Cara Mengatasi Kecanduan Minuman Keras dan Kebiasaan Buruk Lainnya

27 Mar 2019 11:58 5944 Hits 0 Comments Approved by Plimbi
Kebiasaan minum minuman keras dan beberapa kebiasaan buruk lain bisa diubah

Berdasarkan catatan  Gerakan Nasional Anti Miras (Genam), setiap tahun 18.000 orang di Indonesia meninggal akibat miras (https://sp.beritasatu.com, 2 September 2013). Kecanduan miras adalah salah satu kebiasaan buruk di antara kebiasaan buruk lainnya. Minuman ini banyak mengandung keburukan. Dari potensi hilangnya kesadaran/akal sehat, perzinaan, pembunuhan, sampai pada keburukan-keburukan yang menyangkut fisik, seperti kecanduan serta kerusakan sel, jaringan, dan organ.

 

Mengatasi kebiasaan buruk tidak berarti menghilangkannya. Kita tidak bisa memadamkan kebiasaan buruk, tetapi hanya bisa mengubahnya. Namun, untuk kecanduan minuman keras (miras) atau minuman beralkohol (minol) ini caranya tidak sederhana. Pada kasus kecanduan parah, beberapa otak menjadi sangat kecanduan, sehingga hanya operasi yang bisa menghentikannya. Itupun belum cukup, isyarat lama (pemicu/cue) dan keinginan akan imbalan (reward) masih ada di sana, menunggu untuk menerkam. Dibutuhkan hal-hal lain untuk mendukung pemulihannya.

 

Secara umum, kecanduan jenis apapun dapat diatasi dengan cara sebagai berikut:

1. Tuliskan semua isyarat (cue) atau pemicu (trigger)-nya

2. Tuliskan imbalan (reward) yang didapat dari miras tersebut

Misalnya: melarikan diri dari masalah/untuk melupakan peristiwa buruk, mengatasi kecemasan, sarana sosialisasi, kebutuhan kemewahan, sarana relaksasi, dan sebagainya.

3. Meminta pertolongan kepada Tuhan (keyakinan beragama/iman)

4. Melakukannya untuk alasan personal/pribadi (sukarela/tidak dipaksa)

5. Milikilah keyakinan bahwa perubahan yang diharapkan bisa terjadi

6. Milikilah kelompok pendukung, meskipun hanya beranggotakan 2 orang

Yang dimaksud kelompok pendukung yaitu komunitas yang akan membantu Anda terbebas dari miras. Anda dapat menggunakan kelompok itu saat merasa mungkin tersandung/tergelincir kembali.

Terkadang Anda juga akan membutuhkan bantuan terapis, dokter, pekerja sosial, atau pemuka agama/rohaniawan.

 

Sekali Anda mengerti bagaimana kebiasaan Anda bekerja, serta isyarat dan imbalannya, Anda sudah setengah jalan. Carilah rutinitas baru yang menghasilkan imbalan sama. Jika Anda bisa menjaga isyarat dan imbalan sama, rutinitas bisa Anda ubah.

 

Selain itu, ternyata ada kebiasaan-kebiasaan yang mungkin terlihat kecil tapi ternyata berarti. Kebiasaan-kebiasaan tersebut menimbulkan efek berantai yang seringkali tidak disadari. Misalnya menjalani program manajemen keuangan. Ternyata, adanya kontrol diri terhadap manajemen keuangan dapat menumbuhkan disiplin diri. Ketika mereka mengalami perbaikan keuangan sebagai hasil dari program tersebut, secara mengejutkan kebiasaan merokok, minum kopi, bir, dan mengkonsumsi junk food berkurang, serta lebih produktif bekerja dan sekolah. Ketika tekad menguat, otak dilatih untuk membantu Anda berfokus pada tujuan. Hal ini menyebabkan kebiasaan-kebiasaan yang lebih baik bisa dibangun untuk menggantikan kebiasaan-kebiasaan yang lama (kebiasaan buruk).

 

Mengatasi kecanduan/kebiasaan buruk memang tidak mudah, tetapi juga tidak mustahil dilakukan. Segera terapkan cara-cara di atas dan rasakan manfaatnya.

 

Sumber:

Duhigg, Charles. 2013. The Power of Habit. USA: Random House Books.

Sumber gambar: Pixabay (by Tookapic)

About The Author

Dini Nuris Nuraini 39
Ordinary

Dini Nuris Nuraini

penulis, blogger

Comments

You need to be logged in to be able to post a comment. Click here to login
Plimbi adalah tempat menulis untuk semua orang.
Yuk kirim juga tulisanmu sekarang
Submit Artikel