Biografi Singkat Ken Dedes, Permaisuri Kerajaan Singasari

19 Nov 2019 10:37 3755 Hits 1 Comments Approved by Plimbi

Ken Dedes permaisuri kerajaan Singasari yang juga isteri dari  Ken Arok

 

Ken Dedes, seorang permaisuri kerajaan singasari dari Ken Arok pendiri kerajaan Singasari nan cantik jelita .Kecantikan Ken Dedes ketika itu luar biasa sempurnanya sehingga siapapun laki-laki yang bertemu dengan Ken Dedes akan jatuh cinta pada pandangan pertama. Menurut kitab Pararaton Ken Dedes adalah putri pendeta budha mpu purwa berasal dari desa panewijen dikawasan gunung kawi ,meski ken dedes berasal pelosok desa kecantikan Ken Dedes sangat terkenal dimasa itu .Ken Dedes tetap rendah hati dan mau bergaul pada siapapun tanpa pandang golongan atau etnis meski aura kecantikan Ken Dedes memang mengagumkan, tetapi Ken Dedes tidak pernah menunjukkan kecantikannya dengan keangkuhan bukan pula dengan kesombongan.

Kecantikan Ken Dedes membuat Tunggul Ametung akuwu tumapel kerajaan Kediri jatuh cinta pada pandangan pertama saat Tunggul Ametung berkunjung ke rumah Ken Dedes didesa Panawijen .Kecantikan Ken Dedes membuat Tunggul ametung bertekad untuk memperistri Ken Dedes dengan menculik secara diam-diam tanpa sepengetahuan ayahnya mpu Purwa. Saat Tunggul Ametung berkunjung ke rumaq Ken dedes didesa Panawijen ayah ken dedes sedang pergi,Penculikan ken dedes oleh tunggul ametung membuat ayahnya murka dan bersumpah siapa yang menculik putrinya akan meninggal dengan sebilah keris.Pengawal Tunggul Ametung ken Arok juga jatuh cinta pada Ken Dedes pertemuan keduanya berawal saat Ken Dedes hendak pulang dari suatu perjalanan dengan naik tandu dikawal sejumlah pengawal istana,namun entah angin dari arah mana tiba-tiba menyikap kain yang dipakai Ken Dedes terlihatlah aurat betis kaki nan indah memancarkan sinar berkilauan milik Ken Dedes membuat Ken Arok yang kejadian tersebut terpesona .

Kejadian ini diceritakan pada gurunya bernama Lohgawe dan kata Lohgawe wanita dengan ciri-ciri seperti ini sebagai wanita Nareswari yakni wanita yang menurunkan raja-raja.Mendengar ramalan tenteng Ken Dedes yang demikian Ken arok makin nekad memperistri Ken dedes ,meski ketika itu Ken Dedes masih sebagai isteri Tunggul ametung dengan jalan membunuh Tunggul Ametung dengan keris buatan mpu Gandring.Pasca menikah dengan Ken Dedes ambisi Ken Arok makin besar melepaskan Tumapel dari kerajaan kediri kemudian berkat dukungan para brahmana Ken Arok memberontak kepada kertajaya dengan nama Bhatara guru dan akhirnya berhasil menaklukan kerajaan Kendiri kemudian mendirikan kerajaan Tumapel yang terkenal dengan kerajaan Singasari.Pasca Ken Arok menjadi raja kerajaan Singasari kesejahteraan rakyatnya makin makmur dan hasil perkawinannya dengan Ken Dedes melahirkan beberapa putra anusapati putra dengan Tunggul Ametung,namun sayangnya Ken Arok hidupnya tidak lama setelah Anusapati mengetahui ayahnya meninggal dibunuh oleh Ken Arok kemudian tahun 1247 Ken Arok meninggal dibunuh oleh Anusapati anak Tunggul Ametung dengan sebilah keris.

Kehidupan Ken Dedes pada perkembangan terdapat hanya dikitab Pararaton, sementara catatan sejarah ataupun prasasti lainnya cerita tentang Ken Dedes tidak ditemukan.Pasca kematian Ken Arok kehidupan Ken Dedes banyak dihabis dalam lingkungan istana kerajaan Singasari ,namun kematian Ken Dedes tidak diketahui secara pasti dan tidak ditemukan dalam catatan sejarah .Kematian Ken Dedes hingga sekarang masih banyak mengundang sejuta misteri tetapi perlahan tapi pasti jati diri Ken Dedes mulai terungkap setelah ditemukan arca Prajnaparamita dalam reruntuhan cungkup sekitar candi Singasari yang diduga perwujudan Ken Dedes.Arca ini dihiasi beragam ornamen nan eksotif dengan ukiran yang sangat halus ,tetapi penemuan arca ini mengundang spekulasi yang berkepanjangan sampai sekarang pasalnya arca prajnaparamita diduga perwujudan gayatri permaisur dari raden wijaya pendiri kerajaan majapahit.Uniknya arca prajnaparamita ini menurut catatan sejarah sebagai perwujudan gayatri masyarakat tetap menganggap sebagai perwujudan kecantikan Ken Dedes.

Tags

About The Author

Suryatiningsih 45
Ordinary

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel