Apakah itu Analisa Teknikal di Forex Trading?

5 Mar 2020 19:25 1342 Hits 1 Comments Approved by Plimbi
Analisa teknikal adalah studi terhadap aksi harga di masa lalu untuk mengidentifikasi pola dan menentukan probabilitas harga di masa depan dengan indikator.

Analisa teknikal adalah studi terhadap aksi harga di masa lalu untuk mengidentifikasi pola dan menentukan probabilitas harga di masa depan dengan menggunakan indikator dan analysis tool.

Inti dari analisa teknikal adalah:

  1. Mengidentifikasi trend
  2. Mengidentifikasi level support/resistance melalui penggunaan price chart dan timeframe

Harga di pasar hanya bergerak ke tiga arah yaitu: ke atas, ke bawah, atau ke samping. Harga umumnya bergerak secara zigzag sehingga aksi harga hanya mempunyai 2 kondisi:

  1. Range, ketika harga bergerak ke samping secara zigzag
  2. Trend, harga bergerak secara zigzag meninggi (uptrend atau bull trend), atau harga menurun secara zigzag (downtrend atau bear trend)
sideways Sideways
uptrend Uptrend
downtrend Downtrend

Analisa teknikal sangat penting karena dapat menentukan kapan dan posisi mana yang tepat untuk entry, serta kapan dan posisi mana yang tepat untuk exit.

Analisa teknikal berdasarkan pada teori dimana pasar bergerak secara acak sehingga tidak ada satupun yang dapat menebak perkiraan harga. Namun tidak semua pergerakan harga berlangsung acak. Meskipun terlihat acak, namun tetap ada pola yang terbentuk yang cenderung untuk mengulang kembali.

Jadi di dalam trading adalah menentukan probabilitas dan melakukan open position ketika terdapat peluang yang menjanjikan. Selain menentukan probabilitas itu apakah menguntungkan atau tidak, faktor lain yang perlu direncanakan dulu ketika trading adalah cara memprediksi arah pergerakan harga, kapan waktu yang tepat untuk membuka posisi dan menentukan rasio risk-to-reward.

Ingat, tidak ada kombinasi indikator teknikal yang dapat menebak arah pergerakan harga yang benar secara terus menerus. Yang diperlukan adalah manajemen risiko yang baik, disiplin, dan emosi yang tenang.

Trader perlu mempelajari pola untuk mencari tahu faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu highs, lows, sentimen dan rilis berita. Higher low mengindikasikan bullish atau uptrend, sementara low high mengindikasikan downtrend.

Analytical tool yang umum digunakan untuk mengamati aksi harga adalah Japanese candlestick.

Dalam analisa teknikal terdapat pemikiran bahwa harga atau pasar memiliki “memori” sehingga harga akan melakukan kapan perlunya pembalikan arah secara cepat dan di arah mana yang memiliki resistance yang lebih kecil. 

Ketika sudah mencapai level support di harga yang uptrend, atau level resistance di downtrend. Anggapan yang umum di kalangan trader adalah tren cenderung untuk lanjut dibandingkan berbalik arah. Maka ketika harga mendekati titik pembalikan arah, namun justru tidak berhasil, maka terdapat peluang untuk membuka posisi dengan memasang stop loss di bawah titik pembalikan harga dalam situasi uptrend, atau di atas titik pembalikkan harga dalam situasi downtrend. 

 

Disclaimer

Artikel di atas hanyalah sebagai informasi dan pendidikan saja. Informasi di atas tidak bertujuan untuk dijadikan saran. Produk dengan leverage memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap modal yang anda investasikan. Nilai investasi dapat turun atau naik dan anda dapat kehilangan pembayaran margin awal anda. Pastikan anda telah memahami sepenuhnya semua risiko yang terlibat sebelum memulai di aplikasi trading forex HSB.

Tags

About The Author

HSB 20
Novice

HSB

Memberikan edukasi tentang trading yang baik dan benar
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel