi para pembaca.

 

 

 

Tags Keluarga

About The Author

Utamii 67
Expert

Utamii

Suka membaca dan menulis
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel