Di masa pemerintahan saat ini, dimana masyarakat Indonesia banyak yang terdesak ekonominya, banyak dari rakyat kita yang akhirnya tergoda jalan sesat dan menjadi perampas harta benda orang lain yang biasa kita sebut perampok atau pencuri.
Di zaman sekarang ini, bagi Anda yang tinggal di rumah-rumah yang dianggap sebagai rumah kelas menengah ke atas, Anda harus selalu waspada dan awas terhadap lingkungan sekitar Anda. Karena sekarang ini tindak kriminal di Indonesia, khususnya perampokan dan pencurian memang sedang mengalami peningkatan dibandingkan lima tahun atau bahkan sepuluh tahun sebelumnya.
Ada banyak ciri-ciri ketika rumah Anda dijadikan sasaran atau target pencurian dan perampokan. Disini penulis akan mengulas 5 ciri bahwa rumah Anda sedang diintai dan berkemungkinan menjadi target perampokan dan pencurian.
Â
1. Ada Orang Asing yang Sering Melintas di Luar Rumah
Mungkin bagi rumah-rumah di cluster tertutup seperti komplek perumahan elite, orang-orang asing yang melintas di depan rumah itu mudah dikenali. Berbeda dengan rumah-rumah yang didepannya mungkin adalah jalan alternatif tempat banyak kendaraan atau orang yang tidak dikenal bisa lewat semau mereka.
Namun perlu Anda ketahui, bahwa orang asing yang biasanya merupakan kelompok pencuri atau perampok yang sedang mengintai rumah itu biasanya tidak cuek dengan rumah yang menjadi targetnya. Ada saja cara untuk mengetahui keadaan rumah seperti mencuri pandang ke rumah Anda dari kejauhan. Atau bisa saja nongkrong di dekat rumah Anda tanpa ada alasan yang jelas.
Orang-orang seperti itu biasanya wajib Anda curigai, namun belum perlu Anda melakukan tindakan seperti memanggil pihak yang berwajib.
Â
2. Adanya Coretan-Coretan di Tembok atau Pagar Rumah
Sudah menjadi sebuah rahasia umum, beberapa komplotan perampok memang menandai rumah yang menjadi targetnya itu dengan coretan khusus dimana coretan tersebut menjadi kode bagi komplotan perampok sekaligus kode untuk Anda bahwa rumah Anda sedang dijadikan target.
Oleh karena itu, jika Anda melihat coretan-coretan aneh di tembok rumah ataupun pagar rumah Anda, segeralah hapus coretan tersebut, siapkan nomor telepon polisi terdekat, pasang CCTV di rumah, serta jangan lupa mengunci rumah serta memblokir tempat-tempat yang menjadi potensi untuk tempat masuknya perampok.
Kalau Anda tinggal sendiri, jika perlu telepon saudara atau teman dekat Anda untuk menemani Anda selama beberapa malam.
Â
3. Adanya Sales atau Tamu yang Tidak Jelas Izin dan Asal-Usulnya
Banyak komplotan perampok yang menggunakan trik dimana mereka berpura-pura sebagai orang yang bertamu ke rumah Anda. Biasanya, mereka menyamar menjadi sales yang menawarkan produk aneh ataupun tamu yang berpura-pura ingin bertemu dengan tuan rumah atau orang yang biasanya sudah dipastikan terlebih dahulu bahwa mereka tidak ada di rumah.
Dengan melakukan hal ini, perampok tersebut dapat mengintai keadaan rumah dan menyiapkan strategi yang akan digunakan untuk merampok rumah tersebut nantinya.
Â
4. Pernah Terjadi Perampokan di Lingkungan Anda dalam Beberapa Waktu Kebelakang
Jika ada tindak perampokan di lingkungan sekitar Anda, itu sudah menjadi bukti bahwa lingkungan Anda memang sedang tidak aman. Biasanya, jika tidak ada peningkatan keamanan di lingkungan tersebut, komplotan perampok yang pernah melakukan aksinya di lingkungan tersebut akan ketagihan untuk melakukan aksinya lagi di daerah yang sama dengan target yang pastinya berbeda.
Â
5. Adanya yang Menanyakan Informasi Seputar Rumah Anda
Jika Anda punya tetangga yang suka berkomunikasi atau bersosialisasi dengan Anda, biasanya tetangga tersebut akan melaporkan kepada Anda jika Ada orang asing yang bertanya soal Anda dan keluarga Anda. Seperti jumlah orang yang tinggal di rumah tersebut, ataupun nama dari yang tinggal di rumah tersebut.
Jika ada hal seperti itu, disini Anda harus mulai waspada karena mungkin saja rumah Anda menjadi target perampokan.
Â
Penutup
Itulah 5 ciri bahwa rumah Anda sedang diintai dan berkemungkinan menjadi target perampokan dan pencurian. Mungkin ada yang menganggap artikel ini sebagai artikel yang alay atau berlebihan atau mungkin terlalu paranoid. Tapi percayalah, tindak kriminalitas itu terjadi bukan karena hanya ada niat dari pelakunya, tapi memang karena ada celah yang bisa dimanfaatkan pelaku tersebut untuk melakukan tindak kriminalitas tersebut, dimana salah satunya adalah kelalaian kita. –BB-
Â
