Mengenal Tentang Array Lebih Dalam Lagi

Array adalah sebuah tipe data variabel yang mampu menyimpan banyak data atau nilai. Tipe data array ini sudah kita bahas pada artikel sebelumnya yaitu tentang Jenis-jenis Tipe Data Pada PHP. Nih jika kalian belum membaca artikelnya baca dulu yuu, klik disini http://www.plimbi.com/article/175094/jenisjenis-data-pada-php, biar kalian lebih ngerti lagi tentang tipe data array tersebut, artikel kali ini kita akan membahas tentang Tipe Data Array. Yuk simak lebih lanjut lagii !!

 

Apa itu Array?

Array adalah salah satu struktur data yang berisi sekumpulan data yang memiliki indeks. Indeks ini digunakan untuk mengakses nilai array. Indeks array ini selalu dimulai dari angka nol (0).

Karena array memiliki banyak data, maka isi dari array ditandai dengan angka pada tiap-tiap isi dari array tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, angka pada masing-masing array tersebut di mulai dari 0,1,2,3 dan seterusnya. Terdapat dua cara penamaan atau pemanggilan isi dari array, yaitu dengan cara memanggilnya menggunakan angka default array, dan bisa juga dengan memberikan penamaan pada masing-masing isi array.

 

Membuat dan Memanggil Array

Secara default, tiap-tiap isi dari variabel array selalu diberi nomor urut, yaitu mulai dari angka 0. Contoh:

Perhatikan contoh diatas, kita memiliki sebuah variabel array dengan nama $buah, dan didalamnya terdapat nama buah semangka, jeruk, apel, dan anggur. Jadi, penomoran isi dari array ini adalah semangka memiliki nomor 0, jeruk memiliki nomor 1, begitupun selanjutnya. Syntax pada baris ke 5 adalah pemanggilan dari array nomor 2. Dan hasilnya adalah sebagai berikut:

Tapi, cara diatas tersebut kurang efektif, mengapa begitu?. Karena bagaimana jika nanti datanya sangat banyak seperti contohnya datanya ada 100, apa kita harus mengetik perintah echo sebanyak 100 kali?. Jawabannya tentu tidak, ketika datanya banyak biasanya kita menggunakan perulangan. Contoh:

Perhatikan contoh diatas, kita menggunakan fungsi count(). Fungsi count()  tersebut digunakan untuk menghitung jumlah isi array. Pada contoh diatas isi dari variabel array $buah adalah 3,  maka perulangan akan dilakukan sebanyak 3 kali. Kenapa 3? Karena kita menggunakan lebih kecil (<) dari jumlah isi array, sehingga kita bisa menampilkan isi array menggunakan urutan angka dari for.

Nah maka jika datanya ada 100, kita tinggal gunakan perulangan saja seperti contoh diatas.

Perulangan yang bisa kita gunakan tidak hanya perulangan for saja, tapi kita juga bisa menggunakan perulangan while dan foreach, atau perulangan yang lainnya seperti yang sudah kita bahas pada artikel sebelumnya tentang perulangan pada PHP, jika kalian belum baca klik aja linknya http://www.plimbi.com/article/175110/perulangan-pada-php. Contoh:

 

Menghapus isi Array

Lalu gimana sih caranya untuk menghapus isi dari array?. Untuk menghapus isi dari array kita bisa gunakan fungsi unset(). Fungsi unset() ini tidak hanya bisa kita gunakan untuk menghapus array, tapi bisa juga kita gunakan untuk menghapus variabel. Contoh:

Pada contoh diatas, terdapat fungsi print_r(). Fungsi print_r() tersebut digunakan untuk menampilkan array secara mentah (raw). Fungsi ini biasanya digunakan untuk debugging.

 

Menambahkan Isi Array

Terdapat 2 cara yang bisa kita lakukan untuk menambahkan isi array

1. Mengisi langsung ke nomor indeks yang ingin ditambahkan

2. Mengisi langsung ke indeks terakhir

Contoh:

 

Array Asosiatif

Array asosiatif adalah array yang indeksnya tidak menggunakan nomor atau angka, tapi indeks dari array asosiatif ini berbentuk kata kunci.

Perhatikan contoh diatas, kita menggunakan tanda => untuk mengasosiasikan sebuah kata kunci dengan isi array.

 

Array Multidimensi

Array multidimensi adalah array yang memiliki dimensi lebih dari satu. Array multidimensi ini biasanya  digunakan untuk membuat matrik, graph, dan stuktur data rumit lainnya. Contoh: